Gagal di Papua, Persela lapar menang di kandang
A
A
A
Sindonews.com - Persela Lamongan memendam dalam-dalam kekalahan beruntun di Papua. Tidak mampu menggamit angka di kandang Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura, kini Persela terfokus pada pertandingan kandang akhir pekan nanti.
Kendati gagal total di Papua, manajemen maupun pelatih tidak menganggap itu sebagai bencana. Awak Laskar Joko Tingkir mengakui Papua memang sulit ditaklukkan dan cukup menerima hasil di dua laga sebelumnya. ''Kalah di Papua bukan sebuah bencana. Kami tentu tidak tinggal diam,” ucap Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Artinya, Persela bakal melakukan perbaikan untuk kembali menambah angka saat menjamu Persiram Raja Ampat, 10 Februari mendatang. Yuhronur mengatakan secara kualitas sebenarnya Persela sudah cukup kompetitif kala berlaga di Wamena dan Persipura Jayapura.
''Kami mendapatkan sejumlah kesempatan untuk mendapatkan angka, tapi tidak sesuai harapan. Secara permainan, tim sudah cukup bagus di laga away. Kami dari manajemen tidak terlalu khawatir dengan kekalahan itu dan optimistis tim bisa memberikan hasil maksimal di pertandingan berikutnya,” tambah Yuhronur.
Dari tiga laga yang sudah dilakoni, Persela Lamongan baru mengoleksi tiga angka. Sekilas torehan itu bukan hasil yang membanggakan seukuran klub yang musim lalu menempati papan atas di klasemen akhir. Namun mengingat dua laga away dilakukan di Papua, tampaknya itu bukan catatan yang buruk.
Pelatih Persela Lamongan Gomes de Oliviera mengungkapkan, secara umum tidak ada problem serius yang menghinggapi tim Biru Laut belakangan ini. Dia masih percaya Gustavo Lopez dkk bisa bengkit dari kekalahan di Papua dan kembali memenangi laga saat menyambut Persiram Raja Ampat dan Persidafon Dafonsoro di Surajaya.
“Situasi di Papua lalu tidak mudah. Kami kurang beruntung di Wamena sehingga gagal mendapatkan angka. Di pertandingan selanjutnya, tim harus menghadapi lawan yang secara kualitas sangat bagus yakni Persipura Jayapura. Jadi persoalan bukan sepenuhnya pada kualitas tim ini,” cetus Gomes.
Dirinya mengakui ada sejumlah kesalahan timnya, seperti kurang disiplin dan konsentrasi. Namun pelatih asal Brasil tersebut mengatakan itu masih dalam taraf wajar dan tidak mengkhawatirkan. Fakta itulah yang membuatnya masih yakin timnya tidak goyah secara mental maupun teknis.
Kendati memaklumi kegagalan di tanah Papua, bukan berarti Gomes bakal 'memaafkan' kekalahan di luar kandang. Dirinya tetap ingin Persela Lamongan bisa mencari angka di kandang lawan, sebagai salah satu persyaratan untuk bisa mempertahankan status sebagai klub papan atas.
''Kami butuh menang di kandang sediri dan bisa mendapatkan angka di kandang lawan. Saya rasa itu syarat ideal agar tim bisa menjaga posisi dengan baik di klasemen. Jelas saya tidak ingin hasil di Papua terulang lagi. Tidak semua kekalahan di luar kandang itu bisa dimaklumi,” tegasnya.
Kalangan suporter LA Mania sendiri tampaknya masih cukup permisif dengan kegagalan di Papua. Mereka rata-rata menilai wilayah paling timur di Indonesia itu menjadi lokasi yang paling sulit untuk mendapatkan angka. Persela sendiri sepanjang sejarah belum pernah membawa pulang angka penuh dari Papua
Kendati gagal total di Papua, manajemen maupun pelatih tidak menganggap itu sebagai bencana. Awak Laskar Joko Tingkir mengakui Papua memang sulit ditaklukkan dan cukup menerima hasil di dua laga sebelumnya. ''Kalah di Papua bukan sebuah bencana. Kami tentu tidak tinggal diam,” ucap Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Artinya, Persela bakal melakukan perbaikan untuk kembali menambah angka saat menjamu Persiram Raja Ampat, 10 Februari mendatang. Yuhronur mengatakan secara kualitas sebenarnya Persela sudah cukup kompetitif kala berlaga di Wamena dan Persipura Jayapura.
''Kami mendapatkan sejumlah kesempatan untuk mendapatkan angka, tapi tidak sesuai harapan. Secara permainan, tim sudah cukup bagus di laga away. Kami dari manajemen tidak terlalu khawatir dengan kekalahan itu dan optimistis tim bisa memberikan hasil maksimal di pertandingan berikutnya,” tambah Yuhronur.
Dari tiga laga yang sudah dilakoni, Persela Lamongan baru mengoleksi tiga angka. Sekilas torehan itu bukan hasil yang membanggakan seukuran klub yang musim lalu menempati papan atas di klasemen akhir. Namun mengingat dua laga away dilakukan di Papua, tampaknya itu bukan catatan yang buruk.
Pelatih Persela Lamongan Gomes de Oliviera mengungkapkan, secara umum tidak ada problem serius yang menghinggapi tim Biru Laut belakangan ini. Dia masih percaya Gustavo Lopez dkk bisa bengkit dari kekalahan di Papua dan kembali memenangi laga saat menyambut Persiram Raja Ampat dan Persidafon Dafonsoro di Surajaya.
“Situasi di Papua lalu tidak mudah. Kami kurang beruntung di Wamena sehingga gagal mendapatkan angka. Di pertandingan selanjutnya, tim harus menghadapi lawan yang secara kualitas sangat bagus yakni Persipura Jayapura. Jadi persoalan bukan sepenuhnya pada kualitas tim ini,” cetus Gomes.
Dirinya mengakui ada sejumlah kesalahan timnya, seperti kurang disiplin dan konsentrasi. Namun pelatih asal Brasil tersebut mengatakan itu masih dalam taraf wajar dan tidak mengkhawatirkan. Fakta itulah yang membuatnya masih yakin timnya tidak goyah secara mental maupun teknis.
Kendati memaklumi kegagalan di tanah Papua, bukan berarti Gomes bakal 'memaafkan' kekalahan di luar kandang. Dirinya tetap ingin Persela Lamongan bisa mencari angka di kandang lawan, sebagai salah satu persyaratan untuk bisa mempertahankan status sebagai klub papan atas.
''Kami butuh menang di kandang sediri dan bisa mendapatkan angka di kandang lawan. Saya rasa itu syarat ideal agar tim bisa menjaga posisi dengan baik di klasemen. Jelas saya tidak ingin hasil di Papua terulang lagi. Tidak semua kekalahan di luar kandang itu bisa dimaklumi,” tegasnya.
Kalangan suporter LA Mania sendiri tampaknya masih cukup permisif dengan kegagalan di Papua. Mereka rata-rata menilai wilayah paling timur di Indonesia itu menjadi lokasi yang paling sulit untuk mendapatkan angka. Persela sendiri sepanjang sejarah belum pernah membawa pulang angka penuh dari Papua
(aww)