Dihukum PSSI, Persib bela Atep cs
A
A
A
Sindonews.com - Persib Bandung siap mendukung tiga pemainnya yang terkena sanksi larangan bermain selama enam bulan oleh PSSI. Ketiga pemain tersebut di antaranya I Made Wirawan, Atep, dan M. Ridwan.
Ketiga pemain Maung Bandung itu di vonis bersalah oleh PSSI karena terbukti dengan sengaja mangkir dari panggilan Tim Nasional PSSI jelang babak kualifikasi Piala Asia 2015 kontra Irak di Dubai, Uni Emirat Arab, 6 Februari mendatang.
Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman secara tegas menyatakan dukungannya kepada anak buahnya yang dihukum PSSI. "Jelas tidak fair. Sebab, pemain bersikap atas dasar dan seizin dari klub. Saya sepenuhnya berada dalam posisi mendukung pemain," ujar Djanur.
Dengan kata lain menurut Djanur, sanksi yang dijatuhkan PSSI salah alamat. Bagi Djanur, ketiga pemainnya tidak bisa berbuat banyak karena pihak klub memang sudah menyampaikan penolakannya memberikan izin kepada Atep, I Made maupun Ridwan untuk pergi membela timnas.
Alasan yang disampaikan manajemen Persib, karena tak ingin memperkeruh suasana dibalik proses perdamaian yang terus dilakukan antara kubu PSSI dan KPSI. "Pemain mana yang tidak ingin memperkuat timnas? Saya yakin para pemain saya banyak yang berharap membela Timnas. Tapi situasi dan kondisinya sekarang berbeda," tegas Djanur.
Sementara itu, Direktur Marketing dan Promosi PT. PBB, Muhammad Farhan menyatakan secara hukum sikap pemain yang menolak panggilan timnas memang layak di ganjar dengan sanksi. "Namun sebelum sanksi tersebut diberlakukan, harusnya pemain diberikan hak untuk banding. Kami menyarankan kepada pemain untuk banding," terang Farhan.
"Sejak awal kita memang tidak memberikan izin kepada pemain untuk membela Timnas. Sampai sekarang tidak ada pemain kita yang pergi mengikuti pelatnas. Itu artinya memang sejak awal para pemain tidak mendapatkan izin dari klub," tegasnya.
Menurut Farhan hak banding dimiliki setiap orang yang terhukum. Jika ternyata PSSI menolak memberikan hak tersebut. Menurut Farhan layak dipertanyakan sejauh mana otoritas tertinggi sepak bola Indonesia itu, bertindak dan mentaati hukum.
Farhan menyatakan kasus pemberian sanksi oleh PSSI kepada Persib dan sejumlah klub ISL lainnya, akhir tahun 2011 lalu, masih layak diperdebatkan. Sebab hingga kini upaya Persib melakukan banding justru tak pernah di respons PSSI.
Seperti diberitakan sebelumnya, Atep, Ridwan dan I Made termasuk dalam daftar 23 pemain yang masuk daftar hitam PSSI setelah menolak panggilan pelatih timnas, Nil Maizar. Mayoritas di antara mereka merupakan pemain yang berlaga di kompetisi ISL. Dua pemain merupakan pemain klub IPL yakni IPL Irfan Raditya dan Aji Saka.
Ketiga pemain Maung Bandung itu di vonis bersalah oleh PSSI karena terbukti dengan sengaja mangkir dari panggilan Tim Nasional PSSI jelang babak kualifikasi Piala Asia 2015 kontra Irak di Dubai, Uni Emirat Arab, 6 Februari mendatang.
Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman secara tegas menyatakan dukungannya kepada anak buahnya yang dihukum PSSI. "Jelas tidak fair. Sebab, pemain bersikap atas dasar dan seizin dari klub. Saya sepenuhnya berada dalam posisi mendukung pemain," ujar Djanur.
Dengan kata lain menurut Djanur, sanksi yang dijatuhkan PSSI salah alamat. Bagi Djanur, ketiga pemainnya tidak bisa berbuat banyak karena pihak klub memang sudah menyampaikan penolakannya memberikan izin kepada Atep, I Made maupun Ridwan untuk pergi membela timnas.
Alasan yang disampaikan manajemen Persib, karena tak ingin memperkeruh suasana dibalik proses perdamaian yang terus dilakukan antara kubu PSSI dan KPSI. "Pemain mana yang tidak ingin memperkuat timnas? Saya yakin para pemain saya banyak yang berharap membela Timnas. Tapi situasi dan kondisinya sekarang berbeda," tegas Djanur.
Sementara itu, Direktur Marketing dan Promosi PT. PBB, Muhammad Farhan menyatakan secara hukum sikap pemain yang menolak panggilan timnas memang layak di ganjar dengan sanksi. "Namun sebelum sanksi tersebut diberlakukan, harusnya pemain diberikan hak untuk banding. Kami menyarankan kepada pemain untuk banding," terang Farhan.
"Sejak awal kita memang tidak memberikan izin kepada pemain untuk membela Timnas. Sampai sekarang tidak ada pemain kita yang pergi mengikuti pelatnas. Itu artinya memang sejak awal para pemain tidak mendapatkan izin dari klub," tegasnya.
Menurut Farhan hak banding dimiliki setiap orang yang terhukum. Jika ternyata PSSI menolak memberikan hak tersebut. Menurut Farhan layak dipertanyakan sejauh mana otoritas tertinggi sepak bola Indonesia itu, bertindak dan mentaati hukum.
Farhan menyatakan kasus pemberian sanksi oleh PSSI kepada Persib dan sejumlah klub ISL lainnya, akhir tahun 2011 lalu, masih layak diperdebatkan. Sebab hingga kini upaya Persib melakukan banding justru tak pernah di respons PSSI.
Seperti diberitakan sebelumnya, Atep, Ridwan dan I Made termasuk dalam daftar 23 pemain yang masuk daftar hitam PSSI setelah menolak panggilan pelatih timnas, Nil Maizar. Mayoritas di antara mereka merupakan pemain yang berlaga di kompetisi ISL. Dua pemain merupakan pemain klub IPL yakni IPL Irfan Raditya dan Aji Saka.
(aww)