Galatasaray beli Sneijder agar populer di video game
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen klub Galatasaray akhirnya menjelaskan alasan mengenai pembelian sejumlah bintang sepak bola dunia seperti Wesley Sneijder dan Didier Drogba baru-baru ini.
Ternyata, alasan mereka membeli pemain bintang bukan karena ingin meraih prestasi yang lebih baik. Galatasaray berharap ingin lebih populer dalam permainan video game FIFA 13
CEO Galatasaray, Lutfu Aribogan mengungkapkan bahwa timnya sudah berada di fase gugur Liga Champions. Jadi, pengeluaran klub untuk meningkatkan skuad di musim dingin bukanlah hal yang mendesak.
"Semua anak-anak bermain game FIFA 13 dengan menggunakan Barcelona, Real Madrid, dan Manchester United. Tapi tidak pernah pakai Galatasaray, hal inilah yang ingin kita ubah," ujarnya seperti dilansir Dirty Tackle, Rabu (30/1).
FIFA 13 merupakan game sepak bola yang sangat populer saat ini. Bayangkan saja, dalam lima hari sejak pertama dirilis, game besutan EA Sports tersebut sudah terjual lebih dari 4,5 juta kopi di seluruh dunia.
Dengan fakta tersebut, Aribagon berpikir jika melalui video gam, popularitas Galatasary di dunia akan semakin terkenal. Yang nantinya akan berimbas pada keuangan klub.
"Saya bertanya pada anak saya Carlton yang berusia 13 tahun. Mengapa dia selalu bermain dengan memakai Real Madrid dan tidak menggunakan Galatasaray," kata Aribagon.
"Sang anak lantas menjawab 'Ayah', tidak ada yang ingin menjadi Milan Baros atau Umut Bulut.' Jadi kami memutuskan mencari pemain yang diinginkan anak-anak seperti Sneijder dan Drogba," pungkasnya.
Ternyata, alasan mereka membeli pemain bintang bukan karena ingin meraih prestasi yang lebih baik. Galatasaray berharap ingin lebih populer dalam permainan video game FIFA 13
CEO Galatasaray, Lutfu Aribogan mengungkapkan bahwa timnya sudah berada di fase gugur Liga Champions. Jadi, pengeluaran klub untuk meningkatkan skuad di musim dingin bukanlah hal yang mendesak.
"Semua anak-anak bermain game FIFA 13 dengan menggunakan Barcelona, Real Madrid, dan Manchester United. Tapi tidak pernah pakai Galatasaray, hal inilah yang ingin kita ubah," ujarnya seperti dilansir Dirty Tackle, Rabu (30/1).
FIFA 13 merupakan game sepak bola yang sangat populer saat ini. Bayangkan saja, dalam lima hari sejak pertama dirilis, game besutan EA Sports tersebut sudah terjual lebih dari 4,5 juta kopi di seluruh dunia.
Dengan fakta tersebut, Aribagon berpikir jika melalui video gam, popularitas Galatasary di dunia akan semakin terkenal. Yang nantinya akan berimbas pada keuangan klub.
"Saya bertanya pada anak saya Carlton yang berusia 13 tahun. Mengapa dia selalu bermain dengan memakai Real Madrid dan tidak menggunakan Galatasaray," kata Aribagon.
"Sang anak lantas menjawab 'Ayah', tidak ada yang ingin menjadi Milan Baros atau Umut Bulut.' Jadi kami memutuskan mencari pemain yang diinginkan anak-anak seperti Sneijder dan Drogba," pungkasnya.
(aww)