Asmaul Husnah ingin masuk Pelatnas karate
A
A
A
Sindonews.com - Asmaul Husnah atlet Riau hari ini mencatatkan diri sebagai karateka terbaik dalam kelas komite perorangan putri + 63 setelah berhasil mengalahkan lawannya terberatnya Wiwi Pratiwi dari Sulawesi Selatan yang telah melalang buana di berbagai kejuaraan Dunia.
Hasil yang diraih untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Riau kata wanita Kelahiran Bali, 5 Juni 1993 ini adalah berkat latihan dan kerja keras dan juga selalu mengikuti intruksi pelatihnya.
"Untuk menghadapi pertandingan ini, saya sudah mempersiapkan diri selama 2 tahun belakangan. Bagi saya keyakinan untuk menang dalam setiap pertandingan juga kunci untuk saya mendapatkan yang terbaik,"katanya dalam wawancara dengan sindonews (12 September 2012).
Kebanggaan itu terlebih lagi bahwa, Asmaul merupakan atlet pertama di Riau yang mendapat medali emas cabang karate. Ini merupakan penantian selama 64 tahun atau selama PON ada tahun 1948, Forki Riau memang tidak pernah mendapat medali emas.
Selain motivasi, wanita 19 tahun ini mengungkapkan selain faktor fisik, yang tidak kalah penting baginya adalah dukungan semua keluarga besarnya yang selalu memberi motivasi dalam kesuksesannya.
"Mereka pasti selalu mendoakan saya terutama di final ini. Walau kedua oran tua saya tidak menyaksikan secara langsung saya bertanding karena mereka ada hal yang tidak ditinggalkan, tapi semangat mereka ada dalam jiwa saya," sebut putri bungsu yang saat ini baru duduk dibangku kuliah di salah satu Universitas di Pekanbaru ini.
Dia mengaku tidak akan menghentikan karir karetanya sampai disini. Saat ini dia yang hanya berlatih di Pelatda menginginkan maju terus.
"Target saya di PON ini adalah, saya ingin masuk Pelatnas. Dan tak lupa juga saya ucapkan untuk semua pihak yang telah mendukung saya," kata Asmaul
Hasil yang diraih untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Riau kata wanita Kelahiran Bali, 5 Juni 1993 ini adalah berkat latihan dan kerja keras dan juga selalu mengikuti intruksi pelatihnya.
"Untuk menghadapi pertandingan ini, saya sudah mempersiapkan diri selama 2 tahun belakangan. Bagi saya keyakinan untuk menang dalam setiap pertandingan juga kunci untuk saya mendapatkan yang terbaik,"katanya dalam wawancara dengan sindonews (12 September 2012).
Kebanggaan itu terlebih lagi bahwa, Asmaul merupakan atlet pertama di Riau yang mendapat medali emas cabang karate. Ini merupakan penantian selama 64 tahun atau selama PON ada tahun 1948, Forki Riau memang tidak pernah mendapat medali emas.
Selain motivasi, wanita 19 tahun ini mengungkapkan selain faktor fisik, yang tidak kalah penting baginya adalah dukungan semua keluarga besarnya yang selalu memberi motivasi dalam kesuksesannya.
"Mereka pasti selalu mendoakan saya terutama di final ini. Walau kedua oran tua saya tidak menyaksikan secara langsung saya bertanding karena mereka ada hal yang tidak ditinggalkan, tapi semangat mereka ada dalam jiwa saya," sebut putri bungsu yang saat ini baru duduk dibangku kuliah di salah satu Universitas di Pekanbaru ini.
Dia mengaku tidak akan menghentikan karir karetanya sampai disini. Saat ini dia yang hanya berlatih di Pelatda menginginkan maju terus.
"Target saya di PON ini adalah, saya ingin masuk Pelatnas. Dan tak lupa juga saya ucapkan untuk semua pihak yang telah mendukung saya," kata Asmaul
(wbs)