Jauhari dan Ferri naik pangkat jadi pelatih muda
Jum'at, 28 Desember 2012 - 22:21 WIB

Jauhari dan Ferri naik pangkat jadi pelatih muda
A
A
A
Sindonews.com - Usia yang tidak muda lagi membuat dua pelari senior asal Sumatera Selatan, Jauhari Johan dan Ferri Kusuma, banting setir menggeluti dunia kepelatihan.
Berkat ketekunannya mengikuti sejumlah kursus kepelatihan mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan, mengantarkan keduanya lulus dalam penataran pelatih level I International Association of Athletics Federations (IAAF). Mereka berhak menjabat sebagai pelatih muda atau youth coach.
Ketua Bidang Organisasi Pengrov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumsel, Asdit Abdullah mengatakan, kedua pelatih muda ini lulus dalam penataran pelatih yang diselenggarakan oleh PB PASI di Stadion Madya Senayan Jakarta, 27-7 Desember lalu. Dengan demikian, jumlah pelatih di Sumsel akan semakin banyak dan tentunya diharapkan bisa lebih mengembangkan olahraga atletik di Sumsel.
"Ferri sebenarnya sudah melatih di PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) Sumsel, untuk meningkatkan gradenya maka dia pun terus mengikuti pelatihan bagi pelatih yang lebih tinggi. Sebenarnya keinginan itu sudah lama, tapi baru kali ini dia dan Jauhari ada kesempatan untuk mengambil sertifikasi kepelatihan dari IAAF," ungkapnya kemarin.
Sementara, Jauhari Johan, lanjut Asdit, memang disiapkan untuk menjadi pelatih masa depan Sumsel karena memang karirnya sebagai atlet sudah tidak memungkinkan lagi. Hal ini seiring dengan beberapa evaluasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2011 lalu, Jauhari terlihat sudah mengalami penurunan performa. Hanya saja tetap untuk nomor-nomor tertentu seperti, marathon kemungkinan Jauhari masih bisa tampil pada PON selanjutnya.
"Kita akan terus pantau performa dari Juahari ini, apakah masih bisa diturunkan pada PON selanjutnya atau tidak. Namun yang pasti dengan adanya sertifikasi kepelatihan sekarang, diharapkan dia sudah bisa mendidik beberapa atlet sebagai bentuk regenerasi," terangnya.
Sementara itu, ketika dihubungi terpisah Sekretaris Umum PASI Sumsel, Zulfaini M Ropi mengatakan penataran kepelatihan yang diikuti oleh kedua atlet senoir ini merupakan sebagai langkah awal dari PASI Sumsel, untuk memberdayakan atlet-atlet potensial. Apalagi keduanya selama ini sudah banyak menyumbangkan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Jadi sangat wajar jika karirnya tidak berhenti sebagai seorang atlet saja, melainkan harus terus diberdayakan untuk membimbing para juniornya yang lain. Apalagi sat ini mereka sudah mengantongi sertifikasi kepelatihan untuk nomor lintasan (track) dan di lapangan (field)," tandasnya.
Berkat ketekunannya mengikuti sejumlah kursus kepelatihan mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan, mengantarkan keduanya lulus dalam penataran pelatih level I International Association of Athletics Federations (IAAF). Mereka berhak menjabat sebagai pelatih muda atau youth coach.
Ketua Bidang Organisasi Pengrov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumsel, Asdit Abdullah mengatakan, kedua pelatih muda ini lulus dalam penataran pelatih yang diselenggarakan oleh PB PASI di Stadion Madya Senayan Jakarta, 27-7 Desember lalu. Dengan demikian, jumlah pelatih di Sumsel akan semakin banyak dan tentunya diharapkan bisa lebih mengembangkan olahraga atletik di Sumsel.
"Ferri sebenarnya sudah melatih di PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) Sumsel, untuk meningkatkan gradenya maka dia pun terus mengikuti pelatihan bagi pelatih yang lebih tinggi. Sebenarnya keinginan itu sudah lama, tapi baru kali ini dia dan Jauhari ada kesempatan untuk mengambil sertifikasi kepelatihan dari IAAF," ungkapnya kemarin.
Sementara, Jauhari Johan, lanjut Asdit, memang disiapkan untuk menjadi pelatih masa depan Sumsel karena memang karirnya sebagai atlet sudah tidak memungkinkan lagi. Hal ini seiring dengan beberapa evaluasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2011 lalu, Jauhari terlihat sudah mengalami penurunan performa. Hanya saja tetap untuk nomor-nomor tertentu seperti, marathon kemungkinan Jauhari masih bisa tampil pada PON selanjutnya.
"Kita akan terus pantau performa dari Juahari ini, apakah masih bisa diturunkan pada PON selanjutnya atau tidak. Namun yang pasti dengan adanya sertifikasi kepelatihan sekarang, diharapkan dia sudah bisa mendidik beberapa atlet sebagai bentuk regenerasi," terangnya.
Sementara itu, ketika dihubungi terpisah Sekretaris Umum PASI Sumsel, Zulfaini M Ropi mengatakan penataran kepelatihan yang diikuti oleh kedua atlet senoir ini merupakan sebagai langkah awal dari PASI Sumsel, untuk memberdayakan atlet-atlet potensial. Apalagi keduanya selama ini sudah banyak menyumbangkan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Jadi sangat wajar jika karirnya tidak berhenti sebagai seorang atlet saja, melainkan harus terus diberdayakan untuk membimbing para juniornya yang lain. Apalagi sat ini mereka sudah mengantongi sertifikasi kepelatihan untuk nomor lintasan (track) dan di lapangan (field)," tandasnya.
(aww)