Simon siap habisi satu-satu
Selasa, 31 Juli 2012 - 10:42 WIB

Simon siap habisi satu-satu
A
A
A
Sindonews.com – Perjalanan Simon Santoso pada fase grup bisa dibilang gampang. Setelah mengalahkan pebulu tangkis Estonia Raul Must 21-12, 21-8, dia akan ditantang pebulu tangkis asal Austria Michael Lahnsteiner di Wembley Arena, London, hari ini.
Ya,langkah Simon pada penyisihan Grup B cabang bulu tangkis Olimpiade 2012 London,tidak terlalu sulit. Unggulan kesembilan tersebut hanya bertemu lawanlawan tidak istimewa,termasuk Lahnsteiner pada laga kedua di Grup B. Yang pasti,Simon butuh satu kemenangan lagi untuk bisa menjadi juara grup.Di atas kertas,dia memang lebih difavoritkan mengalahkan Lahnsteiner.
Selain perbedaan peringkat dunia yang begitu jauh—Simon 6 BWF dan Lahnsteiner 69 BWF—,dari sisi prestasi,Simon lebih menonjol.Bahkan,dia juga baru saja menjadi juara Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012 Juni.Sebaliknya, Lahnsteiner belum meraih prestasi yang istimewa.Bahkan,pada laga perdana melawan Rust–pemain yang dikalahkan Simon—,dia kalah 14-21,18-21.
Itu pula yang membuat Simon diprediksi bisa melewati fase ini dengan sempurna meski berdasarkan rekor mereka belum pernah bertemu. Meski mendapat undian cukup menguntungkan pada penyisihan grup, hambatan besar akan dihadapinya pada fase knock-out.Jika Simon tampil sebagai juara grup dan lolos ke babak perempat final,dia kemungkinan besar akan menghadapi unggulan pertama asal Malaysia Lee Chong Wei.
Apalagi, peringkat satu dunia itu hanya melawan pebulu tangkis asal Finlandia Ville Lang. “Saya tidak mau memikirkan terlalu jauh.Saya hanya ingin satu-satu dulu,yakni di penyisihan grup,”kata Simon.“Saya tentu ingin sekali menjadi juara di Olimpiade ini. Namun,perjalanan ke sana masih jauh.” Simon tak keliru.Dia memang harus fokus ke pertandingan selanjutnya.
Apalagi,segala sesuatu masih sangat mungkin terjadi, terlebih ada faktor nonteknis. ”Yang jelas, saya akan berusaha keras untuk bisa tampil bagus di setiap pertandingan,termasuk pada fase penyisihan grup,”kata Simon. Kalaupun harus bertemu Chong Wei seperti skenario drawing,Simon tak merasa gentar meski kalah 1-7 dari pemain asal Malaysia tersebut.
Apalagi,kepercayaan dirinya tengah meningkat seiring prestasi besarnya sebagai juara Djarum Indonesia Open 2012.Selain itu,dia juga sedikit diuntungkan kondisi Chong Wei yang kerap cedera.Bahkan,Chong Wei tidak ambil bagian di Djarum Indonesia Open 2012 karena masih dalam pemulihan cedera. Simon tentu akan berusaha menembus sejarah sebagai peraih medali emas nomor tunggal putra.
Apalagi,nomor itu terakhir dikuasai Indonesia saat Taufik Hidayat menjadi juara di Olimpiade 2004 Athena. Selain Simon,harapan tunggal putra juga masih bertumpu kepada Taufik.Dia juga diharapkan bisa menebus kegagalannya pada Olimpiade 2008 Beijing dengan menjadi juara di London. Seperti halnya Simon,Taufik yang menempati unggulan 11 di London, memiliki kans besar menjadi juara Grup O.
Pada laga pertama,dia mampu mengalahkan Petr Koukal dengan skor 21-8,21-8.Sementara pada laga kedua hari ini,dia juga akan menghadapi lawan yang memiliki kualitas di bawahnya,yakni Pablo Abian asal Spanyol.Karena itu,Taufik diprediksi akan melewati Abian untuk bisa menjadi juara grup,meski sebelumnya mereka belum pernah bertemu.
Yang menarik,seperti halnya Simon, ujian terberat Taufik baru datang pada babak knock-out. Sebab,dia kemungkinan akan melawan unggulan kedua asal China Lin Dan.Jadi,ini memang akan menjadi pertarungan hidup-mati dari juara Olimpiade 2004 Athena tersebut.Apalagi, selama 15 kali pertemuan,Taufik hanya mampu meraih tiga kemenangan.Bahkan, pada pertemuan terakhirnya di All England 2012,dia kalah dua set langsung 18-21,8-021.
Ya,langkah Simon pada penyisihan Grup B cabang bulu tangkis Olimpiade 2012 London,tidak terlalu sulit. Unggulan kesembilan tersebut hanya bertemu lawanlawan tidak istimewa,termasuk Lahnsteiner pada laga kedua di Grup B. Yang pasti,Simon butuh satu kemenangan lagi untuk bisa menjadi juara grup.Di atas kertas,dia memang lebih difavoritkan mengalahkan Lahnsteiner.
Selain perbedaan peringkat dunia yang begitu jauh—Simon 6 BWF dan Lahnsteiner 69 BWF—,dari sisi prestasi,Simon lebih menonjol.Bahkan,dia juga baru saja menjadi juara Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012 Juni.Sebaliknya, Lahnsteiner belum meraih prestasi yang istimewa.Bahkan,pada laga perdana melawan Rust–pemain yang dikalahkan Simon—,dia kalah 14-21,18-21.
Itu pula yang membuat Simon diprediksi bisa melewati fase ini dengan sempurna meski berdasarkan rekor mereka belum pernah bertemu. Meski mendapat undian cukup menguntungkan pada penyisihan grup, hambatan besar akan dihadapinya pada fase knock-out.Jika Simon tampil sebagai juara grup dan lolos ke babak perempat final,dia kemungkinan besar akan menghadapi unggulan pertama asal Malaysia Lee Chong Wei.
Apalagi, peringkat satu dunia itu hanya melawan pebulu tangkis asal Finlandia Ville Lang. “Saya tidak mau memikirkan terlalu jauh.Saya hanya ingin satu-satu dulu,yakni di penyisihan grup,”kata Simon.“Saya tentu ingin sekali menjadi juara di Olimpiade ini. Namun,perjalanan ke sana masih jauh.” Simon tak keliru.Dia memang harus fokus ke pertandingan selanjutnya.
Apalagi,segala sesuatu masih sangat mungkin terjadi, terlebih ada faktor nonteknis. ”Yang jelas, saya akan berusaha keras untuk bisa tampil bagus di setiap pertandingan,termasuk pada fase penyisihan grup,”kata Simon. Kalaupun harus bertemu Chong Wei seperti skenario drawing,Simon tak merasa gentar meski kalah 1-7 dari pemain asal Malaysia tersebut.
Apalagi,kepercayaan dirinya tengah meningkat seiring prestasi besarnya sebagai juara Djarum Indonesia Open 2012.Selain itu,dia juga sedikit diuntungkan kondisi Chong Wei yang kerap cedera.Bahkan,Chong Wei tidak ambil bagian di Djarum Indonesia Open 2012 karena masih dalam pemulihan cedera. Simon tentu akan berusaha menembus sejarah sebagai peraih medali emas nomor tunggal putra.
Apalagi,nomor itu terakhir dikuasai Indonesia saat Taufik Hidayat menjadi juara di Olimpiade 2004 Athena. Selain Simon,harapan tunggal putra juga masih bertumpu kepada Taufik.Dia juga diharapkan bisa menebus kegagalannya pada Olimpiade 2008 Beijing dengan menjadi juara di London. Seperti halnya Simon,Taufik yang menempati unggulan 11 di London, memiliki kans besar menjadi juara Grup O.
Pada laga pertama,dia mampu mengalahkan Petr Koukal dengan skor 21-8,21-8.Sementara pada laga kedua hari ini,dia juga akan menghadapi lawan yang memiliki kualitas di bawahnya,yakni Pablo Abian asal Spanyol.Karena itu,Taufik diprediksi akan melewati Abian untuk bisa menjadi juara grup,meski sebelumnya mereka belum pernah bertemu.
Yang menarik,seperti halnya Simon, ujian terberat Taufik baru datang pada babak knock-out. Sebab,dia kemungkinan akan melawan unggulan kedua asal China Lin Dan.Jadi,ini memang akan menjadi pertarungan hidup-mati dari juara Olimpiade 2004 Athena tersebut.Apalagi, selama 15 kali pertemuan,Taufik hanya mampu meraih tiga kemenangan.Bahkan, pada pertemuan terakhirnya di All England 2012,dia kalah dua set langsung 18-21,8-021.
(wbs)