Nasib 3 pemain Mali menggantung
A
A
A
Sindonews.com - Masa depan tiga pemain asal Mali yang sedang berada di Persis Solo versi Liga Indonesia (LI) masih menggantung. Ketiga pemain asal Benua Hitam yang sedang menunggu masa depannya itu adalah Yeo Nabontena, Sandou Salia dan Gakou Amadou.
Managemen tidak kompak dalam menyikapi ketiga pemain impor tersebut. Ada jajaran managemen Persis LI yang menegaskan ketiga sudah resmi berseragam Persis LI, ada juga yang membantahnya.
Sekretaris manajer Persis LI Sapto Joko Purwadi mengatakan, ketiga pemain asal Mali sudah resmi dikontrak oleh Persis LI. Bahkan, ketiga sudah didaftarkan kepada operator kompetisi PT LI sebagai pemain Persis LI musim 2013 ini. "Ketiganya sudah resmi dan didaftarkan ke PT LI," katanya.
Menurut dia, jika ketiga dimainkan dalam laga lanjutan Divisi Utama PT LI Grup 5, maka sudah tidak ada persoalan lagi. "Sudah tidak ada masalah kalau ketiga dimainkan karena mereka sudah didaftarkan ke PT LI," imbuhnya.
Namun, Manager Persis LI Totok Supriyanto membantah managemen sudah mengikat kontrak ketiga pemain yang berposisi sebagai dua gelandang dan satu stopper tersebut. "Belum dikontrak. Kalau pun sudah dikontrak, pastinya saya pegang dokumennya dong. Sampai saat ini saja dokumen kontraknya belum saya pegang kok, berarti kan belum deal,"
katanya, Senin (18/2/2013).
Totok juga tidak menjamin ketiganya bakal menjadi bagian Persis LI. Ketiganya harus diseleksi dulu kualitasnya. "Minggu ini kita sudah mulai latihan lagi. Itu akan kita gunakan untuk mengetahui kualitasnya. Kalau tidak memenuhi kriteria ya tidak dikontrak," ungkapnya.
Jadi, kata Totok, kepastian resmi dan tidaknya nasib ketiga pemain Mali akan diketahui paling lambat akhir pekan ini. Tentunya, nasib masa depannya tergantung dari penilaian dari pelatih Agung Setyabudi.
"Kalau mas Agung mengiyakan dikontrak, ya kita negoisasi. Kalau tidak ya kita menggunakan pemain yang sudah ada saja," paparnya.
Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo ikut memberi saran kepada duo Persis Solo seputar kontrak pemain asing. Dia menyarankan agar Persis LI dan Persis LPIS lebih selektif menggunakan jasa pemain asing. Sebelum dikontrak, managemen tim Laskar Sambernyawa harus memastikan kesehatan pemain. "Sebelum dikontrak, kalau perlu di check up dulu
kesehatannya," kata dia.
Selain itu, dari segi keuangan harus mampu membayar nilai kontrak yang disepakati. "Jangan memaksakan diri. Lihat dulu keuangan klub, kira-kira mampu nggak membayar pemain asing tersebut. Gaji pemain jangan tertunggak lagi, apalagi tidak mampu membayar," pintanya.
Belajar pengalaman musim lalu, striker Persis LI Diego Mendieta harus meregang nyawa karena sakit parah. Parahnya lagi, di saat menjelang ajal, gajinya selama berbulan-bulan belum dibayarkan. Gaji dilunasi setelah Diego sudah meninggal.
Managemen tidak kompak dalam menyikapi ketiga pemain impor tersebut. Ada jajaran managemen Persis LI yang menegaskan ketiga sudah resmi berseragam Persis LI, ada juga yang membantahnya.
Sekretaris manajer Persis LI Sapto Joko Purwadi mengatakan, ketiga pemain asal Mali sudah resmi dikontrak oleh Persis LI. Bahkan, ketiga sudah didaftarkan kepada operator kompetisi PT LI sebagai pemain Persis LI musim 2013 ini. "Ketiganya sudah resmi dan didaftarkan ke PT LI," katanya.
Menurut dia, jika ketiga dimainkan dalam laga lanjutan Divisi Utama PT LI Grup 5, maka sudah tidak ada persoalan lagi. "Sudah tidak ada masalah kalau ketiga dimainkan karena mereka sudah didaftarkan ke PT LI," imbuhnya.
Namun, Manager Persis LI Totok Supriyanto membantah managemen sudah mengikat kontrak ketiga pemain yang berposisi sebagai dua gelandang dan satu stopper tersebut. "Belum dikontrak. Kalau pun sudah dikontrak, pastinya saya pegang dokumennya dong. Sampai saat ini saja dokumen kontraknya belum saya pegang kok, berarti kan belum deal,"
katanya, Senin (18/2/2013).
Totok juga tidak menjamin ketiganya bakal menjadi bagian Persis LI. Ketiganya harus diseleksi dulu kualitasnya. "Minggu ini kita sudah mulai latihan lagi. Itu akan kita gunakan untuk mengetahui kualitasnya. Kalau tidak memenuhi kriteria ya tidak dikontrak," ungkapnya.
Jadi, kata Totok, kepastian resmi dan tidaknya nasib ketiga pemain Mali akan diketahui paling lambat akhir pekan ini. Tentunya, nasib masa depannya tergantung dari penilaian dari pelatih Agung Setyabudi.
"Kalau mas Agung mengiyakan dikontrak, ya kita negoisasi. Kalau tidak ya kita menggunakan pemain yang sudah ada saja," paparnya.
Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo ikut memberi saran kepada duo Persis Solo seputar kontrak pemain asing. Dia menyarankan agar Persis LI dan Persis LPIS lebih selektif menggunakan jasa pemain asing. Sebelum dikontrak, managemen tim Laskar Sambernyawa harus memastikan kesehatan pemain. "Sebelum dikontrak, kalau perlu di check up dulu
kesehatannya," kata dia.
Selain itu, dari segi keuangan harus mampu membayar nilai kontrak yang disepakati. "Jangan memaksakan diri. Lihat dulu keuangan klub, kira-kira mampu nggak membayar pemain asing tersebut. Gaji pemain jangan tertunggak lagi, apalagi tidak mampu membayar," pintanya.
Belajar pengalaman musim lalu, striker Persis LI Diego Mendieta harus meregang nyawa karena sakit parah. Parahnya lagi, di saat menjelang ajal, gajinya selama berbulan-bulan belum dibayarkan. Gaji dilunasi setelah Diego sudah meninggal.
(wbs)