Lini tengah PSM Makassar paling ideal
A
A
A
Sindonews.com - Lini tengah PSM Makassar memiliki kekuatan ideal dalam menghadapi Indonesian Premier League (IPL) musim ini. Di lini vital tersebut, Juku Eja diperkuat sejumlah gelandang berkualitas dan pekerja keras.
Ada Syamsul Chaeruddin, Rasyid Bakrie, Kurniawan, serta Kaharuddin dan beberapa pilihan gelandang lainnya. Keempat pemain tersebut, masing -masing punya kelebihan.
Syamsul misalnya, dia selalu diplot sebagai pengatur serangan. Namun, tidak jarang diberikan tanggung jawab sebagai gelandang serang. Rasyid juga demikian, punya tugas yang hampir sama.
Tidak hanya itu, dari beberapa kali ujicoba, dua pemain ini kadang punya tugas tambahan yakni gelandang bertahan. Sedangkan Kurni, juga sering punya peran ganda. Kadang bertahan, namun kadang pula naik menyerang.
Sedangkan Kahar adalah pemain dengan tipikal menyerang. “Kalau dilihat, Syamsul, Rasyid dan Kurni masing punya karakter yang hampir mirip,” kata Asisten Pelatih PSM Imran Amirullah.
Ketiganya bisa bermain menyerang, bisa pula berperan sebagai gelandang bertahan. Jika bertemu lawan yang agak ringan, tidak jarang ketiga pemain ini ikut menyerang.
Namun saat PSM main bertahan atau dengan pola 4-1-3-2, pemain yang selalu ditarik ke belakang adalah Kurniawan. Kemudian memasang tiga geladang di tengah yakni Syamsul, dan Rasyid atau Kahar.
Pilihan lainnya Aditia Putra Dewa, atau Fadly Manna. Imran mengatakan, perubahan itu tergantung dari lawan yang dihadapi, termasuk saat main kandang atau tandang.
Imran mengatakan, di lini depan dan belakang juga dinilai terus memperlihatkan progres yang menggembirakan. Apalagi dengan bergabungnya I Ketut Mahendra. ''Secara kolektif sudah ada perkembangan dari waktu ke waktu,” jelasnya.
Sementara itu, Rasyid Bakrie mengaku siap tampil maksimal dalam setiap pertandingan. Beberapa pekan bergabung di pemusatan latihan timnas untuk Pra Piala Asia, tidak membuatnya kesulitan dalam hal koordinasi.
Menurutnya, tidak adanya perubahan skuad yang signifikan, membuat koordinasi dan komunikasi antar pemain lebih mudah dilakukan. “Walaupun beberapa minggu di timnas, tidak ada masalah. Kami sudah saling kenal karakter,” ucapnya.
Rasyid juga mengaku siap jika tidak masuk dalam starting eleven. Menurutnya pelatih punya rencana sendiri. ''Semua pemain punya kualitas yang baik. Diturunkan atau tidak, tergantung dari taktik dan strategi,” jelasnya.
Pemain senior PSM, Syamsul Chaeruddin mengatakan, skuad yang ada saat ini ada merupakan wajah-wajah lama dan rata-rata besar di PSM.
Dengan tim seperti ini, memberikan keuntungan bagi PSM karena lebih mudah koordinasi dan komunikasi. “Memang masih ada sedikit kekurangan, namun saya yakin bisa maksimal,” katanya.
Pemain yang pernah memperkuat Sriwijaya FC ini mengatakan, sisa waktu kurang lebih 10 hari, harus dimanfaatkan dengan baik untuk memantapkan persiapan. ''Belum terlambat dan saya yakin kami bisa maksimal,” pungkasnya.
Ada Syamsul Chaeruddin, Rasyid Bakrie, Kurniawan, serta Kaharuddin dan beberapa pilihan gelandang lainnya. Keempat pemain tersebut, masing -masing punya kelebihan.
Syamsul misalnya, dia selalu diplot sebagai pengatur serangan. Namun, tidak jarang diberikan tanggung jawab sebagai gelandang serang. Rasyid juga demikian, punya tugas yang hampir sama.
Tidak hanya itu, dari beberapa kali ujicoba, dua pemain ini kadang punya tugas tambahan yakni gelandang bertahan. Sedangkan Kurni, juga sering punya peran ganda. Kadang bertahan, namun kadang pula naik menyerang.
Sedangkan Kahar adalah pemain dengan tipikal menyerang. “Kalau dilihat, Syamsul, Rasyid dan Kurni masing punya karakter yang hampir mirip,” kata Asisten Pelatih PSM Imran Amirullah.
Ketiganya bisa bermain menyerang, bisa pula berperan sebagai gelandang bertahan. Jika bertemu lawan yang agak ringan, tidak jarang ketiga pemain ini ikut menyerang.
Namun saat PSM main bertahan atau dengan pola 4-1-3-2, pemain yang selalu ditarik ke belakang adalah Kurniawan. Kemudian memasang tiga geladang di tengah yakni Syamsul, dan Rasyid atau Kahar.
Pilihan lainnya Aditia Putra Dewa, atau Fadly Manna. Imran mengatakan, perubahan itu tergantung dari lawan yang dihadapi, termasuk saat main kandang atau tandang.
Imran mengatakan, di lini depan dan belakang juga dinilai terus memperlihatkan progres yang menggembirakan. Apalagi dengan bergabungnya I Ketut Mahendra. ''Secara kolektif sudah ada perkembangan dari waktu ke waktu,” jelasnya.
Sementara itu, Rasyid Bakrie mengaku siap tampil maksimal dalam setiap pertandingan. Beberapa pekan bergabung di pemusatan latihan timnas untuk Pra Piala Asia, tidak membuatnya kesulitan dalam hal koordinasi.
Menurutnya, tidak adanya perubahan skuad yang signifikan, membuat koordinasi dan komunikasi antar pemain lebih mudah dilakukan. “Walaupun beberapa minggu di timnas, tidak ada masalah. Kami sudah saling kenal karakter,” ucapnya.
Rasyid juga mengaku siap jika tidak masuk dalam starting eleven. Menurutnya pelatih punya rencana sendiri. ''Semua pemain punya kualitas yang baik. Diturunkan atau tidak, tergantung dari taktik dan strategi,” jelasnya.
Pemain senior PSM, Syamsul Chaeruddin mengatakan, skuad yang ada saat ini ada merupakan wajah-wajah lama dan rata-rata besar di PSM.
Dengan tim seperti ini, memberikan keuntungan bagi PSM karena lebih mudah koordinasi dan komunikasi. “Memang masih ada sedikit kekurangan, namun saya yakin bisa maksimal,” katanya.
Pemain yang pernah memperkuat Sriwijaya FC ini mengatakan, sisa waktu kurang lebih 10 hari, harus dimanfaatkan dengan baik untuk memantapkan persiapan. ''Belum terlambat dan saya yakin kami bisa maksimal,” pungkasnya.
(aww)