Debut pemain Muslim di klub Israel berlangsung menegangkan
A
A
A
Sindonews.com - Keputusan klub asal Israeal Beitar yang tetap mendatangkan dua pemain Muslim membuat sekelompok suporter garis keras mereka mengamuk. Ribuan polisi diturunkan untuk mengamankan area Stadion Beitar ketika kedua pemain itu melakukan debut menghadapi Bnei Sakhin, Minggu (10/2/2013)
Juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld mengatakan lebih dari 500 polisi dikerahkan di dalam dan di luar stadion untuk mencegah gangguan. Petugas berada di atas kuda dan juga ada yang mengawal pemain Sakhnin ke lapangan untuk memastikan mereka aman.
Dua hari sebelum pertandingan, suporter mengamuk dengan membakar kantor klub. Ketegangan semakin tinggi jelang pertandingan lantaran lawan yang dihadapi merupakan tim Arab, dimana kedua suporter pernah bentrok sebelumnya.
Suporter sepertinya kesal dengan sikap klub yang tetap merekrut dua pemain Muslim dari Chechnya yakni Gabrial Kadiev, 19 tahun dan Zaur Sadayev.
Tepukan meriah menyambut masuknya Kadiev di menit ke-80. Setiap kali dia menyentuh bola, suporter langsung bersorak liar dan sebagaian melontarkan ejekan. Sementara itu Sadayev belum bisa berdebut lantaran dirinya masih berkutat dengan cedera sehingga namanya tidak masuk dalam line up.
Memang tidak sepenuhnya fans Beitar berlaku rasis dalam laga tersebut. Masih ada beberapa fans yang menerima kehadiran dua pemain Muslim itu. ''Saya datang hari ini untuk menunjukkan bahwa tidak semua penggemar Beitar adalah punk dan rasis,'' kata Yair Sina, fans Beitar berusia 49 tahun seumur hidup.
'' Saya tidak akan membiarkan mereka mengambil cinta saya untuk tim.''
Juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld mengatakan lebih dari 500 polisi dikerahkan di dalam dan di luar stadion untuk mencegah gangguan. Petugas berada di atas kuda dan juga ada yang mengawal pemain Sakhnin ke lapangan untuk memastikan mereka aman.
Dua hari sebelum pertandingan, suporter mengamuk dengan membakar kantor klub. Ketegangan semakin tinggi jelang pertandingan lantaran lawan yang dihadapi merupakan tim Arab, dimana kedua suporter pernah bentrok sebelumnya.
Suporter sepertinya kesal dengan sikap klub yang tetap merekrut dua pemain Muslim dari Chechnya yakni Gabrial Kadiev, 19 tahun dan Zaur Sadayev.
Tepukan meriah menyambut masuknya Kadiev di menit ke-80. Setiap kali dia menyentuh bola, suporter langsung bersorak liar dan sebagaian melontarkan ejekan. Sementara itu Sadayev belum bisa berdebut lantaran dirinya masih berkutat dengan cedera sehingga namanya tidak masuk dalam line up.
Memang tidak sepenuhnya fans Beitar berlaku rasis dalam laga tersebut. Masih ada beberapa fans yang menerima kehadiran dua pemain Muslim itu. ''Saya datang hari ini untuk menunjukkan bahwa tidak semua penggemar Beitar adalah punk dan rasis,'' kata Yair Sina, fans Beitar berusia 49 tahun seumur hidup.
'' Saya tidak akan membiarkan mereka mengambil cinta saya untuk tim.''
(irc)