Sinyal buruk bagi PSM Makassar

Kamis, 07 Februari 2013 - 16:57 WIB
Sinyal buruk bagi PSM Makassar
Sinyal buruk bagi PSM Makassar
A A A
Sindonews.com - Langkah PSM Makassar di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim 2012/2013 bakal berat. Indikasinya, dari beberapa uji coba, performa Syamsul Chaeruddin dkk belum begitu meyakinkan.

PSM sudah menjalani lima kali uji coba. Pertama, saat tampil di Turnamen Wali Kota Cup di Ternate, Desember tahun lalu. Saat bertemu tim Bajul Ijo Persebaya Surabaya, PSM kalah dengan skor 2-1.

Kemudian menghadapi tim tuan rumah Persitas Ternate, PSM hanya menang tipis 2-1. Usai tampil di turnamen tersebut, Pelatih PSM Petar Segrt melakukan evaluasi. Fokusnya adalah kerja sama tim, fisik, termasuk perbaikan lini belakang.

Akhir Januari lalu, pasukan Juku Eja menggelar uji coba dengan tim amatir yakni PS Universitas Muhamadiyah (Unismuh) Makassar. PSM menang telak 8-0. Kemudian di awal Februari, bertemu tim lokal Japfa FC, dan hanya menang dua gol.

Penampilan terburuk PSM, ketika nyaris dipermalukan tim amatir lokal yakni Fathir FC, Kamis (6/2), sebelum menang dengan skor 2-1. Jika melihat grafik penampilan, sangat terlihat tidak stabilnya performa tim ini.

Anak-anak asuh Petar Segrt hanya mampu menang besar saat bertemu tim kampus seperti Unismuh Makassar. Namun saat menghadapi klub kuat seperti Persebaya termasuk tim amatir Fathir 21 FC dan Japfa, PSM nyaris tidak berdaya dan hanya mampu menang tipis.

Fakta ini menjadi pertanda buruk bagi langkah PSM di kompetisi IPL musim ini. Bagaimana tidak, lawan yang dihadapi nanti, tentu saja akan lebih berat. Karena iklimnya juga sangat jauh berbeda dengan laga uji coba.

Bukannya mematangkan persiapan teknis, Pelatih PSM Petar Segrt, justru sibuk mencari kambing hitam atas data fakta tersebut. Misalnya dia menyalahkan lambanya manajemen PSM menyediakan mes termasuk bus untuk anak-anak asuhnya.

Tidak adanya suplemen dan gizi juga pola makan, menjadi sorotan pelatih asal Kroasi tersebut. Dia terus-terusan berkeluh kesan. ''Anda lihat sendiri, sangat banyak masalah yang kami hadapi. Ini sangat berat untuk persiapan tim,” jelasnya.

Banyaknya pemain yang cedera termasuk bergabungnya tiga punggawa PSM ke timnas untuk Pra Piala Asia, juga dijadikan alasan. Tidak sampai disitu, Petar mempersoalkan keterlambatan pembayaran gaji untuk pemain.

Mantan arsitek klub Bali Devata ini, menjelaskan, bagaimana mungkin anak-anak asuhnya bisa bermain baik jika persoalan finansial bermasalah. ''Mereka harus memberi makan keluarganya, anaknya. Ini masalah besar yang dihadapi,” tegasnya.

Keluh kesah Petar tersebut bukannya tidak boleh dikeluarkan. Namun yang lebih penting dan harus dilakukan saat ini adalah, segera mencari racikan jitu dan melakukan evaluasi, agar daya ledak anak-anak asuhnya lebih terasa.

Memang bukan pekerjaan mudah. Namun itulah tugas seorang pelatih untuk membuat hal yang biasa menjadi luar biasa. Karena sangat memalukkan jika PSM harus babak belur dikompetisi resmi yang akan bergulir 10 Februari mendatang.

Sebelumnya pemain senior PSM Makassar Syamsul Chaeruddin mengakui, masih banyak hal yang perlu dievaluasi. Seperti koordinasi dan komunikasi antar pemain.

Dia mengatakan, sangat sering terjadi kesalahan umpan. Perubahan karakter dari menyerang dan diserangpun terkadang masih sulit dilakukan penyesuaian. ''Tapi masih ada waktu untuk melakukan persiapan. Pelatih tahu apa yang harus dilakukannya,” pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0543 seconds (0.1#10.140)