Jatim protes tim Jabar abal-abal
Sabtu, 08 September 2012 - 00:49 WIB

Jatim protes tim Jabar abal-abal
A
A
A
Sindonews.com - Duel perdana tim sepak bola PON Jatim melawan Jabar ternyata masih meninggalkan masalah. Tim PON Jatim tidak mengakui hasil pertandingan yang berakhir 2-1 untuk kemenangan Jabar tersebut. Dalihnya, Jabar menurunkan tim yang tidak diakui KONI Pusat dan Badan Olahraga Indonesia (Baori).
Manajer tim PON Jatim, Bambang Pramukantoro menegaskan jika sejak awal sebelum pertandingan digelar tim PON Jatim sudah tidak mau bertanding. "Kita sudah mengirim surat resmi tidak mengakui hasil pertandingan kemarin sebagai pertandingan resmi tapi uji coba. Tim Jabar yang mengalahkan Jatim itu tim abal-abal," ujarnya.
Namun Jatim akhirnya mau bermain setelah terjadi kesepakatan yang sudah dituangkan dalam surat pernyataan itu. Salah satu kesepakatan selain melaksanakan pertandingan dengan berbagai pertimbangan juga tertulis keputusan berikutnya menunggu hakim pertandingan. "Poin kedua inilah yang menjadi pijakan kami untuk mengajukan surat tidak mengakui hasil pertandingan," ucapnya.
Surat pernyataan yang ditandatangani Bambang tersebut, dilampiri dengan hasil Technikal Meeting (TM) tanggal 5 September dan surat pernyataan koordinator penyelenggara yang ditandatangani Omar. "Jadi, kita punya referensi yang kuat ketika mengajukan surat pernyataan itu. Dengan referensi itu, kami berharap PB PON membatalkan hasil pertandingan," tandasnya.
Dijelaskan Bambang, Jatim tetap mau bertanding lantaran ingin menghormati semua pihak, terutama tuan rumah demi suksesnya PON, "Panpel sudah terlanjur mengumumkan ada pertandingan, penonton memadati stadion dan Jatim ingin menjadikan pertandingan kemarin sebagai pemanasan, " ucapnya.
Sebelum memutuskan bermain, pihaknya juga sudah konsultasi dengan KONI Jatim. Hasilnya, sepakat untuk bertanding melawan Jabar. "Tadinya kita menolak karena sudah tahu tim Jabar yang kita hadapi abal-abalan. Lagi pula, saat itu tim Jabar yang sesungguhnya juga belum datang dan masih dalam perjalanan ke Riau," ungkapnya
Seperti diketahui, kisruh sepak bola PON merupakan imbas dari dualisme PSSI. Ttim Jabar yang berlaga lawan tim PON Jatim, Kamis (6/9) malam merupakan tim PON pimpinan Sukowiyono yang berada naungan PSSI Djohar Arifin.
"Saya dengar timnya Jabar yang asli baru datang hari ini (kemarin), tapi saya belum tahu pastinya. Kami tidak menuntut pertandingan ulang, yang jelas pertandingan kemarin kami anggap uji coba bukan pertandingan resmi, " ujarnya.
Jika memang benar tim PON Jabar yang dipimpin Tony Apriliani sudah tiba di Riau, bisa jadi penyisihan grup B akan kisruh. Sebab, Jumat (7/9) besok, tim Jabar akan berhadapan dengan Sumatera Utara.
Belum diketahui pasti tim Jabar mana yang akan bertanding melawan Sumut. Jika tim Jabar pimpinan Tony, bisa jadi hasil laga perdana Jabar melawan Jatim diulang atau Jatim dinyatakan menang WO. Tapi jika tetap tim Jabar versi Sukowiyono yang bertanding melawan Sumut, maka laga Jatim versus Jabar tetap sah.
Manajer tim PON Jatim, Bambang Pramukantoro menegaskan jika sejak awal sebelum pertandingan digelar tim PON Jatim sudah tidak mau bertanding. "Kita sudah mengirim surat resmi tidak mengakui hasil pertandingan kemarin sebagai pertandingan resmi tapi uji coba. Tim Jabar yang mengalahkan Jatim itu tim abal-abal," ujarnya.
Namun Jatim akhirnya mau bermain setelah terjadi kesepakatan yang sudah dituangkan dalam surat pernyataan itu. Salah satu kesepakatan selain melaksanakan pertandingan dengan berbagai pertimbangan juga tertulis keputusan berikutnya menunggu hakim pertandingan. "Poin kedua inilah yang menjadi pijakan kami untuk mengajukan surat tidak mengakui hasil pertandingan," ucapnya.
Surat pernyataan yang ditandatangani Bambang tersebut, dilampiri dengan hasil Technikal Meeting (TM) tanggal 5 September dan surat pernyataan koordinator penyelenggara yang ditandatangani Omar. "Jadi, kita punya referensi yang kuat ketika mengajukan surat pernyataan itu. Dengan referensi itu, kami berharap PB PON membatalkan hasil pertandingan," tandasnya.
Dijelaskan Bambang, Jatim tetap mau bertanding lantaran ingin menghormati semua pihak, terutama tuan rumah demi suksesnya PON, "Panpel sudah terlanjur mengumumkan ada pertandingan, penonton memadati stadion dan Jatim ingin menjadikan pertandingan kemarin sebagai pemanasan, " ucapnya.
Sebelum memutuskan bermain, pihaknya juga sudah konsultasi dengan KONI Jatim. Hasilnya, sepakat untuk bertanding melawan Jabar. "Tadinya kita menolak karena sudah tahu tim Jabar yang kita hadapi abal-abalan. Lagi pula, saat itu tim Jabar yang sesungguhnya juga belum datang dan masih dalam perjalanan ke Riau," ungkapnya
Seperti diketahui, kisruh sepak bola PON merupakan imbas dari dualisme PSSI. Ttim Jabar yang berlaga lawan tim PON Jatim, Kamis (6/9) malam merupakan tim PON pimpinan Sukowiyono yang berada naungan PSSI Djohar Arifin.
"Saya dengar timnya Jabar yang asli baru datang hari ini (kemarin), tapi saya belum tahu pastinya. Kami tidak menuntut pertandingan ulang, yang jelas pertandingan kemarin kami anggap uji coba bukan pertandingan resmi, " ujarnya.
Jika memang benar tim PON Jabar yang dipimpin Tony Apriliani sudah tiba di Riau, bisa jadi penyisihan grup B akan kisruh. Sebab, Jumat (7/9) besok, tim Jabar akan berhadapan dengan Sumatera Utara.
Belum diketahui pasti tim Jabar mana yang akan bertanding melawan Sumut. Jika tim Jabar pimpinan Tony, bisa jadi hasil laga perdana Jabar melawan Jatim diulang atau Jatim dinyatakan menang WO. Tapi jika tetap tim Jabar versi Sukowiyono yang bertanding melawan Sumut, maka laga Jatim versus Jabar tetap sah.
(aww)