Belum setahun, tartan Rp7,3 miliar rusak

Rabu, 28 November 2012 - 20:29 WIB
Belum setahun, tartan...
Belum setahun, tartan Rp7,3 miliar rusak
A A A
Sindonews.com- Belum setahun pengerjaan lintasan atletik atau disebut Tartan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara, sudah mulai rusak. Terlihat dibeberapa bagian bergelombang dan koyak.

Kondisi ini pun menjadikan pengerjaan proyek yang dananya berasal anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Sumut tahun anggaran 2011 sebesar Rp7,3 miliar sia-sia.

Ketua Umum Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI) Sumut Lamhot Simamora terkejut mendengar hal tersebut. Kerusakan yang terjadi pada tartan PPLP Sumut yang belum genap satu tahun setelah selesai pengerjaan itu merupakan pembuangan anggaran.

"Bagaimana itu (tartan bergelombang dan robek) bisa terjadi. Jelas anggaran yang digunakan sia-sia, karena belum digunakan sudah rusak. Mungkin ini proyek asal jadi," ujarnya.

Kondisi tersebut, lanjutnya, dirinya menyakini adanya kerugian negara dari pengerjaan proyek yang menggunakan APBD 2011 tersebut. Hal ini patut dicurigai dengan kualitas tartan yang jauh dari standarisasi. "Ini harus ada yang bertanggungjawab. Kontraktor dan pihak-pihak terkait lainnya harus bertanggungjawab atas kerusakan tartan itu," tegasnya.

Katanya, dengan kerusakan tartan tersebut, jelas tidak bisa digunakan untuk para atlit ataupun pelajar PPLP Sumut mengelar latihan. Terlebih lagi untuk mengelar perlombaan. Hal ini pun akan menganggu pelatihan para atlit yang digelar tiap harinya.

Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK) proyek lintasan atletik PPLP Sumut tersebut, Mazrinal Nasution menegaskan bahwa pelaksanaan proyek itu sudah sesuai bestek yang ditentukan. Sedangkan kerusakan tartan itu, dirinya beralasan karena curah hujan cukup tinggi.

Mazrinal yang juga menjabat Kepala Seksi (Kasi) Olahraga Masyarakat Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprovsu itu menambahkan, pihak kontraktor PT Karya Bukit Nusantara selaku pemenang tender akan bertanggungjawab atas kerusakan tersebut. Katanya, meski waktu perawatan telah berakhir.

"Khusus proyek ini, ada garansi dari kontraktor. Jadi mereka akan tetap bertanggungjawab untuk memperbaiki kerusakan itu. Kita tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran untuk perbaikannya," katanya.

Diakuinya, lintasan atletik itu sudah diserahkan pada tahap pertama, tapi belum untuk tahap kedua belum dilakukan meski pelaksanaan telah lama selesai. "Anggaran sudah semuanya diserahkan kepada kontraktor, tapi mereka mengaku akan tetap bertanggungjawab," pungkasnya.

Proyek ini dikerjakan oleh PT Karya Mulia Persada dengan konsultan CV Dwiputra Adiyasa dan konsultan pengawas CV Duta Mulia Persada. Lintasan itu mulai dikerjakan pada 25 Agustus 2011 dan selesai pada 22 Desember 2011. Sesuai prosedur berlaku, menurut Mazrinal, masa perawatan berlangsung enam bulan
(aww)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1078 seconds (0.1#10.24)