Simon tahu bagaimana meredam gaya Kas Hartadi
Jum'at, 15 Februari 2013 - 19:21 WIB
Simon tahu bagaimana meredam gaya Kas Hartadi
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Pelita Bandung Raya Simon McMenemy punya pengalaman bagaimana sulitnya saat bertemu Sriwijaya FC. Ketika menukangi Mitra Kukar, dia menjadi saksi bagaimana kerasnya perlawanan para pemain SFC di kompetisi ISL musim lalu.
Kala itu, skuad asuhannya sudah tertinggal tiga angka di 20 menit awal. Bahkan hanya berselang beberapa menit setelah itu, salah satu pemain Mitra Kukar, Hamka Hamzah terpaksa meninggalkan lapangan pertandingan lebih awal karena dihadiahi kartu merah.
''Ya, tahun lalu saya menghadapi Sriwijaya FC, dan itu adalah salah satu pertandingan sulit saya di ISL musim lalu. Bagaimana tidak, setelah tertinggal 0-3 di setengah babak pertama, kami juga harus kehilangan satu pemain. Kondisi benar-benar rumit untuk saya sebagai pelatih Mitra Kukar saat itu,” kata Simon setelah memimpin latihan Pelita Bandung Raya (PBR) di Lapangan Pusdik Ajen, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Meski tertinggal 0-3, skuad asuhan Simon saat itu tetap memberi perlawanan sengit. Mitra Kukar bangkit di paruh kedua pertandingan. Bahkan mereka hampir saja menyamakan kedudukan seandainya waktu tambahan berlangsung lebih lama. Pertandingan yang dianggap Simon sebagai laga dramatis itu pun berakhir dengan kedudukan 4-3 untuk kemenangan Sriwijaya FC.
''Pertandingan yang hampir saja berakhir seri waktu itu, memberi saya banyak pelajaran untuk menghadapi Sriwijaya FC di ISL tahun ini. Yang paling penting dalam pertandingan adalah fighting spirit. Karena sebuah kesalahan besar ketika dalam kondisi tertinggal, para pemain sudah berpikir bahwa hari ini mereka kalah, padahal laga belum berakhir,” kata mantan manajer tim nasional Filipina itu.
Pengalaman itu pula yang akan dijadikan bekal oleh Simon saat skuad The Boys Are Back menghadapi Sriwijaya FC di pertandingan ketujuh mereka. Dia berharap, motivasi tinggi barisan pemain muda yang dimiliki PBR bisa menjadi bekal untuk menantang skuad asuhan Kas Hartadi.
''Pelatih Sriwijaya FC masih sama dengan tahun lalu, Kas Hartadi, secara otomatis bentuk permainan yang akan saya hadapi tidak akan berbeda jauh. Saya harap para pemain bisa tampil habis-habisan. Kami tetap harus menyerang berapa pun skor sementara dalam sebuah pertandingan, karena laga baru berakhir saat wasit meniup peluit panjang. Jika pemain kami fight, saya yakin Pelita Bandung Raya akan mendapat hasil baik,” kata Simon.
Kala itu, skuad asuhannya sudah tertinggal tiga angka di 20 menit awal. Bahkan hanya berselang beberapa menit setelah itu, salah satu pemain Mitra Kukar, Hamka Hamzah terpaksa meninggalkan lapangan pertandingan lebih awal karena dihadiahi kartu merah.
''Ya, tahun lalu saya menghadapi Sriwijaya FC, dan itu adalah salah satu pertandingan sulit saya di ISL musim lalu. Bagaimana tidak, setelah tertinggal 0-3 di setengah babak pertama, kami juga harus kehilangan satu pemain. Kondisi benar-benar rumit untuk saya sebagai pelatih Mitra Kukar saat itu,” kata Simon setelah memimpin latihan Pelita Bandung Raya (PBR) di Lapangan Pusdik Ajen, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Meski tertinggal 0-3, skuad asuhan Simon saat itu tetap memberi perlawanan sengit. Mitra Kukar bangkit di paruh kedua pertandingan. Bahkan mereka hampir saja menyamakan kedudukan seandainya waktu tambahan berlangsung lebih lama. Pertandingan yang dianggap Simon sebagai laga dramatis itu pun berakhir dengan kedudukan 4-3 untuk kemenangan Sriwijaya FC.
''Pertandingan yang hampir saja berakhir seri waktu itu, memberi saya banyak pelajaran untuk menghadapi Sriwijaya FC di ISL tahun ini. Yang paling penting dalam pertandingan adalah fighting spirit. Karena sebuah kesalahan besar ketika dalam kondisi tertinggal, para pemain sudah berpikir bahwa hari ini mereka kalah, padahal laga belum berakhir,” kata mantan manajer tim nasional Filipina itu.
Pengalaman itu pula yang akan dijadikan bekal oleh Simon saat skuad The Boys Are Back menghadapi Sriwijaya FC di pertandingan ketujuh mereka. Dia berharap, motivasi tinggi barisan pemain muda yang dimiliki PBR bisa menjadi bekal untuk menantang skuad asuhan Kas Hartadi.
''Pelatih Sriwijaya FC masih sama dengan tahun lalu, Kas Hartadi, secara otomatis bentuk permainan yang akan saya hadapi tidak akan berbeda jauh. Saya harap para pemain bisa tampil habis-habisan. Kami tetap harus menyerang berapa pun skor sementara dalam sebuah pertandingan, karena laga baru berakhir saat wasit meniup peluit panjang. Jika pemain kami fight, saya yakin Pelita Bandung Raya akan mendapat hasil baik,” kata Simon.
(aww)
