Persela cuma bermodalkan optimisme
A
A
A
Sindonews.com —Persela Lamongan sejauh ini hanya bermodal optimisme sebelum terjun dalam persiapan kompetisi musim depan. Maklum, bisa dikata Persela tidak mempunyai sumber daya memadai setelah sejumlah pemain hengkang. Meski begitu, papan atas tetap menjadi incaran tim Biru Laut.
Dalam beberapa pekan terakhir, Persela sudah kehilangan sejumlah pemain inti musim lalu, yakni I Gede Sukadana (ke Arema ISL), Aris Alfiansyah (ke Persebaya), serta Taufik Kasrun (ke Sriwijaya FC). Alih-alih mendapat penggantinya, siapa yang bakal diperpanjang kontraknya pun belum jelas.
Molornya kompetisi hingga Januari 2013 sekaligus krisis keuangan yang dialami Persela membuat manajemen belum menggeliat. Manajemen sendiri baru akan membicarakan rencana klub ke depan di kisaran Oktober-November mendatang, baik soal pemain maupun pelatih.
“Belum ada perkembangan apa pun. Kami belum membicarakan kompetisi musim depan karena memang masih jauh. Biarlah tim lain mempersiapkan diri dulu, yang terpenting Persela harus tetap serius jika sudah tiba waktunya,” ucap Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Walau begitu, Yuhronur tetap optimistis musim depan Persela bakal tetap kompetitif di papan atas Indonesia Super League (ISL). Target itu sudah terlanjur ditetapkan pada akhir musim lalu, tepatnya setelah klub kebanggaan LA Mania tersebut finish di urutan empat klasemen akhir ISL.
Yuhronur menggambarkan situasi ini seperti musim-musim sebelumnya. Malah musim lalu Persela harus berganti pelatih sebelum kompetisi bergulir dengan kedatangan Miroslav Janu. “Ibaratnya kami santai tapi tetap fokus. Tujuannya tetap papan atas,” cetus Yuhronur seakan tidak risau dengan kepergian beberapa pemain.
Setelah usainya ISL 2011-2012, klub dengan julukan Laskar Joko Tingkir ini seakan menggelora dengan target mepertahankan Miroslav Janu serta 70% pemain potensial di tim. Nyatanya itu sama sekali belum dilakukan, malah kelangsungan Miroslav Janu di Stadion Surajaya juga masih kabur.
Yuhronur sangat memahami ketidaksabaran LA Mania melihat timnya terlihat tidak serius dalam persiapan musim depan. Dia meminta semua pihak memahami kondisi yang ada, karena situasi seperti ini tidak hanya dihadapi Persela saja namun juga klub-klub lain.
“Mungkin ada tim yang sudah mulai mempersiapkan diri, tapi mereka akhirnya bingung mau bagaimana karena kompetisi masih jauh. Sedangkan untuk mengontrak pemain sekarang juga masih terlalu dini. Situasinya memang menuntut klub harus melakukan pertimbangan secara matang,” paparnya.
Di antara klub-klub Jawa Timur, terlihat hanya Persegres Gresik dan Arema ISL yang sudah mengawali persiapan musim, selain juga ada Persepam Madura United (P-MU). Persegres yang tancap gas paling awal pun kemudian sibuk mencari kegiatan karena kompetisi masih tiga bulan lagi.
Arema ISL bersiap lebih dini karena memang ada 'proyek' merger menyatukan tim Arema ISL dengan Pelita Jaya. Selain itu, semua klub nyaris belum melakukan pergerakan berarti untuk musim depan. Persebaya Surabaya pun masih baru memulai seleksi pemain.
Dalam beberapa pekan terakhir, Persela sudah kehilangan sejumlah pemain inti musim lalu, yakni I Gede Sukadana (ke Arema ISL), Aris Alfiansyah (ke Persebaya), serta Taufik Kasrun (ke Sriwijaya FC). Alih-alih mendapat penggantinya, siapa yang bakal diperpanjang kontraknya pun belum jelas.
Molornya kompetisi hingga Januari 2013 sekaligus krisis keuangan yang dialami Persela membuat manajemen belum menggeliat. Manajemen sendiri baru akan membicarakan rencana klub ke depan di kisaran Oktober-November mendatang, baik soal pemain maupun pelatih.
“Belum ada perkembangan apa pun. Kami belum membicarakan kompetisi musim depan karena memang masih jauh. Biarlah tim lain mempersiapkan diri dulu, yang terpenting Persela harus tetap serius jika sudah tiba waktunya,” ucap Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Walau begitu, Yuhronur tetap optimistis musim depan Persela bakal tetap kompetitif di papan atas Indonesia Super League (ISL). Target itu sudah terlanjur ditetapkan pada akhir musim lalu, tepatnya setelah klub kebanggaan LA Mania tersebut finish di urutan empat klasemen akhir ISL.
Yuhronur menggambarkan situasi ini seperti musim-musim sebelumnya. Malah musim lalu Persela harus berganti pelatih sebelum kompetisi bergulir dengan kedatangan Miroslav Janu. “Ibaratnya kami santai tapi tetap fokus. Tujuannya tetap papan atas,” cetus Yuhronur seakan tidak risau dengan kepergian beberapa pemain.
Setelah usainya ISL 2011-2012, klub dengan julukan Laskar Joko Tingkir ini seakan menggelora dengan target mepertahankan Miroslav Janu serta 70% pemain potensial di tim. Nyatanya itu sama sekali belum dilakukan, malah kelangsungan Miroslav Janu di Stadion Surajaya juga masih kabur.
Yuhronur sangat memahami ketidaksabaran LA Mania melihat timnya terlihat tidak serius dalam persiapan musim depan. Dia meminta semua pihak memahami kondisi yang ada, karena situasi seperti ini tidak hanya dihadapi Persela saja namun juga klub-klub lain.
“Mungkin ada tim yang sudah mulai mempersiapkan diri, tapi mereka akhirnya bingung mau bagaimana karena kompetisi masih jauh. Sedangkan untuk mengontrak pemain sekarang juga masih terlalu dini. Situasinya memang menuntut klub harus melakukan pertimbangan secara matang,” paparnya.
Di antara klub-klub Jawa Timur, terlihat hanya Persegres Gresik dan Arema ISL yang sudah mengawali persiapan musim, selain juga ada Persepam Madura United (P-MU). Persegres yang tancap gas paling awal pun kemudian sibuk mencari kegiatan karena kompetisi masih tiga bulan lagi.
Arema ISL bersiap lebih dini karena memang ada 'proyek' merger menyatukan tim Arema ISL dengan Pelita Jaya. Selain itu, semua klub nyaris belum melakukan pergerakan berarti untuk musim depan. Persebaya Surabaya pun masih baru memulai seleksi pemain.
(wbs)