Tunggakan gaji tak akan terulang lagi

Minggu, 13 Januari 2013 - 19:06 WIB
Tunggakan gaji tak akan terulang lagi
Tunggakan gaji tak akan terulang lagi
A A A
Sindonews.com — Persela Lamongan menjadi salah satu klub yang disorot tajam terkait penunggakan gaji pemain musim lalu. Maklum, berdasarkan catatan Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional Indonesia (APPI), Persela sempat menunggak gaji pemain hingga tujuh bulan.

Musim ini Persela berupaya tidak mengulangi memori kelam tersebut dengan melakukan strategi khusus. Penyandang dana yang tidak memiliki komitmen pasti bakal tidak diberi kompromi. Berikut wawancara HATTRICK dengan Ketua Umum Persela sekaligus Bupati Lamongan H Fadeli, di pendopo Kabupaten Lamongan, Minggu (13/1).

Anda yakin Persela tidak akan menunggak gaji lagi?

Saya yakin dan terus mengupayakan penunggakan gaji tak akan terulang lagi musim ini dan itu sudah kami persiapkan. Ada hal yang perlu dibenahi terkait kerjasama dengan penyandang dana agar tidak kacau seperti musim lalu.

Maksudnya?

Musim lalu keterlambatan gaji sebenarnya bukan kesalahan manajemen Persela. Itu karena penyandang dana atau konsorsium yang kurang ajar. Mereka tidak mau membayar gaji pemain sehingga kami yang terkena dampak buruknya. Jadi di awal musim lalu sudah ada kesepakatan gaji ditanggung konsorsium, tapi nyatanya tidak pernah dibayar. Saya tak perlu sebutkan nama konsorsiumnya, yang jelas seperti itulah faktanya.

Bagaimana strategi yang dilakukan Persela agar itu tak terulang?

Kami tidak akan memakai konsorsium atau penyandang dana yang tidak jelas komitmennya. Persela akan cari sponsor yang profesional, mau bayar di muka dan benar-benar mempunyai uang. Sponsor kecil-kecil tak masalah, yang terpenting dana jelas. Sempat ada dua grup perusahaan besar yang katanya mau mendanai, tapi saya tidak mau karena tidak jelas komitmennya. Kalau nanti nunggak lagi, Persela juga yang kena.

Lantas, bagaimana penyelesaian dengan pemain terkait tunggakan musim lalu?

Kami sudah menjelaskan duduk perkaranya, tapi tetap saja manajemen harus mengganti gaji yang tak terbayar itu. Pemain sangat bisa memahami dan alhamdulillah tidak ada persoalan. Kami memang ingin semuanya gamblang. Kalau misalnya masih ada keberatan dari pihak pemain, mereka tentu tidak akan bergabung lagi dengan Persela.Buktinya pemain seperti Gustavo Lopez masih ada di sini.

Sponsor apa saja yang sejauh ini sudah bekerjasama dengan Persela?

Cukup banyak dan kami optimistis akan terus bertambah. Sejauh ini ada Diadora, So Nice, Bank Jatim, Extra Joss, juga Wisata Bahari Lamongan (WBL). Itu hanya sebagian dan kami akan terus melakukan pencarian sponsor lagi dan masih banyak sumber dana yang bisa digali di Lamongan. Sekali lagi, kecil tidak apa-apa yang pasti memberi kontribusi.

Tanpa APBD, bagaimana menurut anda situasi di klub yang dulunya didanai pemerintah?

Jujur saja sangat berat, karena kami harus berupaya mencari dana sendiri. Kalau ada APBD mungkin tidak perlu susah-susah cari sponsor banyak seperti sekarang. Kami tetap ambil sisi positifnya. Saya memastikan tidak ada dana sepeser pun dari pemerintah, walaupun manajemen Persela Lamongan kebanyakan dioperasikan orang pemerintahan. Itu karena mereka sudah berpengalaman mengurusi sepakbola.

Program apa saja yang rencananya digarap musim ini selain prestasi tim?

Ada perbaikan lapangan dan sudah dianggarkan di DPRD Lamongan. Itu penting karena kondisi lapangan memang sangat perlu perbaikan. Selain itu kami juga terus konsentrasi agar prestasi Persela U-21 bisa dipertahankan setelah dua musim menjadi juara.

Soal sumber daya tim Persela, apakah anda sudah puas?

Saya sangat memercayai pelatih Gomes de Oliviera. Dia pelatih yang sangat ambisius dan musim lalu bisa membawa Persiwa Wamena di papan atas. Untuk materi pemain dan lain-lain yang menyangkut tim, saya percayakan sepenuhnya pada pelatih. Manajemen akan memberi supporter dari belakang layar. Saya puas dan yakin Persela kembali berada di papan atas.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6290 seconds (0.1#10.140)