Tiga atlet Sumsel masuk tentara
A
A
A
Sindonews.com - Kesuksesan pelari nasional Agus Prayogo berkarier sebagai atlet dan sekaligus Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengispirasi tiga atlet Sumatera Selatan. Itu dibuktikan dengan bergabungnya Rio Maholtra yang merupakan atlet spesialis lari gawang 400 M, Ferryanto, atlet lari 800 M dan Dekker Ariandes, atlet lari 800 M dan 1500 M dengan Korps TNI Angkatan Darat (AD).
Saat ini, ketiga pelari masa depan Sumsel itu tengah mengikuti pendidikan untuk menjadi seorang bintara di asrama depo pendidikan kejuruan (Dodik) TNI AD, Sekolah Calon Bintara (Secaba), Puntang di Kabupaten Lahat, Sumsel.
Informasi mengenai bergabungnya ketiga atlet muda itu dengan TNI AD disampaikan oleh Sekretaris Umum (Sekum) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumsel, Zulfaini M Rofi saat dijumpai di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel kemarin.
Kabid Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikdikpora) Kota Palembang ini menjelaskan, ketiga atlet binannya itu sebelumnya memang telah ditawarkan untuk berkarier sebagai anggota TNI AD pada saat acara silaturahmi para atlet yang turun di pentas Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau lalu dengan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin di Griya Agung beberapa waktu lalu.
"Ya saat itu ketiganya ditawari untuk menjadi tentara oleh petinggi KODAM II Sriwijaya yang hadir pada acara itu. Karena mereka berprestasi, maka ketiganya akan diberikan keringanan dalam hal persyaratan. Setelah mereka menyatakan kesediannya, usulan itu kemudian langsung disampaikan kepada panglima dan kemudian didaftarkan untuk menjalani proses penerimaan serta mengikuti karantina,"jelasnya.
Akan tetapi lanjut dia, meski ketiganya telah menjadi anggota TNI AD mereka akan tetap fokus sebagai atlet seperti halnya Agus Prayogo dan dititipkan di Pusat Latihan Nasional (Pelatnas) di Jakarta. Sehingga menurut Zulfaini, mereka masih dimungkinkan untuk turun diberbagai kejuaraan atletik yang digelar baik itu tingkat nasional maupun internasional.
"Selain itu, sebagai seorang tentara mereka nantinya juga bisa diturunkan untuk mengikuti
kejuaraan antar tentara dunia maupun tingkat asia dicabang atletik,"katanya.
Untuk diketahui, Rio Maholtra berhasil menyumbangkan medali perak pada gelaran PON XVIII riau lalu di nomor lari gawang 400 M. Sedangkan di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Batam, pria asal Lahat ini sukses menyumbangkan medali emas dinomor yang sama.
Dia juga pernah memecahkan rekor nasional yunior di nomor lari 110 meter gawang putra dengan catatan waktu 14.02 detik, yang sebelumnya dipegang oleh Andre Prasetyo asal Jawa Timur dengan catatan waktu 14.35 detik pada tahun 2006 lalu di Kejuaraan Nasional Atletik Yunior dan Remaja tahun 2012 lalu di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.
Begitupula dengan Dekker Ariandes dan Ferryanto yang merupakan atlet muda berprestasi dan harapan Sumsel untuk menyumbangkan medali diberbagai ajang nasional maupun internasional.
Saat ini, ketiga pelari masa depan Sumsel itu tengah mengikuti pendidikan untuk menjadi seorang bintara di asrama depo pendidikan kejuruan (Dodik) TNI AD, Sekolah Calon Bintara (Secaba), Puntang di Kabupaten Lahat, Sumsel.
Informasi mengenai bergabungnya ketiga atlet muda itu dengan TNI AD disampaikan oleh Sekretaris Umum (Sekum) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumsel, Zulfaini M Rofi saat dijumpai di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel kemarin.
Kabid Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikdikpora) Kota Palembang ini menjelaskan, ketiga atlet binannya itu sebelumnya memang telah ditawarkan untuk berkarier sebagai anggota TNI AD pada saat acara silaturahmi para atlet yang turun di pentas Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau lalu dengan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin di Griya Agung beberapa waktu lalu.
"Ya saat itu ketiganya ditawari untuk menjadi tentara oleh petinggi KODAM II Sriwijaya yang hadir pada acara itu. Karena mereka berprestasi, maka ketiganya akan diberikan keringanan dalam hal persyaratan. Setelah mereka menyatakan kesediannya, usulan itu kemudian langsung disampaikan kepada panglima dan kemudian didaftarkan untuk menjalani proses penerimaan serta mengikuti karantina,"jelasnya.
Akan tetapi lanjut dia, meski ketiganya telah menjadi anggota TNI AD mereka akan tetap fokus sebagai atlet seperti halnya Agus Prayogo dan dititipkan di Pusat Latihan Nasional (Pelatnas) di Jakarta. Sehingga menurut Zulfaini, mereka masih dimungkinkan untuk turun diberbagai kejuaraan atletik yang digelar baik itu tingkat nasional maupun internasional.
"Selain itu, sebagai seorang tentara mereka nantinya juga bisa diturunkan untuk mengikuti
kejuaraan antar tentara dunia maupun tingkat asia dicabang atletik,"katanya.
Untuk diketahui, Rio Maholtra berhasil menyumbangkan medali perak pada gelaran PON XVIII riau lalu di nomor lari gawang 400 M. Sedangkan di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Batam, pria asal Lahat ini sukses menyumbangkan medali emas dinomor yang sama.
Dia juga pernah memecahkan rekor nasional yunior di nomor lari 110 meter gawang putra dengan catatan waktu 14.02 detik, yang sebelumnya dipegang oleh Andre Prasetyo asal Jawa Timur dengan catatan waktu 14.35 detik pada tahun 2006 lalu di Kejuaraan Nasional Atletik Yunior dan Remaja tahun 2012 lalu di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.
Begitupula dengan Dekker Ariandes dan Ferryanto yang merupakan atlet muda berprestasi dan harapan Sumsel untuk menyumbangkan medali diberbagai ajang nasional maupun internasional.
(aww)