Barcelona ungkap permainan kotor di El Clasico

Jum'at, 01 Februari 2013 - 11:02 WIB
Barcelona ungkap permainan...
Barcelona ungkap permainan kotor di El Clasico
A A A
Sindonews.com - Bek Barcelona, Daniel Alves, mengungkapkan pada laga El Clasico semifinal leg pertama Copa del Rey 31/1, ada permainan kotor salah satunya wasit yang bermain mata dengan kubu Real bahkan Madrid serangan rasisme juga meyeruak di Santiago Bernabeu .

Alves menganggap wasit takut memberikan hukuman kepada Cristiano Ronaldo karena hal tersebut akan merusak tontonan jika Real Madrid bremain tanpa kehadiran bintang asal Portugal itu. Menurut Alves, keinginan publik untuk melihat persaingan antara Lionel Messi dan Ronaldo telah mempengaruhi keputusan wasit.

"Kita bisa lihat bagaimana dia bermain tetapi orang-orang menyangkal apa yang telah Ronaldo lakukan. Saya rasa dia setidaknya mendapat kartu kuning. Jika saya melakukan apa yang Ronaldo perbuat, mungkin itu sudah menjadi kartu merah. Namun, El Clasico tanpa dia tidak akan menarik untuk banyak orang karena tidak ada pertempuran dengan Messi," kata Alves seperti dilansir Football.co.uk, Jumat (1/2/2013).

"Saya mengatakan apa yang saya lakukan tanpa pengaruh dari yang lain," lanjut Alves.

Bahkan Alves mengungkapkan perilaku rasisme terjadi ketika laga leg pertama semifinal Copa del Rey . "Ini perang yang tidak akan pernah berakhir sampai Anda mengambil langkah-langkah yang tegas hingga tindakan (Rasial) ini tidak lagi ada," tegas Alves yang mengaku menjadi sasaran perilaku rasial pada laga El Clasico, 31/1.

Alves sesuai pertandingan mengeluhkan teriakan menirukan bunyi monyet yang diarahkan kepadanya oleh pendukung Los Blancos ketika pertandingan leg pertama semifinal Copa del Rey. Tapi menurutnya apa yang dialaminya di stadion Bernabeau juga terjadi di stadion-stadion lain.

"Saya tidak mau meninggalkan lapangan (karena teriakan rasis itu) namun teriakan itu mengganggu saya karena sangat menjengkelkan. Saya rasa ini tidak hanya terjadi di Bernabeu ini saja namun saya hadapi di semua stadion. Saya telah berada di Spanyol selama 10 tahun dan hal itu telah terjadi sejak saya pertama kali berada di sini," kata Alves.

Alves menambahkan jika dirinya menyadari sejumlah pihak telah melakukan berbagai upaya menangani rasisme namun masalah ini masih terjadi. Tapi bagi Alves harus ada langkah yang lebih keras dan tidak hanya denda yang dijatuhkan kepada klub-klub yang dianggap tidak melakukan tindakan terhadap pendukung yang mengeluarkan teriakan rasis.

"Kami harus menghukum klub, tetapi tidak dengan denda 1.000 atau 2.000 Euro. Harus ada sanksi sangat tegas untuk pihak klub. Kita harus melakukan langkah yang lebih keras untuk menghindari hal ini terjadi lagi," tandasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5081 seconds (0.1#10.140)