Pemain belum dikontrak, manajer PSMS mundur?
A
A
A
Sindonews.com - Krisis finansial yang menerpa PSMS Medan versi PT LPIS semakin mengkhawatirkan. Ancaman itu makin nyata setelah ada kabar hengkangnya sejumlah pihak, salah satunya manajer tim, Yohanna Pardede.
Kabar tersebut didapat dari sejumlah pemain PSMS Medan. Yohanna menyampaikan maksudnya tersebut kepada pemain, lewat layanan grup PSMS Medan di BlackBerry Messenger (BBM). "Manajer bilang mau mundur karena tidak ada kesesuaian lagi di PSMS," ujar seorang pemain yang menolak namanya disebutkan.
Menurut sumber lain, susahnya pengurus lain untuk memberikan perhatian seperti sumbangsih kepada tim PSMS Medan menjadi alasan Yohanna mundur. Selama ini, hanya Yohanna yang menunjukkan perhatian dengan memberikan perlengkapan penunjang latihan tim seperti air mineral dan bola.
Selain itu, di saat sejumlah pemain tidak punya uang untuk biaya sehari-hari, ketua dewan pimpinan cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Medan itu selalu menjadi tempat pemai meminjam uang, sementara, kontrak tidak kunjung diberikan.
"Manajer gerah dengan kondisi PSMS saat ini. Tidak ada yang mau tanggung jawab. Seolah-olah PSMS itu milik dia. Di mana tanggung jawab puluhan pengurus PSMS yang lain," ucap sumber.
Di sisi lain, selama ini, Yohanna merupakan tempat curhat pemain. Belum disodorkannya kontrak ke pemain membuat Yohanna terus jadi sasaran keluhan pemain. "Itu yang buat manajer enggak tahan. Kontrak pemain tidak jelas," bebernya.
Belum lagi mengenai beberapa pihak yag semula disebutkan bersedia sebagai bapak angkat untuk memberikan uang kontrak bagi sejumlah pemain. Tidak jelasnya kondisi yang saat ini terjadi membuat donatur akhirnya mengurungkan niat membantu PSMS.
Namun, Yohanna yang coba dikonfirmasi mengenai kebenaran kabar itu tidak berhasil dihubungi melalui telepon seluler miliknya. Sementara, Ketua Umum PSMS Medan, Benny Sihotang yang dikonfirmasi kemarin, membenarkan kabar itu. "Ya, saya dengar begitu. Untuk papstinya, kami akan menanyakan langsung hal itu kepada yang bersangkutan, karena kami hanya mendengar kabar itu dari orang lain," bebernya.
Uintuk itu, pihaknya akan menggelar rapat untuk menanyakan kebenaran kabar itu. "Kami (pengurus) mau rapat di PD Pasar, kami mau lihat dengar, biar mempertegas, artinya kepengurusan ini harus solid. Kami tidak mau informasi itu kami dengar dari orang ke orang," bebernya. Selain Yohanna, dia juga menyebutkan, ada lagi pihak dari pengurus inti yang menyatakan ingin mundur.
Kabar tersebut didapat dari sejumlah pemain PSMS Medan. Yohanna menyampaikan maksudnya tersebut kepada pemain, lewat layanan grup PSMS Medan di BlackBerry Messenger (BBM). "Manajer bilang mau mundur karena tidak ada kesesuaian lagi di PSMS," ujar seorang pemain yang menolak namanya disebutkan.
Menurut sumber lain, susahnya pengurus lain untuk memberikan perhatian seperti sumbangsih kepada tim PSMS Medan menjadi alasan Yohanna mundur. Selama ini, hanya Yohanna yang menunjukkan perhatian dengan memberikan perlengkapan penunjang latihan tim seperti air mineral dan bola.
Selain itu, di saat sejumlah pemain tidak punya uang untuk biaya sehari-hari, ketua dewan pimpinan cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Medan itu selalu menjadi tempat pemai meminjam uang, sementara, kontrak tidak kunjung diberikan.
"Manajer gerah dengan kondisi PSMS saat ini. Tidak ada yang mau tanggung jawab. Seolah-olah PSMS itu milik dia. Di mana tanggung jawab puluhan pengurus PSMS yang lain," ucap sumber.
Di sisi lain, selama ini, Yohanna merupakan tempat curhat pemain. Belum disodorkannya kontrak ke pemain membuat Yohanna terus jadi sasaran keluhan pemain. "Itu yang buat manajer enggak tahan. Kontrak pemain tidak jelas," bebernya.
Belum lagi mengenai beberapa pihak yag semula disebutkan bersedia sebagai bapak angkat untuk memberikan uang kontrak bagi sejumlah pemain. Tidak jelasnya kondisi yang saat ini terjadi membuat donatur akhirnya mengurungkan niat membantu PSMS.
Namun, Yohanna yang coba dikonfirmasi mengenai kebenaran kabar itu tidak berhasil dihubungi melalui telepon seluler miliknya. Sementara, Ketua Umum PSMS Medan, Benny Sihotang yang dikonfirmasi kemarin, membenarkan kabar itu. "Ya, saya dengar begitu. Untuk papstinya, kami akan menanyakan langsung hal itu kepada yang bersangkutan, karena kami hanya mendengar kabar itu dari orang lain," bebernya.
Uintuk itu, pihaknya akan menggelar rapat untuk menanyakan kebenaran kabar itu. "Kami (pengurus) mau rapat di PD Pasar, kami mau lihat dengar, biar mempertegas, artinya kepengurusan ini harus solid. Kami tidak mau informasi itu kami dengar dari orang ke orang," bebernya. Selain Yohanna, dia juga menyebutkan, ada lagi pihak dari pengurus inti yang menyatakan ingin mundur.
(aww)