Minus tiga pilar, Aspac hempaskan Satya Wacana
Rabu, 17 Oktober 2012 - 21:37 WIB

Minus tiga pilar, Aspac hempaskan Satya Wacana
A
A
A
Sindonews.com – Dell Aspac Jakarta masih terlalu tangguh bagi Satya Wacana Angsapura Salatiga. Aspac yang tidak diperkuat tiga pilarnya, menghempaskan Satya Wacana 84-61 dalam lanjutan penyisihan Grup B Speedy NBL Indonesia preseason tournament 2012, di DBL Arena, Rabu (17/10/2012).
Dalam laga kontra Satya Wacana, coach Aspac, Jugianto Kuntardjo menggantikan Xaverius Prawior, Wahyu ‘Cacing’ Widayat, serta kapten tim Mario Gerungan dengan pemain muda. Handri Satrya Santosa, Anggi Rizki dan Stefan Carsera mendapat diberi kesempatan mengisi posisi yang kosong.
Namun, pergantian itu tak membuat daya gedor Aspak kendur. Sebaliknya, pemain muda mereka mampu unjuk kemampuan selama laga berlangsung. Pemain muda ini cukup disiplin meredam agresivitas Satya Wacana.
Pringgo Regowo menjadi momok menakutkan Satya Wacana dalam laga itu. Dengan penguasaan bola dan post play yang baik, forward Aspac ini tak terbendung dan beberapa kali memenangkan duel menghadapi bigman Satya Wacana. Tiga dari empat tembakan Pringgo menemui sasaran untuk membawa Aspac unggul 24-16 di akhir kuarter pertama.
Field goals yang mencapai 50 persen di kuarter kedua, membuat Aspac semakin jauh meninggalkan Satya Wacana. Aspac memberikan waktu bermain banyak kepada Isman Thoyib di kuarter kedua. Center bernomor punggung 34 ini menyumbang 10 dari total 20 poin yang dipetik Aspac di kuarter ini.
Pemain debutan, Stefan Carsera dimasukkan setelah Aspac memimpin dengan margin 20 poin.
Stefan cukup baik membantu memperkuat posisi forward yang masih sulit dibendung Satya Wacana. Di akhir kuarter tiga, Aspac leading dengan skor 67-38 di akhir kuarter ketiga. Kuarter keempat ditutup dengan skor 84-61.
“Saya menunggu kesempatan seperti ini. Begitu peluang untuk bermain datang, saya tak mau menyia-nyiakannya,” ucap Handri, pencetak poin terbanyak Aspac dengan 14 poin. Guard kelahiran 3 November 1992 ini menilai kondisi timnya saat ini sangat kondusif. Sementara Pringgo mencetak 13 poin.
Dari kubu Satya Wacana, point guard kecil nan lincah, Budi Sucipto memasukan 13 poin untuk menjadi top scorer bagi timnya.
Dalam laga kontra Satya Wacana, coach Aspac, Jugianto Kuntardjo menggantikan Xaverius Prawior, Wahyu ‘Cacing’ Widayat, serta kapten tim Mario Gerungan dengan pemain muda. Handri Satrya Santosa, Anggi Rizki dan Stefan Carsera mendapat diberi kesempatan mengisi posisi yang kosong.
Namun, pergantian itu tak membuat daya gedor Aspak kendur. Sebaliknya, pemain muda mereka mampu unjuk kemampuan selama laga berlangsung. Pemain muda ini cukup disiplin meredam agresivitas Satya Wacana.
Pringgo Regowo menjadi momok menakutkan Satya Wacana dalam laga itu. Dengan penguasaan bola dan post play yang baik, forward Aspac ini tak terbendung dan beberapa kali memenangkan duel menghadapi bigman Satya Wacana. Tiga dari empat tembakan Pringgo menemui sasaran untuk membawa Aspac unggul 24-16 di akhir kuarter pertama.
Field goals yang mencapai 50 persen di kuarter kedua, membuat Aspac semakin jauh meninggalkan Satya Wacana. Aspac memberikan waktu bermain banyak kepada Isman Thoyib di kuarter kedua. Center bernomor punggung 34 ini menyumbang 10 dari total 20 poin yang dipetik Aspac di kuarter ini.
Pemain debutan, Stefan Carsera dimasukkan setelah Aspac memimpin dengan margin 20 poin.
Stefan cukup baik membantu memperkuat posisi forward yang masih sulit dibendung Satya Wacana. Di akhir kuarter tiga, Aspac leading dengan skor 67-38 di akhir kuarter ketiga. Kuarter keempat ditutup dengan skor 84-61.
“Saya menunggu kesempatan seperti ini. Begitu peluang untuk bermain datang, saya tak mau menyia-nyiakannya,” ucap Handri, pencetak poin terbanyak Aspac dengan 14 poin. Guard kelahiran 3 November 1992 ini menilai kondisi timnya saat ini sangat kondusif. Sementara Pringgo mencetak 13 poin.
Dari kubu Satya Wacana, point guard kecil nan lincah, Budi Sucipto memasukan 13 poin untuk menjadi top scorer bagi timnya.
(wbs)