Konsorsium PT MBI harus serius

Rabu, 29 Agustus 2012 - 15:03 WIB
Konsorsium PT MBI harus serius
Konsorsium PT MBI harus serius
A A A
Sindonews.com - Managemen Persis Solo versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) menyerukan agar konsorsium PT Mitra Bola Indonesia (MBI) lebih serius dalam menopang gaji pemain bagi tim-tim IPL maupun Divisi Utama yang berada di bawah naungannya.

Managemen klub berjuluk Laskar Sambernyawa ini meminta agar persoalan keterlambatan gaji pemain diminta tidak terjadi lagi, termasuk Persis Solo. Manager Persis Solo Joni Sofyan Erwandi mengatakan, evaluasi selama satu musim kinerja PT MBI kurang serius dalam mengelola liga sepak bola, baik di kasta tertinggi Indonesian Primier League (IPL) atau Divisi Utama.

"Keterlambatan gaji pemain dan perangkat tim adalah bentuk dari ketidakseriusan konsorsium tersebut," katanya, Rabu (29/8/2012).

Menurut dia, jika PT MBI masih berniat mengelola liga di negeri ini, gaji pemain harus menjadi prioritas pembenahan. PT MBI harus memberi garansi kepada semua klub yang ada di bawah naungannya bahwa gaji untuk musim depan menjadi lebih baik, setidaknya tidak seperti musim 2011-2012 lalu. "Kalau tidak ada perubahan, mana ada pemain yang sudi membela klub di bawah naungannya," katanya bernada tanya.

Joni mengakui, dampak dari keterlambatan gaji tersebut sangat negatif bagi tim kebanggaan warga Solo tersebut. Seharusnya jeda kompetisi disiapkan untuk menata skuad untuk menghadapi musim depan, namun masih disibukkan dengan persoalan hak-hak pemain yang tertungga tersebut.

"Seharusnya (jeda kompetisi) disiapkan untuk menyiapkan musim depan, namun yag terjadi masih berkutat pada keterlambatan gaji pemain," ujarnya.

Tak heran dengan persoalan tersebut, managemen tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut sampai saat ini masih terjadi kekosongan pelatih setelah Junaidi meninggal pada pertengahan Juli lalu. Selain itu, nama-nama pemain yang akan dilepas atau dipertahankan untuk musim depan juga belum ada gambaran.

"Belum ada gambaran siapa pelatih Persis maupun komposisi pemain untuk musim depan. Saat ini masih fokus pada gaji pemain yang tertunggak," kata Joni.

Persoalan yang dihadapi Persis seputar gaji pemain memang pelik. Gaji untuk Javier Rocha dkk tertunggak selama 6 bulan, terhitung April sampai September sesuai klausul kontrak pemain. Nilai tunggakan gaji mencapai miliaran rupiah. "Tidak ada yang puas. Semuanya, dari pemain, perangkat tim sampai managemen kecewa," tegasnya.

Joni tidak bisa menghalangi para pemainnya jika persoalan keterlambatan gaji ini mengadukan konsorsium ke jalur hukum. Namun, dia berharap gaji pemain bisa diselesaikan sebelum September. "Kita tunggu sampai September saja, jika belum ada solusi silakan pemain mengadukan ke jalur hukum. Saya bahkan siap memfasilitasinya," ungkapnya.

Salah satu seorang Pasoepati, A Fauzi mengatakan, sangat disayangkan sampai dua bulan kompetisi berakhir belum ada tanda-tanda pembentukan atau seleksi tim untuk musim depan. Sebagai pendukung setia Persis Solo, dia mengaku kawatir minimnya persiapan ini membuat Persis pada musim depan kian terpuruk.

"Gaji pemain masih terkatung-katung, persiapan tim juga masih terkatung-katung. Mau dibawa ke mana tim kebanggaan kita ini," kata dia. (ridwan anshori)
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7458 seconds (0.1#10.140)