Widja: Sistem Divisi Utama belum clear
A
A
A
Sindonews.com – PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sudah memstikan bakal memulai kompetisi kasta kedua, Divisi Utama, pada 2 Maret mendatang dengan peserta 24 tim. Namun operator kompetisi resmi ini belum memutuskan sistem yang bakal digunakan.
Hal ini disampaikan Chief Executive officer (CEO) LPIS Widjajanto saat mengunjungi Stadion Maguwoharjo, Sleman, 18 Januari 2013.
“Kalau tanggalnya sudah fix 2 Maret dan pesertanya 24. Hanya Sistemnya masih terus dicari,” kata Widja, sapaannya.
Menurutnya, tanggal 2 Maret diputuskan sebagai start kompetisi kasta kedua setelah pihaknya menyinkronkan jadwal dengan kompetisi di atasnya, Indonesia Premier League. Tapi, sistem yang akan digunakan belum diputuskan karena masih terus digodok.
Dia mengatakan, LPIS awalnya berencana membagi 24 peserta kompetisi kasta kedua ini menjadi 3 grup. Masing-masing berisi 8 tim. Namun rencana itu dirubah karena ada yang menginginkan agar peserta dibagi dalam 2 grup saja.
“Nah ini yang masih terus dimatangkan. Kami ingin mencari sistem yang benar-benar tepat untuk Divisi Utama. Sistem dengan 3 dan 2 grup masih terus dihitung untung ruginya,” katanya.
Hal ini disampaikan Chief Executive officer (CEO) LPIS Widjajanto saat mengunjungi Stadion Maguwoharjo, Sleman, 18 Januari 2013.
“Kalau tanggalnya sudah fix 2 Maret dan pesertanya 24. Hanya Sistemnya masih terus dicari,” kata Widja, sapaannya.
Menurutnya, tanggal 2 Maret diputuskan sebagai start kompetisi kasta kedua setelah pihaknya menyinkronkan jadwal dengan kompetisi di atasnya, Indonesia Premier League. Tapi, sistem yang akan digunakan belum diputuskan karena masih terus digodok.
Dia mengatakan, LPIS awalnya berencana membagi 24 peserta kompetisi kasta kedua ini menjadi 3 grup. Masing-masing berisi 8 tim. Namun rencana itu dirubah karena ada yang menginginkan agar peserta dibagi dalam 2 grup saja.
“Nah ini yang masih terus dimatangkan. Kami ingin mencari sistem yang benar-benar tepat untuk Divisi Utama. Sistem dengan 3 dan 2 grup masih terus dihitung untung ruginya,” katanya.
(wbs)