Formasi PSM kembali ke pakem awal
A
A
A
Sindonews.com ---PSM Makassar masih akan menggunakan pola lama di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim 2012/2013. Dua pola yang rutin dipakain tim Juku Eja di kompetisi musim lalu yakni 4-4-2 untuk pertandingan tandang, serta 4-3-3 jika bermain home atau di kandang sendiri.
Asisten Pelatih PSM Imran Amirullah mengatakan, dua gaya bermain tersebut, gampang diterapkan. Karena pemain sudah tahu dan bisa mengerti keinginan Pelatih Kepala Petar Segrt.
Selain itu, formasi tersebut disesuikan dengan kondisi pemain. Imran mengatakan, dalam menyiapkan tim, Petar sangat teliti dan mempertimbangkan banyak hal.
Misalnya, adalah ketersediaan pemain. Menurut dia, jika sudah menyiapkan pola tertentu, tiba-tiba ada pemain yang menderita cedera, tentu saja akan berdampak terhadap taktik dan strategi yang sudah disiapkan.
Dia mengakui, masih cukup banyak hal yang harus diperbaiki dalam skuad saat ini. Misalnya soal komunikasi dan organisasi tim saat bertahan dan menyerang. “Beberapa kali terlihat kesalahan koordinasi antara lini tengah dan belakang,” ucapnya.
Selain itu, saat posisi menyerang, masih sering terlihat tidak akuratnya umpan yang diberikan untuk pemain depan. “Akibatnya, aliran bola terputus dan pemain sulit melakukan penyesuaian dalam waktu cepat,” katanya.
Imran menjelaskan, belum terlambat bagi PSM melakukan perbaikan. Karena PSM baru akan menjalani pertandingan perdana akhir Februari mendatang. “Masih cukup waktu, dan pelatih tahu apa yang harus dilakukan,” jelasnya.
Mantan Pemain PSM Mustari Ato mengatakan, seharusnya tidak sulit memaksimalkan penampilan skud saat ini. Karena rata-rata pemain yang ada, adalah wajah-wajah lama.
Dengan begitu, komunikasi dan organisasi serangan tidak membutuhkan waktu lama penyesuaian. “Pemain dan pelatih sudah saling mengerti apa yang harus dilakukan di lapangan,” paparnya.
Mustari berharap, Petar juga memberikan kesempatan bagi pemain-pemain muda turun dibeberapa pertandingan ujicoba maupun resmi. “Kalau tidak diberikan kesempatan, anak-anak muda itu sulit tampil maksimal,” pungkasnya.
Asisten Pelatih PSM Imran Amirullah mengatakan, dua gaya bermain tersebut, gampang diterapkan. Karena pemain sudah tahu dan bisa mengerti keinginan Pelatih Kepala Petar Segrt.
Selain itu, formasi tersebut disesuikan dengan kondisi pemain. Imran mengatakan, dalam menyiapkan tim, Petar sangat teliti dan mempertimbangkan banyak hal.
Misalnya, adalah ketersediaan pemain. Menurut dia, jika sudah menyiapkan pola tertentu, tiba-tiba ada pemain yang menderita cedera, tentu saja akan berdampak terhadap taktik dan strategi yang sudah disiapkan.
Dia mengakui, masih cukup banyak hal yang harus diperbaiki dalam skuad saat ini. Misalnya soal komunikasi dan organisasi tim saat bertahan dan menyerang. “Beberapa kali terlihat kesalahan koordinasi antara lini tengah dan belakang,” ucapnya.
Selain itu, saat posisi menyerang, masih sering terlihat tidak akuratnya umpan yang diberikan untuk pemain depan. “Akibatnya, aliran bola terputus dan pemain sulit melakukan penyesuaian dalam waktu cepat,” katanya.
Imran menjelaskan, belum terlambat bagi PSM melakukan perbaikan. Karena PSM baru akan menjalani pertandingan perdana akhir Februari mendatang. “Masih cukup waktu, dan pelatih tahu apa yang harus dilakukan,” jelasnya.
Mantan Pemain PSM Mustari Ato mengatakan, seharusnya tidak sulit memaksimalkan penampilan skud saat ini. Karena rata-rata pemain yang ada, adalah wajah-wajah lama.
Dengan begitu, komunikasi dan organisasi serangan tidak membutuhkan waktu lama penyesuaian. “Pemain dan pelatih sudah saling mengerti apa yang harus dilakukan di lapangan,” paparnya.
Mustari berharap, Petar juga memberikan kesempatan bagi pemain-pemain muda turun dibeberapa pertandingan ujicoba maupun resmi. “Kalau tidak diberikan kesempatan, anak-anak muda itu sulit tampil maksimal,” pungkasnya.
(wbs)