Persela gila belanja amunisi anyar
A
A
A
Sindonews.com - Persela Lamongan diprediksi bakal menjadi klub yang gila belanja musim ini. Walau tidak mempunyai modal besar untuk persiapan Indonesia Super League (ISL) musim depan, Persela dipastikan bakal 'shopping' pemain untuk memenuhi kebutuhan tim.
Kepergian pemain lama seperti Gustavo Lopez, Aris Alfiansyah, I Gede Sukadana, hingga Gerry Setya, hingga Taufik Kasrun, Laskar Joko Tingkir juga digelisahkan status beberapa pemain lama. Pemain loyal seperti Khoirul Huda dan Jimmy Suparno masa depannya juga diragukan.
Kedua pemain itu dan beberapa pemain lama masih belum mencapai kata sepakat dengan manajemen. Itu karena gaji musim lalu ada yang belum terbayar dan mereka meminta sudah ada pelunasan sebelum ada kesepakatan kontrak baru. Manajemen pun terpaksa kembali bernegosiasi.
''Saya belum bisa memastikan status mereka, karena masih terus negosiasi. Kalau tidak ada kesepakatan, jelasnya kami akan mencari pemain baru dalam jumlah lebih banyak,” ujar Manajer Persela Lamongan Debby Kurniawan. Situasi ini menambah kacau impian tim Biru Laut mengulang prestasi musim lalu.
Harus diakui krisis keuangan yang melanda Persela musim lalu berefek hebat kepada stabilitas tim yang bermarkas di Stadion Surajaya. Krisis keuangan yang membuat sejumlah pemain tidak lagi yakin dengan keseriusan manajemen dalam mengelola tim, terutama persoalan gaji pemain.
Sedangkan di sisi lain Pelatih Gomez de Oliviera belum menemukan pemain berkualitas di timnya dalam latihan beberapa hari terakhir. Pemain berpengalaman hanya diwakili Djayusman Triasdi, pemain bertahan yang pernah memperkuat Persebaya Surabaya, PSM Makassar dan Persisam Samarinda.
Manajemen berharap pada November ini sudah ada pemain yang sesuai kebutuhan tim, sehingga persiapan pramusim sudah berjalan sempurna pada Desember. ''Pelatih masih terus menginventarisasi pemain yang mengikuti seleksi. Semoga dari pemain yang kami undang ada yang cocok,” terangnya.
Sementara Gomez sendiri mengakui belum bisa efektif menjalankan program di Stadion Surajaya karena minimnya kekuatan. Dari pemain yang telah mengikuti latihan di stadion berkapasitas 15.000 penonton itu, pelatih asal Brasil ini belum memiliki pendangan terkait kelayakan mereka.
''Pemain yang ada belum sesuai harapan dan saya masih menunggu jika ada pemain lagi yang datang. Lebih banyak pilihan akan jauh lebih baik karena Persela membutuhkan kekuatan bagus jika ingin bertahan di papan atas ISL,” ungkap mantan pelatih Persiwa Wamena ini.
Gomez terlihat tidak beruntung di awal karirnya bersama Laskar Joko Tingkir. Dia harus memulai semuanya dari awal ketika pemain potensial musim lalu banyak yang hengkang. Sedangkan semua pemain yang bakal direkrut nantinya harus melalui tahap seleksi.
Ini mendatangkan persoalan sendiri karena tidak semua pemain, terutama pemain berpengalaman, bersedia mengikuti seleksi karena merasa telah memiliki kemampuan cukup untuk langsung dikontrak. Tak heran jika seleksi Persela tak banyak diikuti pemain mapan.
Kepergian pemain lama seperti Gustavo Lopez, Aris Alfiansyah, I Gede Sukadana, hingga Gerry Setya, hingga Taufik Kasrun, Laskar Joko Tingkir juga digelisahkan status beberapa pemain lama. Pemain loyal seperti Khoirul Huda dan Jimmy Suparno masa depannya juga diragukan.
Kedua pemain itu dan beberapa pemain lama masih belum mencapai kata sepakat dengan manajemen. Itu karena gaji musim lalu ada yang belum terbayar dan mereka meminta sudah ada pelunasan sebelum ada kesepakatan kontrak baru. Manajemen pun terpaksa kembali bernegosiasi.
''Saya belum bisa memastikan status mereka, karena masih terus negosiasi. Kalau tidak ada kesepakatan, jelasnya kami akan mencari pemain baru dalam jumlah lebih banyak,” ujar Manajer Persela Lamongan Debby Kurniawan. Situasi ini menambah kacau impian tim Biru Laut mengulang prestasi musim lalu.
Harus diakui krisis keuangan yang melanda Persela musim lalu berefek hebat kepada stabilitas tim yang bermarkas di Stadion Surajaya. Krisis keuangan yang membuat sejumlah pemain tidak lagi yakin dengan keseriusan manajemen dalam mengelola tim, terutama persoalan gaji pemain.
Sedangkan di sisi lain Pelatih Gomez de Oliviera belum menemukan pemain berkualitas di timnya dalam latihan beberapa hari terakhir. Pemain berpengalaman hanya diwakili Djayusman Triasdi, pemain bertahan yang pernah memperkuat Persebaya Surabaya, PSM Makassar dan Persisam Samarinda.
Manajemen berharap pada November ini sudah ada pemain yang sesuai kebutuhan tim, sehingga persiapan pramusim sudah berjalan sempurna pada Desember. ''Pelatih masih terus menginventarisasi pemain yang mengikuti seleksi. Semoga dari pemain yang kami undang ada yang cocok,” terangnya.
Sementara Gomez sendiri mengakui belum bisa efektif menjalankan program di Stadion Surajaya karena minimnya kekuatan. Dari pemain yang telah mengikuti latihan di stadion berkapasitas 15.000 penonton itu, pelatih asal Brasil ini belum memiliki pendangan terkait kelayakan mereka.
''Pemain yang ada belum sesuai harapan dan saya masih menunggu jika ada pemain lagi yang datang. Lebih banyak pilihan akan jauh lebih baik karena Persela membutuhkan kekuatan bagus jika ingin bertahan di papan atas ISL,” ungkap mantan pelatih Persiwa Wamena ini.
Gomez terlihat tidak beruntung di awal karirnya bersama Laskar Joko Tingkir. Dia harus memulai semuanya dari awal ketika pemain potensial musim lalu banyak yang hengkang. Sedangkan semua pemain yang bakal direkrut nantinya harus melalui tahap seleksi.
Ini mendatangkan persoalan sendiri karena tidak semua pemain, terutama pemain berpengalaman, bersedia mengikuti seleksi karena merasa telah memiliki kemampuan cukup untuk langsung dikontrak. Tak heran jika seleksi Persela tak banyak diikuti pemain mapan.
(aww)