Timnas Kongo ancam boikot
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang gelaran turnamen Piala Afrikan 2013 di Afrika Selatan, timnas Kongo mengancam akan menarik diri dari turnamen ini karena belum cairnya bonus pemain.
Hal itu tampak dari penolakan para pemain untuk melakukan latihan. Suasana kian memanas menyusul surat pengunduran diri dari pelatih timnas Claude Le Roy.
Berita ini dibenarkan oleh asisten pelatih Sebastian Migne. Menurutnya, Le Roy sudah memberikan surat pengunduran diri ke Federasi Sepakbola Kongo (Fecofa). Kejadian ini membuat Federasi Sepakbola Kongo (Fecofa) Constant Omari terbang ke Port Elizabet guna melakukan perundingan dengan Le Roy dan Lomana Lua Lua dan kawan-kawan.
Aksi mogok latihan kali ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, di pekan lalu mereka pun membuat ulah serupa. Pasalnya mereka belum menerima uang bonus dan tunjangan. Setelah sampai di Afrika Selatan, sebagian besar pemain telah menerima uang tersebut. Namun, tidak begitu halnya dengan pelatih dan sfatnya.
Menurut Migne, hal itu disebabkan rasa solidaritas para pemain terhadap pelatih dan staf tim yang belum menerima bonus seperti yang telah dijanjikan pihak federasi.
“Kami tidak mempunyai masalah, tapi kendala muncul selama berlangsungnya persiapan. Kami rasa kami sedikit diabaikan oleh pemerintah Kongo terkait isu bonus dan tunjangan,” aku Migne.
Janji bonus dan tunjangan yang tak kunjung cair seakan menjadi tradisi setiap kali Piala Afrika digelar. Biasanya pertikaian terjadi antara pemain dan staf tim dengan federasi atau asosiasi sepakbola dan pemerintah negaranya masing-masing
Hal itu tampak dari penolakan para pemain untuk melakukan latihan. Suasana kian memanas menyusul surat pengunduran diri dari pelatih timnas Claude Le Roy.
Berita ini dibenarkan oleh asisten pelatih Sebastian Migne. Menurutnya, Le Roy sudah memberikan surat pengunduran diri ke Federasi Sepakbola Kongo (Fecofa). Kejadian ini membuat Federasi Sepakbola Kongo (Fecofa) Constant Omari terbang ke Port Elizabet guna melakukan perundingan dengan Le Roy dan Lomana Lua Lua dan kawan-kawan.
Aksi mogok latihan kali ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, di pekan lalu mereka pun membuat ulah serupa. Pasalnya mereka belum menerima uang bonus dan tunjangan. Setelah sampai di Afrika Selatan, sebagian besar pemain telah menerima uang tersebut. Namun, tidak begitu halnya dengan pelatih dan sfatnya.
Menurut Migne, hal itu disebabkan rasa solidaritas para pemain terhadap pelatih dan staf tim yang belum menerima bonus seperti yang telah dijanjikan pihak federasi.
“Kami tidak mempunyai masalah, tapi kendala muncul selama berlangsungnya persiapan. Kami rasa kami sedikit diabaikan oleh pemerintah Kongo terkait isu bonus dan tunjangan,” aku Migne.
Janji bonus dan tunjangan yang tak kunjung cair seakan menjadi tradisi setiap kali Piala Afrika digelar. Biasanya pertikaian terjadi antara pemain dan staf tim dengan federasi atau asosiasi sepakbola dan pemerintah negaranya masing-masing
(aww)