Tanpa dua mesin poin, Dell Aspac lanjutkan kemenangan
A
A
A
Sindonews.com - Klub basket Ibu Kota, Dell Aspac masih melanjutkan peroforma positifnya di National Basketball League (NBL) Indonesia musim 2012/2013. Tim kuat asal Jakarta itu mengalahkan NSH GMC Riau dengan skor 68-52 dalam lanjutan seri kedua NBL di Hall A Senayan, Jumat (18/1).
Kemenangan ini berhasil diraih, walau dalam laga tersebut head coach Aspac Jakarta, Rastafari Horongbala sengaja mengistirahatkan Xaverius Prawiro dan Andhakara Prastawa. Walau tanpa dua mesin poinnya, Aspac tak mau menunjukkan kesan menganggap remeh lawan. Daftar lima pemain pertama yang turun menggambarkan bahwa Aspac tetap serius mengejar kemenangan. Fandi Ramadhani dan Isman Thoyib yang bermain sebagai starter mendominasi kuarter pertama.
Dengan akurasi di atas 50 persen, kekompakkan keduanya membukukan sembilan dari 16 poin Aspac di kuarter pertama. Aspac sempat unggul hingga 12 poin. Namun NSH GMC mampu mendekat dengan raihan 11 poin.
Memasuki kuarter kedua, Rastafari memberikan kepercayaan bermain lebih banyak kepada dua pemain yang selama ini jarang dimainkan. Salah satunya adalah Stefan Carsera. Rookie yang bermain selama sekitar lima menit lebih mampu membayar kepercayaan coach Rastafari dengan baik. Stefan mencetak empat poin dan mempertahankan keunggulan Aspac 30-18 hingga kuarter kedua usai.
Perlawanan agresif diperlihatkan NSH GMC di kuarter selanjutnya. Max Yanto yang beroperasi sejak kuarter kedua, kembali dipercaya bermain di kuarter ketiga. Walau tidak memiliki pergerakan yang baik, tenaga dan postur tinggi Max Yanto adalah masalah yang sulit dipecahkan. NSH GMC berhasil mencetak 16 poin di kuarter ketiga. Jumlah yang sama dicetak oleh Aspac. Sembilan dari total 16 poin NSH GMC berasal dari Max Yanto.
Dominasi Max Yanto berlanjut hingga kuarter terakhir. Total 23 poin dimasukkan oleh pemain tertinggi di NBL Indonesia untuk menjadi pencetak angka terbanyak bagi timnya. Penampilan cemerlang Max Yanto hanya diikuti oleh Yunus Efendi dengan 10 poin.
Dari kubu Aspac, Pringgo Regowo tidak berhasil meneruskan tradisi double-double-nya. Pringgo hanya mencetak 10 poin dan delapan rebound. Poin terbanyak Aspac berasal dari Rizky Efendi yang memasukkan 15 poin dalam akurasi mencapai 57 persen.
”Prastawa sengaja kami istirahatkan karena dia sudah bermain penuh pada empat laga sebelumnya. Sedangkan Xavaerius terkendala cedera pada hidungnya. Kami tak mau mengambil risiko untuk memaksanya tampil,” ujar asisten pelatih Aspac, Antonius Joko Endratmo.
Kemenangan ini berhasil diraih, walau dalam laga tersebut head coach Aspac Jakarta, Rastafari Horongbala sengaja mengistirahatkan Xaverius Prawiro dan Andhakara Prastawa. Walau tanpa dua mesin poinnya, Aspac tak mau menunjukkan kesan menganggap remeh lawan. Daftar lima pemain pertama yang turun menggambarkan bahwa Aspac tetap serius mengejar kemenangan. Fandi Ramadhani dan Isman Thoyib yang bermain sebagai starter mendominasi kuarter pertama.
Dengan akurasi di atas 50 persen, kekompakkan keduanya membukukan sembilan dari 16 poin Aspac di kuarter pertama. Aspac sempat unggul hingga 12 poin. Namun NSH GMC mampu mendekat dengan raihan 11 poin.
Memasuki kuarter kedua, Rastafari memberikan kepercayaan bermain lebih banyak kepada dua pemain yang selama ini jarang dimainkan. Salah satunya adalah Stefan Carsera. Rookie yang bermain selama sekitar lima menit lebih mampu membayar kepercayaan coach Rastafari dengan baik. Stefan mencetak empat poin dan mempertahankan keunggulan Aspac 30-18 hingga kuarter kedua usai.
Perlawanan agresif diperlihatkan NSH GMC di kuarter selanjutnya. Max Yanto yang beroperasi sejak kuarter kedua, kembali dipercaya bermain di kuarter ketiga. Walau tidak memiliki pergerakan yang baik, tenaga dan postur tinggi Max Yanto adalah masalah yang sulit dipecahkan. NSH GMC berhasil mencetak 16 poin di kuarter ketiga. Jumlah yang sama dicetak oleh Aspac. Sembilan dari total 16 poin NSH GMC berasal dari Max Yanto.
Dominasi Max Yanto berlanjut hingga kuarter terakhir. Total 23 poin dimasukkan oleh pemain tertinggi di NBL Indonesia untuk menjadi pencetak angka terbanyak bagi timnya. Penampilan cemerlang Max Yanto hanya diikuti oleh Yunus Efendi dengan 10 poin.
Dari kubu Aspac, Pringgo Regowo tidak berhasil meneruskan tradisi double-double-nya. Pringgo hanya mencetak 10 poin dan delapan rebound. Poin terbanyak Aspac berasal dari Rizky Efendi yang memasukkan 15 poin dalam akurasi mencapai 57 persen.
”Prastawa sengaja kami istirahatkan karena dia sudah bermain penuh pada empat laga sebelumnya. Sedangkan Xavaerius terkendala cedera pada hidungnya. Kami tak mau mengambil risiko untuk memaksanya tampil,” ujar asisten pelatih Aspac, Antonius Joko Endratmo.
(aww)