Walcott : Auschwitz tidak seperti yang dibayangkan

Sabtu, 09 Juni 2012 - 02:07 WIB
Walcott : Auschwitz...
Walcott : Auschwitz tidak seperti yang dibayangkan
A A A
Sindonews.com – Setelah Belanda mengunjungi kamp konsentrasi terbesar di Auschwitz Birkenau untuk mencari inspirasi, kini giliran Inggris mengunjungi museum tersebut.

Kunjungan itu merupakan bagian dari kemitraan berkelanjutan dengan Holocaust Education Trust. Selama perjalanan di museum bersejarah itu, Holocaust akan membuat film dan dimasukkan dalam sebuah DVD yang akan digunakan untuk sekolah menengah dengan tujuan mendidik siswa tentang pendidikan kepercayaan.

Tujuan Inggris berkunjung ke tempat bersejarah itu untuk menunjukkan rasa hormat kepada 1,3 juta orang Yahudi yang tewas di lokasi di masa Perang Dunia II. Pelatih Inggris Roy Hodgson dan Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), David Bernstein bersama beberapa para pemain Inggris menempuh jarak sekitar 64 kilometer dari tempat latihan The Three Lions di Krakow, Polandia.

Saat Wayne Rooney, Joe Hart, Andy Carroll, dan Theo Walcott berjalan di sekitar lokasi selama 90 menit dengan suasana yang hening. Pada satu titik pemain menuju ke kamar gas dimana pada masa itu digunakan sebagai mes perwira setelah kamp pemusnahan massal Birkenau.

’’Ini tidak seperti yang saya bayangkan saat belajar di sekolah dan saya tidak bisa membayangkan apa pun pada waktu itu,” jelas pemain sayap Inggris, Theo Walcott seperti yang di kutip Yahoo Sports, Sabtu (9/6/2012).

Sementara Roy Hodgson juga terkejut dengan sejarah Perang Dunia II. Hodgson mengaku tidak pernah memiliki pengetahuan yang besar mengenai perang dunia. Sedangkan Kapten The Three Lions, Steven Gerrard bersama rekan yang lainnya memilih berkunjung ke Pabrik Oskar Schindler di luar puat kota Krakow.

Beberapa tim seperti Jerman, Italia, Belanda telah melakukan kunjungan ke situs bersejarah tersebut menjelang Piala Eropa 2012 berlangsung. Direktur pusat Internasional Pendidikan tentang Auschwitz dan Holocaust, Andrzej Kacorzyk menyambut baik kunjungan dari pemain Inggris.

’’Ini sangat penting bahwa dunia berbicara tentang Auschwitz dan pemain sepak bola terkenal yang menjadi teladan banyak orang datang ke sini. Maka berkat para pemain sepakbola datang ke sini maka pesan perdamaian akan dikirim ke dunia,” tuturnya.

Lawatan ini diharapkan membantu mendidik pemain tentang rasisme dan sikap tidak toleransi. Terletak di selatan Polandia, Auschwitz semula digunakan sebagai barak tentara Jerman. Namun, tempat ini kemudian digunakan untuk menahan masyarakat Yahudi, Polandia, Gipsi, dan tentara Uni Soviet. Auschwitz terdiri atas tiga bangunan utama dan 45 kamp satelit. Kamp ini dibebaskan Uni Soviet pada 27 Januari 1945.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0937 seconds (0.1#10.140)