Bonus atlet masuk anggaran 2013
Jum'at, 23 November 2012 - 14:50 WIB

Bonus atlet masuk anggaran 2013
A
A
A
Sindonews.com – Pemberian bonus bagi atlet Kota Bandung yang menyumbang medali bagi Jawa Barat di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 Riau kemarin harus tertunda. Alasannya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung tidak mendapat kucuran dana tambahan dari pemerintah kota di akhir tahun ini.
Ketua Umum KONI Kota Bandung Aan Johana berharap, para atlet bisa bersabar dengan keterlambatan ini. Semua olahragawan pun diminta tetap fokus pada berbagai pelatihan yang kini digelar, terutama dalam rangka persiapan Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2014.
“Ini memang kabar yang kurang menyenangkan. Kami harap semua pengurus cabang olahraga memaklumi dan bisa menyampaikan kabar ini kepada para atlet. Kami harap para atlet pun memahami. Biasanya, setiap tahun KONI Kota Bandung mendapat anggaran tambahan. Tapi sayangnya tahun ini tidak ada karena anggaran Pemerintah Kota Bandung defisit,” kata Aan di kantornya, Jalan Jakarta Kota Bandung.
Meski terlambat, ujar Aan, Pemerintah Kota Bandung telah menjamin hadiah untuk para atlet tersebut tetap ada. Sebagai solusi, anggaran untuk bonus dimasukkan dalam rancangan anggaran tahun 2013. Melalui langkah tersebut, ujar Aan, para atlet bisa menerima bonus medali PON di tahun depan. Dia menyebutkan, total anggaran yang harus disediakan Pemerintah Kota untuk bonus tersebut mencapai Rp 2 milyar. Besarnya dana tersebut karena para atlet Kota Bandung memang mendominasi perolehan medali kontingen Jawa Barat.
“Untuk bonus yang seharusnya diberikan sekarang-sekarang, itu akan dianggarkan pada anggaran belanja tahun 2013. Para atlet tidak usah khawatir, (pemerintah) Kota Bandung sudah menjamin bonus untuk para atlet tetap ada. Dan tidak usah iri hati dengan Kota atau Kabupaten lain yang bonusnya sudah diberikan. Di PON kemarin, daerah lain kan hanya menyumbang beberapa medali saja untuk Jawa Barat, jadi beban anggarannya relatif ringan,” tutur Aan.
Tidak adanya anggaran tambahan di akhir tahun ini, diakui Aan, juga berpengaruh pada beberapa aktivitas rutin KONI Kota Bandung. Biasanya, kucuran dana tersebut digunakan juga untuk menambah kekurangan biaya operasional. Namun pihaknya pun tidak dapat memaksakan kehendak untuk mendapat dana tambahan tersebut.
“Aktivitas pembinaan, latihan, dan operasional pun harus berhemat dengan tidak adanya dana tambahan ini. Biasanya kami andalkan kucuran dana tambahan itu untuk menjaga kelangsungan aktivitas pembinaan sampai akhir tahun. Dan kalaupun dipaksakan untuk tetap mendapat dana tambahan, nanti malah terbentur aturan hukum. Jadi tetap tidak bisa,” pungkas Aan.
Ketua Umum KONI Kota Bandung Aan Johana berharap, para atlet bisa bersabar dengan keterlambatan ini. Semua olahragawan pun diminta tetap fokus pada berbagai pelatihan yang kini digelar, terutama dalam rangka persiapan Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2014.
“Ini memang kabar yang kurang menyenangkan. Kami harap semua pengurus cabang olahraga memaklumi dan bisa menyampaikan kabar ini kepada para atlet. Kami harap para atlet pun memahami. Biasanya, setiap tahun KONI Kota Bandung mendapat anggaran tambahan. Tapi sayangnya tahun ini tidak ada karena anggaran Pemerintah Kota Bandung defisit,” kata Aan di kantornya, Jalan Jakarta Kota Bandung.
Meski terlambat, ujar Aan, Pemerintah Kota Bandung telah menjamin hadiah untuk para atlet tersebut tetap ada. Sebagai solusi, anggaran untuk bonus dimasukkan dalam rancangan anggaran tahun 2013. Melalui langkah tersebut, ujar Aan, para atlet bisa menerima bonus medali PON di tahun depan. Dia menyebutkan, total anggaran yang harus disediakan Pemerintah Kota untuk bonus tersebut mencapai Rp 2 milyar. Besarnya dana tersebut karena para atlet Kota Bandung memang mendominasi perolehan medali kontingen Jawa Barat.
“Untuk bonus yang seharusnya diberikan sekarang-sekarang, itu akan dianggarkan pada anggaran belanja tahun 2013. Para atlet tidak usah khawatir, (pemerintah) Kota Bandung sudah menjamin bonus untuk para atlet tetap ada. Dan tidak usah iri hati dengan Kota atau Kabupaten lain yang bonusnya sudah diberikan. Di PON kemarin, daerah lain kan hanya menyumbang beberapa medali saja untuk Jawa Barat, jadi beban anggarannya relatif ringan,” tutur Aan.
Tidak adanya anggaran tambahan di akhir tahun ini, diakui Aan, juga berpengaruh pada beberapa aktivitas rutin KONI Kota Bandung. Biasanya, kucuran dana tersebut digunakan juga untuk menambah kekurangan biaya operasional. Namun pihaknya pun tidak dapat memaksakan kehendak untuk mendapat dana tambahan tersebut.
“Aktivitas pembinaan, latihan, dan operasional pun harus berhemat dengan tidak adanya dana tambahan ini. Biasanya kami andalkan kucuran dana tambahan itu untuk menjaga kelangsungan aktivitas pembinaan sampai akhir tahun. Dan kalaupun dipaksakan untuk tetap mendapat dana tambahan, nanti malah terbentur aturan hukum. Jadi tetap tidak bisa,” pungkas Aan.
(wbs)