Slave - Camargo kabur ?
A
A
A
Sindonews.com - Kompetisi Indonesian Premier League (IPL) belum secara resmi berakhir karena masih ada klub yang masih bertanding. Namun ternyata sejumlah pelatih mulai meninggalkan timnya, seperti yang dilakukan Slave Radovski dan Paulo Camargo.
Slave Radovski yang menangani Persema Malang dikabarkan sudah tidak berada di Malang setelah menuntaskan IPL. Persema sendiri telah menyelesaikan 22 pertandingan kompetisi musim ini dan kemungkinan besar hanya finish di posisi tengah-bawah klasemen akhir nanti.
Informasi yang diperoleh HATTRICK, Slave sudah tidak berinteraksi dengan tim setelah laga menghadapi Arema FC yang berakhir dengan kekalahan 4-0. “Kami belum tahu di mana posisi Slave sekarang. Yang jelas hingga kini belum ada kegiatan rutin tim setelah pertandingan IPL berakhir,” ucap sumber di manajemen Persema.
Spekulasi yang berkembang, Slave merasa sangat kecewa karena Persema tidak sesuai harapannya. Krisis finansial selama empat bulan terakhir membuat target Laskar Ken Arok menembus papan atas IPL tak kesampaian. Slave juga belum menerima pembayaran gaji seperti halnya pemain.
Setelah menyelesaikan semua laga IPL dan gagal di Piala Indonesia, praktis kini Persema vakum dari kegiatan tim. Jangankan untuk berlatih atau persiapan musim depan, hingga kini pemain masih disibukkan dengan tuntutan pembayaran gaji selama kurang lebih empat bulan yang masih menunggak.
Pun, belum ada konfirmasi resmi dari manajemen Persema Malang terkait masa depan Slave di Stadion Gajayana. Terlepas dari prestasi yang biasa saja, pelatih asal Makedonia itu sejatinya mempunyai konsep lumayan bagus terkait pembinaan pemain muda Persema.
Ia terbukti telah memberikan kesempatan kepada sejumlah pemain muda atau U-21 Persema untuk mencicipi persaingan di IPL maupun Piala Indonesia. Sayang visi mengembangkan pemain muda tersebut pada akhirnya harus terbentur persoalan finansial yang sangat rumit.
Selain Persema, tim yang ditinggalkan pelatihnya adalah Persibo Bojonegoro. Sejak 24 Juni silam, pelatih Paulo Camargo izin pulang ke Brasil dengan alasan keperluan keluarga. Ironisnya, Camargo tak menyebut dengan pasti kapan bakal kembali ke Indonesia untuk mendampingi timnya.
Manajemen maupun staf pelatih Persibo juga tidak bisa memberikan kepastian datangnya sang entrenador. Padahal Persibo memasuki masa penting di akhir kompetisi IPL, sekaligus jelang final Piala Indonesia kontra Semen Padang pada 14 Juni mendatang.
“Kami tidak tahu pasti kapan Camargo akan kembali. Kami berharap sebelum final Piala Indonesia dia sudah bersama tim. Tim sangat membutuhkan dia,” terang asisten pelatih Wanderley Junior. Pihak Persibo masih menyimpan keyakinan pelatih yang terkena skorsing dua pertandingan itu kembali bersama tim di final Piala Indonesia.
“Bagaimana pun Paulo Camargo sudah berjasa membawa Persibo ke final Piala Indonesia dan papan atas IPL. Jadi kami masih berasumsi dia kembali sebelum final Piala Indonesia. Walaupun tidak ada yang tahu pasti kapan dia datang,” cetus Manajer Persibo Nur Yahya.
Sama dengan Slave, Paulo Camargo juga menghadapi krisis keuangan di tim Laskar Angling Dharma. Kedua tim yang merupakan jebolan Liga Primer Indonesia (LPI) tersebut sama-sama di bawah kendali Konsorsium LPI yang belakangan seret dalam pencairan dana klub.
Kepulangan Camargo ke Brasil masih menjadi tanda tanya besar dan sempat ada rumor dia tidak kembali lagi. Namun manajemen tidak percaya rumor tersebut karena masih berkeyakinan Camargo adalah sosok profesional yang menghormati kontraknya.
Slave Radovski yang menangani Persema Malang dikabarkan sudah tidak berada di Malang setelah menuntaskan IPL. Persema sendiri telah menyelesaikan 22 pertandingan kompetisi musim ini dan kemungkinan besar hanya finish di posisi tengah-bawah klasemen akhir nanti.
Informasi yang diperoleh HATTRICK, Slave sudah tidak berinteraksi dengan tim setelah laga menghadapi Arema FC yang berakhir dengan kekalahan 4-0. “Kami belum tahu di mana posisi Slave sekarang. Yang jelas hingga kini belum ada kegiatan rutin tim setelah pertandingan IPL berakhir,” ucap sumber di manajemen Persema.
Spekulasi yang berkembang, Slave merasa sangat kecewa karena Persema tidak sesuai harapannya. Krisis finansial selama empat bulan terakhir membuat target Laskar Ken Arok menembus papan atas IPL tak kesampaian. Slave juga belum menerima pembayaran gaji seperti halnya pemain.
Setelah menyelesaikan semua laga IPL dan gagal di Piala Indonesia, praktis kini Persema vakum dari kegiatan tim. Jangankan untuk berlatih atau persiapan musim depan, hingga kini pemain masih disibukkan dengan tuntutan pembayaran gaji selama kurang lebih empat bulan yang masih menunggak.
Pun, belum ada konfirmasi resmi dari manajemen Persema Malang terkait masa depan Slave di Stadion Gajayana. Terlepas dari prestasi yang biasa saja, pelatih asal Makedonia itu sejatinya mempunyai konsep lumayan bagus terkait pembinaan pemain muda Persema.
Ia terbukti telah memberikan kesempatan kepada sejumlah pemain muda atau U-21 Persema untuk mencicipi persaingan di IPL maupun Piala Indonesia. Sayang visi mengembangkan pemain muda tersebut pada akhirnya harus terbentur persoalan finansial yang sangat rumit.
Selain Persema, tim yang ditinggalkan pelatihnya adalah Persibo Bojonegoro. Sejak 24 Juni silam, pelatih Paulo Camargo izin pulang ke Brasil dengan alasan keperluan keluarga. Ironisnya, Camargo tak menyebut dengan pasti kapan bakal kembali ke Indonesia untuk mendampingi timnya.
Manajemen maupun staf pelatih Persibo juga tidak bisa memberikan kepastian datangnya sang entrenador. Padahal Persibo memasuki masa penting di akhir kompetisi IPL, sekaligus jelang final Piala Indonesia kontra Semen Padang pada 14 Juni mendatang.
“Kami tidak tahu pasti kapan Camargo akan kembali. Kami berharap sebelum final Piala Indonesia dia sudah bersama tim. Tim sangat membutuhkan dia,” terang asisten pelatih Wanderley Junior. Pihak Persibo masih menyimpan keyakinan pelatih yang terkena skorsing dua pertandingan itu kembali bersama tim di final Piala Indonesia.
“Bagaimana pun Paulo Camargo sudah berjasa membawa Persibo ke final Piala Indonesia dan papan atas IPL. Jadi kami masih berasumsi dia kembali sebelum final Piala Indonesia. Walaupun tidak ada yang tahu pasti kapan dia datang,” cetus Manajer Persibo Nur Yahya.
Sama dengan Slave, Paulo Camargo juga menghadapi krisis keuangan di tim Laskar Angling Dharma. Kedua tim yang merupakan jebolan Liga Primer Indonesia (LPI) tersebut sama-sama di bawah kendali Konsorsium LPI yang belakangan seret dalam pencairan dana klub.
Kepulangan Camargo ke Brasil masih menjadi tanda tanya besar dan sempat ada rumor dia tidak kembali lagi. Namun manajemen tidak percaya rumor tersebut karena masih berkeyakinan Camargo adalah sosok profesional yang menghormati kontraknya.
(wbs)