Terlalu prematur bilang Persib bakal juara ISL
A
A
A
Sindonews.com - Hasil sekali kemenangan dan tiga seri di awal musim ini belum cukup membuat Persib Bandung merangsek ke papan atas klasemen sementara Indonesia Super League (ISL). Terlalu dini menyimpulkan Persib bakal jadi salah satu tim yang bakal bersaing di jalur juara. Sebab, Maung Bandung butuh peningkatan kualitas permainan untuk mempertajam catatan statistik.
Herman Dzumafo Epandi adalah salah satu yang meyakini jika permainan tim bakal lebih baik lagi. Tipikal permainan dengan mengandalkan kolektivitas menurut Dzumafo sudah tepat diusung oleh Persib. Baginya sebuah tim yang dihuni banyak pemain berkelas tidak ada apa-apanya jika tak memiliki kolektivitas bermain yang baik.
Perubahan jadwal pertandingan yang dialami Persib tidak akan merubah visi Maung Bandung untuk mendapatkan poin di laga-laga berikutnya. Termasuk ketika berkunjung ke kandang Persisam Samarinda, Stadion Segiri, Sabtu (16/2) mendatang.
''Perubahan jadwal kompetisi memang agak sedikit aneh dan kurang dipahami alasannya. Tapi hal itu jangan sampai membuat kita goyah. Kita harus tetap menjadi tim yang mau bekerja keras dan memperbaiki diri apa pun situasi dan kondisi yang harus dihadapi.
Pada putaran pertama Indonesia Super League (ISL) tercatat ada empat pertandingan Persib yang jadwalnya terkoreksi. Laga melawan Persisam yang seharusnya digelar Minggu (17/2) dimajukan satu hari.
Lalu dua laga kandang melawan Persiba Balikpapan dan Barito Putera yang seharusnya dilaksanakan akhir pekan ini dan awal pekan depan, digeser ke bulan Maret karena Kepolisian tak memberikan rekomendasi keamanan. Satu laga lainnya yang dimundurkan jadwalnya adalah duel melawan Persita Tangerang.
Akibat perubahan tersebut, Maung Bandung harus menjalani kampanye melelahkan sepanjang bulan Maret nanti. Total ada tujuh laga yang bakal dilakoni Dzumafo dan kawan-kawan. Laga panas melawan Persija Jakarta di Bandung, 3 Maret mendatang akan mengawali fase berat Persib sepanjang Maret.
Karena itu, mantan gelandang Persib di era tahun 1980-an dan 1990-an, Yudi Guntara mengharapkan para pemain Persib tidak terlena oleh pencapaian yang sudah diraih di empat laga. Sebab, faktanya Persib tidak mampu mengkonversi seluruh pertandingan dengan hasil maksial.
Termasuk ketika ditahan imbang Persiram Raja Ampat 2-2 dan Persidafon Dafonsoro tanpa gola. Terlepas dari kontroversi gol kedua Persiram yang memupus harapan Persib meraih angka penuh setelah lebih dulu unggul 2-0. Yudi menyatakan pengalaman tersebut jadi contoh bagi Persib untuk selalu mawas menghadapi setiap kemungkinan yang terjadi.
''Saya kira jangan dulu cepat puas dan bergembira dahulu meski sejauh ini belum mengalami kekalahan dari empat partai yang telah dijalani. Buat saya masih terlalu awal untuk menarik kesimpulan akan seperti apa Persib di akhir musim nanti,” kata Yudi.
''Ada peningkatan dari pertandingan ke pertandingan. Namun, Persib masih mempunyai kekurangan, seperti cepat terlena dengan apa yang sudah diraih. Seperti sewaktu melawan Persiram. Sebelumnya hal itu juga nyaris terjadi saat lawan Persiwa, lebih dulu unggul 3-0, lawan malah nyaris menyamakan kedudukan,” tandasnya
Herman Dzumafo Epandi adalah salah satu yang meyakini jika permainan tim bakal lebih baik lagi. Tipikal permainan dengan mengandalkan kolektivitas menurut Dzumafo sudah tepat diusung oleh Persib. Baginya sebuah tim yang dihuni banyak pemain berkelas tidak ada apa-apanya jika tak memiliki kolektivitas bermain yang baik.
Perubahan jadwal pertandingan yang dialami Persib tidak akan merubah visi Maung Bandung untuk mendapatkan poin di laga-laga berikutnya. Termasuk ketika berkunjung ke kandang Persisam Samarinda, Stadion Segiri, Sabtu (16/2) mendatang.
''Perubahan jadwal kompetisi memang agak sedikit aneh dan kurang dipahami alasannya. Tapi hal itu jangan sampai membuat kita goyah. Kita harus tetap menjadi tim yang mau bekerja keras dan memperbaiki diri apa pun situasi dan kondisi yang harus dihadapi.
Pada putaran pertama Indonesia Super League (ISL) tercatat ada empat pertandingan Persib yang jadwalnya terkoreksi. Laga melawan Persisam yang seharusnya digelar Minggu (17/2) dimajukan satu hari.
Lalu dua laga kandang melawan Persiba Balikpapan dan Barito Putera yang seharusnya dilaksanakan akhir pekan ini dan awal pekan depan, digeser ke bulan Maret karena Kepolisian tak memberikan rekomendasi keamanan. Satu laga lainnya yang dimundurkan jadwalnya adalah duel melawan Persita Tangerang.
Akibat perubahan tersebut, Maung Bandung harus menjalani kampanye melelahkan sepanjang bulan Maret nanti. Total ada tujuh laga yang bakal dilakoni Dzumafo dan kawan-kawan. Laga panas melawan Persija Jakarta di Bandung, 3 Maret mendatang akan mengawali fase berat Persib sepanjang Maret.
Karena itu, mantan gelandang Persib di era tahun 1980-an dan 1990-an, Yudi Guntara mengharapkan para pemain Persib tidak terlena oleh pencapaian yang sudah diraih di empat laga. Sebab, faktanya Persib tidak mampu mengkonversi seluruh pertandingan dengan hasil maksial.
Termasuk ketika ditahan imbang Persiram Raja Ampat 2-2 dan Persidafon Dafonsoro tanpa gola. Terlepas dari kontroversi gol kedua Persiram yang memupus harapan Persib meraih angka penuh setelah lebih dulu unggul 2-0. Yudi menyatakan pengalaman tersebut jadi contoh bagi Persib untuk selalu mawas menghadapi setiap kemungkinan yang terjadi.
''Saya kira jangan dulu cepat puas dan bergembira dahulu meski sejauh ini belum mengalami kekalahan dari empat partai yang telah dijalani. Buat saya masih terlalu awal untuk menarik kesimpulan akan seperti apa Persib di akhir musim nanti,” kata Yudi.
''Ada peningkatan dari pertandingan ke pertandingan. Namun, Persib masih mempunyai kekurangan, seperti cepat terlena dengan apa yang sudah diraih. Seperti sewaktu melawan Persiram. Sebelumnya hal itu juga nyaris terjadi saat lawan Persiwa, lebih dulu unggul 3-0, lawan malah nyaris menyamakan kedudukan,” tandasnya
(aww)