Tim takraw putra-putri Sumsel babak belur
Selasa, 18 September 2012 - 22:59 WIB

Tim takraw putra-putri Sumsel babak belur
A
A
A
Sindonews.com - Tim sepak takraw Sumsel baik putra maupun putri harus pulang dengan tangan hampa setelah empat nomor (double event putra dan putri serta regu putra dan putri) yang diikuti semuanya gagal total.
Atas hasil ini, tim sepak takraw Sumsel baik putra maupun putri tampaknya harus berbenah setelah menuai hasil memalukan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau XVIII 2012.
Sebelumnya pada nomor double event ini, tim takraw putra Sumsel tergabung dalam pool A, bersama Sulsel, DKI Jakarta, Kepulauan Riau dan Riau. Dari empat kali pertandingan, Tim Takraw Sumsel Putra hanya mampu memenangkan pertadingan satu kali yakni saat bertemu tim takraw Kepulauan Riau dengan skor 3-1.
Sementara tiga pertandingan sisanya, menelan kekalahan dari Sulsel dengan skor 3-1, kalah dari DKI Jakarta 3-1 dan kalah dari tuan rumah Riau 3-0.
Lebih parah lagi dialami oleh tim takraw putri Sumsel yang tergabung di pool A. Sumsel yang satu grup dengan Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur, tidak pernah sekalipun meraih kemenangan dari empat kali pertandingan. Semuanya kalah telak tiga set langsung.
Begitupun pada nomor beregu, tim takraw Sumsel Putra yang bersaing dengan Kaltim, Kalbar dan Jatim, dan tim takraw Sumsel putri yang bersaing dengan Sumbar, Bali dan Riau, kesemuanya gagal melaju ke babak selanjutnya usai tidak pernah sekalipun menang dalam babak penyisihan.
Pelatih tim takraw Sumsel, Syafril Chan mengatakan secara permainan timnya tidak kalah dengan daerah lainnya. Hanya saja jam terbang dari para atlet ini sehingga membuat mentalnya belum terasah dengan baik."Buktinya pada tim takraw putra kita menang satu kali saat menghadapi tim takraw Kepulauan Riau," jelasnya.
Ditanya apakah kegagalan ini buntut dari perseteruan yang terjadi antara PSTI dan atlet yang sebelumnya termasuk pada HPP, Syahril Chan berujar jika kekalahan ini bukanlah karena itu, melainkan memang daerah-daerah lainpun yang ikut serta dalam PON ini sudah jauh berkembang. Namun di satu sisi, dia masih tetap mengharapkan supaya Cahya dkk ini tetap bergabung kembali dengan dengan Tim Takraw Sumsel.
"Sejauh ini belum ada atlet takraw kita yang pindah ke daerah lain. Sebab, belum ada surat resmi yang diajukan kepada kita selaku pengurus," kata Binpres PSTI Sumsel ini.
Sementara Ketua Kontingen Sumsel, Dhenie Zainal sangat menyayangkan kenapa hal ini bisa terjadi. Padahal, sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Sumsel tidak kalah bersaing dengan daerah-daerah lainnya. Bahkan pada Porwil di Batam 2011 lalu, Tim Takraw Sumsel sempat mengalahkan Tim Takraw Sumbar.
"Jujur saya sangat menyayangkan para atlet kita yang potensial yang sudah memiliki jam terbang baik di Asian Games maupun SEA Games, seperti Cahya dan lainnya tidak bisa dimainkan," jelasnya.
Atas hasil ini, tim sepak takraw Sumsel baik putra maupun putri tampaknya harus berbenah setelah menuai hasil memalukan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau XVIII 2012.
Sebelumnya pada nomor double event ini, tim takraw putra Sumsel tergabung dalam pool A, bersama Sulsel, DKI Jakarta, Kepulauan Riau dan Riau. Dari empat kali pertandingan, Tim Takraw Sumsel Putra hanya mampu memenangkan pertadingan satu kali yakni saat bertemu tim takraw Kepulauan Riau dengan skor 3-1.
Sementara tiga pertandingan sisanya, menelan kekalahan dari Sulsel dengan skor 3-1, kalah dari DKI Jakarta 3-1 dan kalah dari tuan rumah Riau 3-0.
Lebih parah lagi dialami oleh tim takraw putri Sumsel yang tergabung di pool A. Sumsel yang satu grup dengan Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur, tidak pernah sekalipun meraih kemenangan dari empat kali pertandingan. Semuanya kalah telak tiga set langsung.
Begitupun pada nomor beregu, tim takraw Sumsel Putra yang bersaing dengan Kaltim, Kalbar dan Jatim, dan tim takraw Sumsel putri yang bersaing dengan Sumbar, Bali dan Riau, kesemuanya gagal melaju ke babak selanjutnya usai tidak pernah sekalipun menang dalam babak penyisihan.
Pelatih tim takraw Sumsel, Syafril Chan mengatakan secara permainan timnya tidak kalah dengan daerah lainnya. Hanya saja jam terbang dari para atlet ini sehingga membuat mentalnya belum terasah dengan baik."Buktinya pada tim takraw putra kita menang satu kali saat menghadapi tim takraw Kepulauan Riau," jelasnya.
Ditanya apakah kegagalan ini buntut dari perseteruan yang terjadi antara PSTI dan atlet yang sebelumnya termasuk pada HPP, Syahril Chan berujar jika kekalahan ini bukanlah karena itu, melainkan memang daerah-daerah lainpun yang ikut serta dalam PON ini sudah jauh berkembang. Namun di satu sisi, dia masih tetap mengharapkan supaya Cahya dkk ini tetap bergabung kembali dengan dengan Tim Takraw Sumsel.
"Sejauh ini belum ada atlet takraw kita yang pindah ke daerah lain. Sebab, belum ada surat resmi yang diajukan kepada kita selaku pengurus," kata Binpres PSTI Sumsel ini.
Sementara Ketua Kontingen Sumsel, Dhenie Zainal sangat menyayangkan kenapa hal ini bisa terjadi. Padahal, sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Sumsel tidak kalah bersaing dengan daerah-daerah lainnya. Bahkan pada Porwil di Batam 2011 lalu, Tim Takraw Sumsel sempat mengalahkan Tim Takraw Sumbar.
"Jujur saya sangat menyayangkan para atlet kita yang potensial yang sudah memiliki jam terbang baik di Asian Games maupun SEA Games, seperti Cahya dan lainnya tidak bisa dimainkan," jelasnya.
(aww)