Andik kesulitan bahasa dan adaptasi gaya Amerika
Sabtu, 22 September 2012 - 05:27 WIB

Andik kesulitan bahasa dan adaptasi gaya Amerika
A
A
A
Sindonews.com - Bomber muda Indonesia, Andik Vermansyah, dijadwalkan kembali ke Tanah Air, setelah manjalani latihan bersama salah satu klub Major League Soccer (MLS), DC United. Kurang lebih dua minggu lamanya, pemain Persebaya Surabaya tersebut mengikuti proses latihan dan berlaga di tim reverse Black and Red, julukan DC United.
Kesempatan emas merasakan atmosfer sepak bola di luar Indonesia, memang menjadi hal yang langka dialami pemain sepak bola Indonesia. Akan tetapi, berkat dukungan salah satu pengusaha Indonesia yang juga komisaris di DC United, Erick Thohir, Andik bisa merasakan hal tersebut.
Banyak pengalaman berharga tentunya yang dirasakan penyerang berusia 20 tahun tersebut, selama masa perantauannya di Negeri Paman Sam tersebut. Selain berkesempatan menyaksikan seperti apa geliat persepakbolaan Amerika Serikat yang mulai bangkit, Andik pun mengaku mendapatkan banyak pelajaran selama bergabung dengan DC united.
Selain pengalaman-pengalaman penting yang bisa dirinya manfaatkan setelah kembali ke Tanah Air, Andik pun mengaku mengalami banyak kesulitan selama bergabung dengan para pemain DC United. Selain kendala bahasa, masalah yang dialami juga dari segi permainan di lapangan.
''Bahasa jadi masalah pertama. Kemudian, bagaimana beradaptasi dengan gaya sepak bola yang cepat di sini, juga jadi kendala. Bermain di sini, kita harus dituntut cepat dalam mengambil sebuah keputusan,” ungkap Andik, yang dihubungi wartawan.
Andik memang jadi salah satu pemain yang diajukan Erick, untuk bisa merasakan seperti apa kerasnya sepak bola di Amerika. Sebelumnya, Erick yang bersama-sama Jason Levien, dan Wiliam HC Chang menjadi petinggi DC United, berjanji akan membawa dua pemain potensial Indonesia lainnya selain Andik.
''Saat itu saya mengajukan untuk bisa membawa sekitar tiga pemain untuk bisa berlatih bersama DC United. Saya minta pemain di bawah usia 18 tahun, sedangkan dua pemain lain berstatus pemain senior,” jelas Erick, beberapa waktu lalu.
Berbagai dukungan bagi berkembangnya persepakbolaan Indonesia seperti ini memang sangat dibutuhkan. Apalagi saat ini, semua pihak tahu jika sepak bola di Tanah Air sedang mengalami konflik berkepanjangan yang sangat serius. Di mana konflik sudah menjalar keberbagai aspek persepakbolaan Indonesia.
Kesempatan emas merasakan atmosfer sepak bola di luar Indonesia, memang menjadi hal yang langka dialami pemain sepak bola Indonesia. Akan tetapi, berkat dukungan salah satu pengusaha Indonesia yang juga komisaris di DC United, Erick Thohir, Andik bisa merasakan hal tersebut.
Banyak pengalaman berharga tentunya yang dirasakan penyerang berusia 20 tahun tersebut, selama masa perantauannya di Negeri Paman Sam tersebut. Selain berkesempatan menyaksikan seperti apa geliat persepakbolaan Amerika Serikat yang mulai bangkit, Andik pun mengaku mendapatkan banyak pelajaran selama bergabung dengan DC united.
Selain pengalaman-pengalaman penting yang bisa dirinya manfaatkan setelah kembali ke Tanah Air, Andik pun mengaku mengalami banyak kesulitan selama bergabung dengan para pemain DC United. Selain kendala bahasa, masalah yang dialami juga dari segi permainan di lapangan.
''Bahasa jadi masalah pertama. Kemudian, bagaimana beradaptasi dengan gaya sepak bola yang cepat di sini, juga jadi kendala. Bermain di sini, kita harus dituntut cepat dalam mengambil sebuah keputusan,” ungkap Andik, yang dihubungi wartawan.
Andik memang jadi salah satu pemain yang diajukan Erick, untuk bisa merasakan seperti apa kerasnya sepak bola di Amerika. Sebelumnya, Erick yang bersama-sama Jason Levien, dan Wiliam HC Chang menjadi petinggi DC United, berjanji akan membawa dua pemain potensial Indonesia lainnya selain Andik.
''Saat itu saya mengajukan untuk bisa membawa sekitar tiga pemain untuk bisa berlatih bersama DC United. Saya minta pemain di bawah usia 18 tahun, sedangkan dua pemain lain berstatus pemain senior,” jelas Erick, beberapa waktu lalu.
Berbagai dukungan bagi berkembangnya persepakbolaan Indonesia seperti ini memang sangat dibutuhkan. Apalagi saat ini, semua pihak tahu jika sepak bola di Tanah Air sedang mengalami konflik berkepanjangan yang sangat serius. Di mana konflik sudah menjalar keberbagai aspek persepakbolaan Indonesia.
(aww)