Sepak takraw Jabar butuh regenerasi Lena-Leni

Sabtu, 20 Oktober 2012 - 22:35 WIB
Sepak takraw Jabar butuh regenerasi Lena-Leni
Sepak takraw Jabar butuh regenerasi Lena-Leni
A A A
Sindonews.com - Pengurus Daerah Persatuan Sepak Takraw Indonesia (Pengda PSTI) Jawa Barat mengaku tengah melakukan penjaringan atlet baru. Langkah ini merupakan upaya penyiapan generasi dari atlet yang kini aktif.

Saat ini, jumlah atlet sepak takraw di Jawa Barat masih terbatas, sehingga provinsi ini hanya mengandalkan beberapa atlet saja dalam berbagai event, termasuk Pekan Olah Raga Nasional (PON) di Riau beberapa waktu lalu. Meski cabang sepak takraw berhasil menyabet dua perak dan satu perunggu, raihan tersebut dianggap bisa dilampaui jika Jawa Barat memiliki lebih banyak atlet berkualitas. “Di PON kemarin, Jawa Barat hanya mengandalkan dua orang itu saja, Lena dan Leni. Kalau tidak ada mereka berdua, hampir bisa dipastikan sepak takraw Jawa Barat akan kalah melawan siapa pun. Jadi para pengurus memandang raihan tersebut sudah lumayan bagus, walaupun awalnya kami membidik satu medali emas,” ungkap Wakil Sekretaris Umum Pengda PSTI Jawa Barat Dede Supriyadi, di Jalan Pajajaran, Kota Bandung (20/10).

Selain si kembar Lena dan Leni, ujar Dede, kualitas atlet lainnya masih dibawah rata-rata. Dari dua belas pesepak takraw yang diboyong Jawa Barat ke PON Riau, atlet yang kemampuannya di atas rata-rata tak lebih dari setengahnya. Sehingga terjadi ketimpangan antara pemain inti dan pemain cadangan. “Diantara dua belas orang kontingen sepak takraw Jawa Barat kemarin, hanya empat atau lima orang yang kemampuannya memenuhi standar. Sisanya jauh di bawah, apa lagi dengan Lena dan Leni. Sedangkan kontingen dari provinsi lain, walaupun kemampuan pemain intinya sedikit di bawah Lena dan Leni, tapi kekuatan pemain cadangannya pun merata, tidak terlalu timpang. Sehingga pantas saja si kembar kerepotan, bahkan ototnya sempat kram,” jelasnya.

Meski begitu, para pengurus memberi apresiasi tinggi pada semua atlet sepak takraw yang membela Jawa Barat. Mereka semua, kata Dede, sudah menunjukkan semangat juang yang tinggi. Sehingga raihan perak dan perunggu merupakan hasil yang pantas. Terlebih, para atlet sudah menjalani berbagai latihan sejak satu tahun sebelum PON Riau digelar.

“Para pesepak takraw Jawa Barat sudah digembleng dalam Pelatihan Daerah (Pelatda) PON selama satu tahun. Latihan selama itu bertujuan untuk menumbuhkan kekompakan tim. Jadi bagaimanapun, tim tersebut tidak boleh dirombak,” ucapnya.

Langkah peningkatan prestasi cabang olah raga sepak takraw, pengurus Pengda PSTI Jawa Barat mengaku tengah memperbaiki system perekrutan atlet. Sistem tersebut memungkinkan pesepak takraw potensial di seluruh Jawa Barat terjaring untuk menjalani pembinaan di bawah Pengda. Hal itu dilakukan karena berdasarkan pengalaman, atlet potensial dalam olah raga sepak takraw mayoritas berasal dari daerah. Kualitas mereka bahkan mengalahkan pesepak takraw yang berasal dari kota-kota besar.

“Lena dan Leni saja asalnya dari Indramayu, dan bukan di kawasan perkotaannya. Hal yang sama juga ternyata dialami hampir semua provinsi di Indonesia. Jadi atlet sepak takraw yang bagus itu, kebanyakan justru dari daerah. Karena itu pula kami sedang memperbaiki tata cara dan prosedur perekrutan atlet sepak takraw di Jawa Barat. Semoga penjaringan atlet bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Jika rekrutmen sudah lebih baik, tentu akan berimbas juga pada prestasi yang diraih oleh tim. Dan kita tidak hanya mengandalkan si kembar Lena dan Leni,” pungkas Dede.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1622 seconds (0.1#10.140)