Blanc : Ukraina dalam tekanan
A
A
A
Sindonews.com - Bomber veteran Ukraina Andriy Shevchenko membuktikan ketajaman belum habis dimakan usia. Teranyar, mantan pemain AC MIlan dan Chelsea itu menjadi pahlawan kemenangan Ukraina 2-1 atas Swedia di laga pembuka Grup D, Piala Eropa 2012.
Namun , pelatih Laurent Blanc mengutarakan timnya tidak hanya fokus untuk mematikan pergerakan seorang Shevchenko saat Prancis menjamu tuan rumah Ukraina, Jumat 15 Juni 2012.
“Kami menyadari ancamannya dari seluruh pemain Ukraina dan kami tidak harus fokus hanya pada Shevchenko. Kami salah satu pemain yang bisa memberikan ancaman dan dia selalu berada di waktu yang untuk menjebol jala lawan,” ujar Blanc dikutip Goal, Jumat (15/6/2012).
Kendati begitu, Blanc mengakui Sheva sapaan Shevchenko sebagai pemain besar yang dapat memberikan perbedaan pada pertandingan nanti.
”Dia tidak lagi memiliki kecepatan seperti ketika umur 20-tahun. Tapi dia sangat pintar dengan menunjukkan bahwa di pertandingan pertama ia masih bisa efektif,” lanjutnya.
Tambahnya menski Ukraina bermain di hadapan pendukung sendiri, tiak membuat pasukan Les Bleus julukan timnas Prancis gentar. Di menyatakan tekanan justru berada di pihak tuan rumah karena harapan tinggi dari para fans Ukraina.
“Ini bisa menjadi keuntungan untuk bermain di kandang. Tapi bisa juga merugikan bagi Ukraina karena mereka bermain di bawah banyak tekanan. Akan ada tekanan lebih banyak pada laga kedua dan kadang-kadang tekanan dapat menghambat mereka,” tandasnya.
Namun , pelatih Laurent Blanc mengutarakan timnya tidak hanya fokus untuk mematikan pergerakan seorang Shevchenko saat Prancis menjamu tuan rumah Ukraina, Jumat 15 Juni 2012.
“Kami menyadari ancamannya dari seluruh pemain Ukraina dan kami tidak harus fokus hanya pada Shevchenko. Kami salah satu pemain yang bisa memberikan ancaman dan dia selalu berada di waktu yang untuk menjebol jala lawan,” ujar Blanc dikutip Goal, Jumat (15/6/2012).
Kendati begitu, Blanc mengakui Sheva sapaan Shevchenko sebagai pemain besar yang dapat memberikan perbedaan pada pertandingan nanti.
”Dia tidak lagi memiliki kecepatan seperti ketika umur 20-tahun. Tapi dia sangat pintar dengan menunjukkan bahwa di pertandingan pertama ia masih bisa efektif,” lanjutnya.
Tambahnya menski Ukraina bermain di hadapan pendukung sendiri, tiak membuat pasukan Les Bleus julukan timnas Prancis gentar. Di menyatakan tekanan justru berada di pihak tuan rumah karena harapan tinggi dari para fans Ukraina.
“Ini bisa menjadi keuntungan untuk bermain di kandang. Tapi bisa juga merugikan bagi Ukraina karena mereka bermain di bawah banyak tekanan. Akan ada tekanan lebih banyak pada laga kedua dan kadang-kadang tekanan dapat menghambat mereka,” tandasnya.
(wbs)