Menpora deadline klub ISL dan IPL lunasi gaji pemain

Jum'at, 01 Februari 2013 - 19:53 WIB
Menpora deadline klub...
Menpora deadline klub ISL dan IPL lunasi gaji pemain
A A A
Sindonews.com - Menpora Roy Suryo mendesak tim-tim peserta Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) untuk melunasi tunggakan gaji kepada pemain. Bahkan, Menpora memberikan tenggat waktu kepada klub ISL dan IPL hingga 10 Februari mendatang, sebelum pihaknya mengambil tindakan dalam memperkarakan persoalan tersebut.

"ISL dan IPL menjadi salah satu fokus saya. Saya akan merapikan dulu dari hulu dan hilir. Saya juga tidak mungkin gegabah. Jadi akan saya uji dulu. Saya kasih kesempatan kepada mereka sebelum 10 Februari untuk melunasi gaji pemain. Kalau tidak, kami selaku pemerintah akan mengambil tindakan," ujar Roy kepada wartawan.

Menurutnya, saat ini hanya ada enam klub yang bebas dari tunggakan gaji pemain, salah satunya tim Persib Bandung. "Yang anehnya lagi, enam klub tersebut tiga dari IPL dan tiga lagi dari ISL yang bayar gaji pemain. Yaitu Persib, Mitra Kukar, Semen Padang, Persebaya, sama Arema. Sisanya masih banyak yang belum bayar," kata Roy.

Disinggung permasalahan dualisme (PSSI dan KPSI), Roy menyatakan pihaknya akan segera bertindak dengan terukur. "Saya akan melakukan hal-hal yang terukur, tegas tapi memang harus dengan manusiawi. Saya tidak mungkin katakanlah membubarkan KPSI, apalagi membubarkan PSSI, itu namanya intervensi," kata Roy.

Namun pihaknya mengaku akan memberikan target waktu, terlebih pada tanggal 6 Febrauri nanti timnas akan melawan Irak. "Saya lihat PSSI yang sekarang sangat berat, bukan hanya dari sisi kemampuan prestasi timnas kita tapi ditengah kondisi pemain yang sebagian ada disanksi," kata Roy.

Menurutnya, kedua-duanya (KPSI dan PSSI) tidak 100% benar, masing-masing memiliki kelemahan, baik versi Djohar maupun La Nyala. Ia pun mengaku sudah bertemu dengan dua tokoh di balik KPSI dan PSSI yakni Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro membicarakan masalah keduanya.

"Saya sudah mencatat komitmen-komitmenya mereka dan komitmen itu nanti akan saya tagihkan kembali ketika ternyata apa yang dikatakan tidak berjalan. Saya tidak mungkin juga melakukan tindakan radikal menghentikan sebuah kompetisi yang sedang berjalan meskipun itu tidak sesuai dengan aturan yang ada di PSSI, selama kompetisi yang diselenggarakan PSSI yang de jure itu belum berjalan dengan baik," ujarnya.

Roy menilai, masyarakat sebenarnya bisa melihat siapa yang benar secara hukum dan benar secara fakta. "Jika itu belum bisa dipadu ya sesuai dengan guyonan saya dulu, harus di control alt del dulu kemudian nanti diformat lagi dan kemudian nanti di-running lagi. Mudah-mudahan permasalahan ini cepat selesai,"tegasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7191 seconds (0.1#10.140)