Tim renang Australia hidup dalam budaya 'beracun'
A
A
A
Sindonews.com - Perenang Australia untuk Olimpiade dikabarkan telah hidup dalam budaya 'beracun'. Istilah beracun ini diberikan karena mereka kerap terlibat tindakan seperti intimidasi, mabuk, menyalahgunakan resep obat, melanggar jam malam, serta menipu. Itu membuat badan olahraga di Australia diminta untuk melakukan pengkajian setelah tim tersebut menuai hasil buruk Olimpiade selama dua dekade terakhir termasuk Olimpiade London 2012.
Pemeriksaan tersebut menemukan jika standar dan disiplin terlalu longgar sehingga membuat hal itu kerap terjadi sementara untuk kasus intimidasi tidak pernah ditangani dengan baik. Beberapa laporan mengatakan, diperlukan kepemimpinan yang kuat untuk mengakhiri hal ini mengingat tim renang Australia hanya meraih satu medali emas di London, yang jauh di bawah perolehan medali mereka pada beberapa Olimpiade sebelumnya.
Asosiasi Olahraga Australia juga menemukan jika penyebab yang paling signifikan sehingga hal ini terjadi berulang kali karena kurangnya fokus dari orang-orang yang terlibat sehingga kasus ini terus terjadi yang berdampak kepada menurunnya prestasi tim renang. "Perenang kurang mendapatkan semangat untuk mendapatkan mendali emas, dan tidak serius untuk meraih medali emas, tidak ada motivasi, komunikasi, dan kolaborasi dari manajemen," terang pihak Asosiasi Olahraga Australia seperti dilansir BBC, Selasa (19/2/2013).
Ketidakmampuan manajemen juga dinilai membuat perenang merasa terasing, kesepian, dan tidak ada yang membela. "Para perenang menggambarkan pekan olahraga itu (Olimpiade London) sebagai 'Olimpiade Kesepian' dan 'Olimpiade Individual'. Sementara insiden kekerasan, intimidasi, perpeloncoan dilihat sebagai tindakan buruk sebuah tim bukan akibar dari kesalahan pelatih maupun individu,"tandasnya.
Pemeriksaan tersebut menemukan jika standar dan disiplin terlalu longgar sehingga membuat hal itu kerap terjadi sementara untuk kasus intimidasi tidak pernah ditangani dengan baik. Beberapa laporan mengatakan, diperlukan kepemimpinan yang kuat untuk mengakhiri hal ini mengingat tim renang Australia hanya meraih satu medali emas di London, yang jauh di bawah perolehan medali mereka pada beberapa Olimpiade sebelumnya.
Asosiasi Olahraga Australia juga menemukan jika penyebab yang paling signifikan sehingga hal ini terjadi berulang kali karena kurangnya fokus dari orang-orang yang terlibat sehingga kasus ini terus terjadi yang berdampak kepada menurunnya prestasi tim renang. "Perenang kurang mendapatkan semangat untuk mendapatkan mendali emas, dan tidak serius untuk meraih medali emas, tidak ada motivasi, komunikasi, dan kolaborasi dari manajemen," terang pihak Asosiasi Olahraga Australia seperti dilansir BBC, Selasa (19/2/2013).
Ketidakmampuan manajemen juga dinilai membuat perenang merasa terasing, kesepian, dan tidak ada yang membela. "Para perenang menggambarkan pekan olahraga itu (Olimpiade London) sebagai 'Olimpiade Kesepian' dan 'Olimpiade Individual'. Sementara insiden kekerasan, intimidasi, perpeloncoan dilihat sebagai tindakan buruk sebuah tim bukan akibar dari kesalahan pelatih maupun individu,"tandasnya.
(akr)