Ungkapan Belasungkawa Mengalir untuk Diouf, Nasri: Dia Presiden Saya
A
A
A
PARIS - Ungkapan belasungkawa mengalir untuk Mantan Presiden Klub Olympique Marseille Pape Diouf yang meninggal dunia Selasa (31/3/2020) di Dakar, Senegal. Diouf meninggal dunia pada usia 68 tahun akibat terinfeksi virus corona.
"Tidak ada ruang untuk rivalitas malam ini. Sangat sedih mendengar wafatnya sang monumen sepak bola kami, belasungkawa saya kepada keluarga Diouf," ucap penyerang Paris Saint-Germain Kylian Mbappe. (Baca Juga: Mantan Presiden Marseille Pape Diouf Meninggal Dunia Setelah Tertular Virus Corona).
Diouf menjadi presiden kulit hitam pertama dari salah satu klub elite Eropa ketika dia mengambil posisi di Marseille pada tahun 2005. Sebelumnya, Diouf adalah seorang jurnalis dan agen sepak bola, dengan Marcel Desailly, Basile Boli, William Gallas, Samir Nasri, dan Didier Drogba di antara kliennya.
Nasri, mantan bintang Arsenal dan Manchester City berbicara tentang pengaruh Diouf terhadap kariernya pada tahap awal sebelum dia pindah ke Arsenal pada 2008.
"Hanya sedikit orang di dunia sepak bola yang berpengaruh pada saya atau memiliki dampak seperti yang mungkin Anda lakukan dalam hidup saya atau dalam karier saya, Anda selalu menjadi mentor, Anda telah menjadi agen pertama saya," tulis Nasri dalam akun terverifikasi miliknya.
"Anda adalah presiden saya dan dengan berat hati harus mengucapkan selamat tinggal, Anda pergi terlalu cepat, saya tidak akan melupakanmu Pape Diouf."
Menurut media Prancis La Provence, Diouf telah dirawat di Rumah Sakit Fann di Dakar. Rencana telah dibuat untuk menerbangkannya ke Prancis untuk perawatan medis lebih lanjut, namun Diouf lebih dulu mengembuskan napas terakhir.
Bek kiri Manchester City Benjamin Mendy juga memberikan penghormatan kepada Diouf. Mendy mengenalnya sejak masih di Marseille.
"Penuh kesedihan ketika mengetahui wafatnya Pape Diouf ... Seorang Presiden yang hebat, namun di atas itu semua dia seorang lelaki besar, yang akan selalu mewakili OM (Olympique Marseille) dan nilai-nilainya. Kehilangan besar bagi sepak bola Prancis dan benua Afrika. Beristirahatlah dengan tenang," tulis Mendy.
"Tidak ada ruang untuk rivalitas malam ini. Sangat sedih mendengar wafatnya sang monumen sepak bola kami, belasungkawa saya kepada keluarga Diouf," ucap penyerang Paris Saint-Germain Kylian Mbappe. (Baca Juga: Mantan Presiden Marseille Pape Diouf Meninggal Dunia Setelah Tertular Virus Corona).
Diouf menjadi presiden kulit hitam pertama dari salah satu klub elite Eropa ketika dia mengambil posisi di Marseille pada tahun 2005. Sebelumnya, Diouf adalah seorang jurnalis dan agen sepak bola, dengan Marcel Desailly, Basile Boli, William Gallas, Samir Nasri, dan Didier Drogba di antara kliennya.
Nasri, mantan bintang Arsenal dan Manchester City berbicara tentang pengaruh Diouf terhadap kariernya pada tahap awal sebelum dia pindah ke Arsenal pada 2008.
"Hanya sedikit orang di dunia sepak bola yang berpengaruh pada saya atau memiliki dampak seperti yang mungkin Anda lakukan dalam hidup saya atau dalam karier saya, Anda selalu menjadi mentor, Anda telah menjadi agen pertama saya," tulis Nasri dalam akun terverifikasi miliknya.
"Anda adalah presiden saya dan dengan berat hati harus mengucapkan selamat tinggal, Anda pergi terlalu cepat, saya tidak akan melupakanmu Pape Diouf."
Menurut media Prancis La Provence, Diouf telah dirawat di Rumah Sakit Fann di Dakar. Rencana telah dibuat untuk menerbangkannya ke Prancis untuk perawatan medis lebih lanjut, namun Diouf lebih dulu mengembuskan napas terakhir.
Bek kiri Manchester City Benjamin Mendy juga memberikan penghormatan kepada Diouf. Mendy mengenalnya sejak masih di Marseille.
"Penuh kesedihan ketika mengetahui wafatnya Pape Diouf ... Seorang Presiden yang hebat, namun di atas itu semua dia seorang lelaki besar, yang akan selalu mewakili OM (Olympique Marseille) dan nilai-nilainya. Kehilangan besar bagi sepak bola Prancis dan benua Afrika. Beristirahatlah dengan tenang," tulis Mendy.
(sha)