Mental terjaga, menang bukan mustahil

Kamis, 14 Februari 2013 - 12:52 WIB
Mental terjaga, menang bukan mustahil
Mental terjaga, menang bukan mustahil
A A A
Sindonews.com – Melakoni tour Kalimantan pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2013, Persib Bandung optimistis. Meski bertanding di kandang lawan, Atep dkk membidik kemenangan. Mereka dijadwalkan bertemu Persisam Putera Samarinda di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu (16/2). Setelah itu Maung Bandung bertolak ke Stadion Aji Imbut, Tenggarong untuk menjajal kekuatan Mitra Kutai Kartanegara, Kamis (21/2).

Sejak awal, Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengincar satu poin di masing-masing laga sebagai target minimal. Tekad ini serupa dengan saat Maung Bandung bertandang ke tanah Papua untuk menghadapi Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat. Namun, pelatih yang akrab disapa Djanur ini mengaku selalu menekankan untuk mencapai hasil lebih.

“Target minimal kami memang dua poin di tour Kalimantan ini, dengan meraih hasil seri di dua pertandingan nanti. Tetapi, baik saat melawan Persisam maupun Mitra Kukar, dua-duanya bukan tidak mungkin kami mendapatkan hasil maksimal berupa kemenangan. Jadi kalau saya lihat, Persib mempunyai peluang yang cukup besar untuk mengalahkan dua tim ini di kandang mereka,” ujarnya di Mess Persib Bandung, Jalan Achmad Yani, Kota Bandung.

Untuk mendapatkan hasil positif, kata Djanur, hal yang paling utama harus disiapkan adalah mental bertanding para pemain. Terlebih, status sebagai tim tamu merupakan posisi yang rentan mendapat tekanan, baik dari supporter maupun hal nonteknis seperti cuaca dan faktor perjalanan.

“Dari sisi permainan, kerjasama tim, dan skil masing-masing, semua pemain Persib saya rasa sudah teruji, dan tidak perlu diragukan lagi. Tapi yang paling penting adalah mental bertanding. Itu pula sebabnya beberapa hari terakhir dalam persiapan tour Kalimantan saya lebih menekankan pada pembenahan mental, karena kalau psikis pemain sudah drop di pertandingan nanti, skil dan pola permainan yang direncanakan tidak akan keluar,” kata pemain persib tahun 1980-an ini.

Salah satu hal yang bisa membuyarkan mental Firman Utina dkk, kata Djanur, adalah faktor perangkat pertandingan. Kemungkinan adanya keputusan wasit yang tidak memuaskan, merupakan hal yang harus diwaspadai saat Persib melakoni laga tandang. Dia pun meminta para pemain tidak berlarut-larut dalam kekecewaan jika hal yang ditakutkan itu terjadi.

“Kekhawatiran terhadap bermasalahnya keputusan wasit pasti ada, tapi saya enggan terlalu mempermasalahkannya. Kalau pun terjadi, saya menginstruksikan para pemain untuk tidak terbawa emosi. Kalau bisa ya silakan berlagak marah tapi hati dan pikiran tetap dingin. Saat keputusan wasit bermasalah, saya tidak melarang pemain untuk protes, karena tekanan kepada wasit juga perlu. Kalau dibiarkan kan malah keenakan, tapi tidak boleh berlebihan. Untuk pertandingan di Kalimantan nanti, sepertinya tidak terlalu riskan karena ditayangkan live di televise,” pungkasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1927 seconds (0.1#10.140)