Foto peraih medali Olimpiade akan dipajang di kereta
Rabu, 08 Agustus 2012 - 20:33 WIB

Foto peraih medali Olimpiade akan dipajang di kereta
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengharapkan agar kedua foto peraih medali di angkat besi dipanjang di setiap gerbong kereta api yang ada di Indonesia. Hal ini disampaikan Dahlan pada acara pemberian penghargaan terhadap Triyatno peraih medali perak untuk kelas 33 kilogram dan Eko Yuli Irawan untuk kelas 65 kilogram.
Selain akan memajang Foto para peraih medali perak dan perunggu, PT KAI juga mengeluarkan uang sebesar Rp 1,5 Miliar untuk keduanya dan pelatih serta untuk ketua PABSI Adang Dorojatun.
1,5 Milar diberikan kepada Triyatno, peraih medali perak sebesar Rp 500 Juta. Untuk Eko Yuli Irawan, peraih medali perunggu, Rp 250 Juta. Untuk pelatih keduanya Rp 250 Juta dan untuk biaya pembinaan yang dalam hal ini diterima oleh Adang Dorojatun sebesar Rp 500 juta.
Dahlan mengatakan, kedua penerima medali bisa dikatakan sebagai pahlawan untuk itu, agar seluruh bangsa merasa bangga, rasanya perlu untuk dipasang. Menurutnya peraihan medali tahun ini mengalami peningkatan dimana pada olimpiade sebelumnya pada cabang angkat besi hanya mendapatkan dua medali perunggu. Oleh karena itu sudah selayaknya bagi atlit diberi rangsangan agar bisa menjadi juara dan mendapatkan emas pada olimipade berikutnya.
Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan, mengatakan, penghargaan yang diberikan oleh PT KAI merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap para atlet yang telah berjuang meraih prestasi dalam mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah internasional. Dengan adanya dana pembinaan ini diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi bagi para atlet agar dapat meningkatkan prestasinya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Lebih lanjut ignasius menjelaskan bahwa sebenarnya setiap perusahaan BUMN berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap salah satu cabang olah raga. Secara kebetulan PT KAI diwajbkan untuk memberikan dukungan terhadap perkembangan atlit angkat besi. "Tentunya hasil yang diraih oleh dua putra bangsa tersebut mengharumkan nama Indonesia," ucapnya.
Sementara itu Eko Yuli Irawan mengaku bahagia, dirinya mengaku mendapat banyak pelajaras setelah mendapat kesempatan untuk berlatih angkat besi di China beberapa tahun yang lalu. Mulai dari teknik hingga penguasaan beban menjadi lebih lihai. Meski demikian, pria 22 tahun ini tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada PT KAI yang telah memberikan apresiasinya kepada dirinya. "Saya tidak akan berhasil tanpa doa dan dukungan dari semuah pihak," ucapnya di Stasiun Gambir Rabu, (8/8/2012).
Selain akan memajang Foto para peraih medali perak dan perunggu, PT KAI juga mengeluarkan uang sebesar Rp 1,5 Miliar untuk keduanya dan pelatih serta untuk ketua PABSI Adang Dorojatun.
1,5 Milar diberikan kepada Triyatno, peraih medali perak sebesar Rp 500 Juta. Untuk Eko Yuli Irawan, peraih medali perunggu, Rp 250 Juta. Untuk pelatih keduanya Rp 250 Juta dan untuk biaya pembinaan yang dalam hal ini diterima oleh Adang Dorojatun sebesar Rp 500 juta.
Dahlan mengatakan, kedua penerima medali bisa dikatakan sebagai pahlawan untuk itu, agar seluruh bangsa merasa bangga, rasanya perlu untuk dipasang. Menurutnya peraihan medali tahun ini mengalami peningkatan dimana pada olimpiade sebelumnya pada cabang angkat besi hanya mendapatkan dua medali perunggu. Oleh karena itu sudah selayaknya bagi atlit diberi rangsangan agar bisa menjadi juara dan mendapatkan emas pada olimipade berikutnya.
Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan, mengatakan, penghargaan yang diberikan oleh PT KAI merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap para atlet yang telah berjuang meraih prestasi dalam mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah internasional. Dengan adanya dana pembinaan ini diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi bagi para atlet agar dapat meningkatkan prestasinya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Lebih lanjut ignasius menjelaskan bahwa sebenarnya setiap perusahaan BUMN berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap salah satu cabang olah raga. Secara kebetulan PT KAI diwajbkan untuk memberikan dukungan terhadap perkembangan atlit angkat besi. "Tentunya hasil yang diraih oleh dua putra bangsa tersebut mengharumkan nama Indonesia," ucapnya.
Sementara itu Eko Yuli Irawan mengaku bahagia, dirinya mengaku mendapat banyak pelajaras setelah mendapat kesempatan untuk berlatih angkat besi di China beberapa tahun yang lalu. Mulai dari teknik hingga penguasaan beban menjadi lebih lihai. Meski demikian, pria 22 tahun ini tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada PT KAI yang telah memberikan apresiasinya kepada dirinya. "Saya tidak akan berhasil tanpa doa dan dukungan dari semuah pihak," ucapnya di Stasiun Gambir Rabu, (8/8/2012).
(aww)