Benteng PSM Makassar masih gampang dibobol
A
A
A
Sindonews.com - Musim ini, PSM Makassar merekrut dua pemain belakang yakni Hamdi Hamzah dan Syafruddin Tahar. Kehadiran keduanya diharapkan bisa menjadi solusi ampuh rapuhnya pertahanan tim Juku Eja.
Setelah tampil di turnamen Wali Kota Cup di Ternate akhir Desember 2012 lalu, PSM pulang dengan sejumlah catatan. Di antaranya adalah buruknya fisik pemain, serta rapuhnya lini belakang. Dari evaluasi itu, maka sejak Januari, hingga pertengahan Februari 2013, tim Juku Eja melakukan perbaikan.
Di antaranya kembali memanggil stoper asing asal Chile yakni Cristian Febre. Selain itu, mempertahankan beberapa wajah lama seperti I Ketut Mahendra. Termasuk memasukkan Hamdi Hamzah dan Tahar dalam skuad.
Hasilnya, dari beberapa kali uji coba dengan sejumlah tim amatir lokal, selalu menang besar. Di antaranya, saat bertemu PS Universitas Muhamamadiyah (Unismuh) Makassar, PSM unggul dengan skor telat 8-0. Kemudian saat uji coba kedua menghadapi Japfa FC, menang tipis 2-0.
Saat bertemu Fathir 27 FC, PSM menang dengan susah payah dan skor akhir 2-1. Kemudian saat bertemu PS Semen Tonasa, skor telak 6-0. Tentu ini menjadi catatan bagus Syamsul Chaeruddin dkk di lapangan.
Hanya saja, anak-anak asuh Petar Segrt tidak bisa jemawa dengan hasil tersebut. Pertama, tim yang dihadapi adalah klub amatir dan wajar jika PSM menang dengan jumlah gol besar.
Kedua, menghadapi klub amatir seperti Fathir 27 FC, gawang PSM masih sempat kemasukan satu gol. Jika bertemu klub lokal saja sudah bisa kebobolan, bagaimana kalau bertarung di Indonesian Premier League (IPL).
Ini bisa menjadi sinyal buruk bagi Petar untuk segera memperbaiki lini belakang, karena PSM akan menjalani tiga laga tandang sekaligus. Dipastikan tensinya akan sangat tinggi dan syarat tekanan, baik dari sisi teknis maupun penonton.
Benteng pertahanan yang dikawal Cristian Febre, I Ketut Mahendra, dan Syarifuddin Tahar, termasuk Hamdi Hamzah harus lebih solid. Karena di lini ini, cukup banyak perubahan dengan hadirnya beberapa wajah baru.
Misalnya, bergabungnya Tahar dan Hamdi, bisa jadi akan memberi suasana yang berbeda di lini belakang PSM, baik dalam hal koordinasi, termasuk komunikasi dengan sesama pemain belakang, penjaga gawang, dan lini tengah.
Selain itu, panjangnya libur kompetisi di musim lalu, pemanggilan I Ketut Mahendra atau Lebut ke Timnas, ikut berkontribusi pada tidak maksimalnya komunikasi dan koordinasi. "Febre dan Lebut harus kembali dilatih dalam hal koordinasi dan komunikasi. Cukup lama mereka tidak latihan bersama," jelas Petar.
Ini memang tugas berat buat Petar. Namun bukan berarti tidak bisa. Masih ada waktu kurang lebih satu pekan untuk melakukan perbaikan, sebelum PSM menjalani laga perdana di IPL musim 2012/2013. ''Akan terus dilakukan evaluasi untuk mencari komposisi ideal,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pemain belakang PSM Hendra Wijaya mengatakan, Hamdi dan Tahar termasuk pemain yang muda melakukan adaptasi, baik dalam lapangan maupun di luar lapangan. ''Beberapa hari di PSM, mereka sudah mulai klop, termasuk dengan pemain lainnya,” katanya.
Dengan begitu, kekhawatiran sulit melakukan koordinasi dan komunikasi, bisa sedikit diminimalisasi. Kalaupun ada kekurangan, tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan perbaikan dan perubahan.
Hendra mengakui, tidak ada satupun tim punya kualitas merata disemua lini. Pasti ada sisi-sisi yang rapuh dan bisa ditembus serangan lawan. ''PSM juga mungkin seperti ini. Kalau misalnya di tengah sudah bagus, mungkin saja belakang belum bagus,” tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan jadwal yang dikeluarkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator liga, PSM akan menjalani tiga laga away. Pertama pada Selasa (26/2), PSM ditantang Perseman Manokwari di Stadion Maguwoharjo Sleman.
Kemudian Minggu (3/3) bertemu Persibo Bojongero. Pertandingan tandang berikutnya yakni Kamis (7/3), tim Juku Eja akan melawat ke Kalimantan Tengah (Kalimantan Tengah) dan bertemu Persepar Palangkara.
Setelah tampil di turnamen Wali Kota Cup di Ternate akhir Desember 2012 lalu, PSM pulang dengan sejumlah catatan. Di antaranya adalah buruknya fisik pemain, serta rapuhnya lini belakang. Dari evaluasi itu, maka sejak Januari, hingga pertengahan Februari 2013, tim Juku Eja melakukan perbaikan.
Di antaranya kembali memanggil stoper asing asal Chile yakni Cristian Febre. Selain itu, mempertahankan beberapa wajah lama seperti I Ketut Mahendra. Termasuk memasukkan Hamdi Hamzah dan Tahar dalam skuad.
Hasilnya, dari beberapa kali uji coba dengan sejumlah tim amatir lokal, selalu menang besar. Di antaranya, saat bertemu PS Universitas Muhamamadiyah (Unismuh) Makassar, PSM unggul dengan skor telat 8-0. Kemudian saat uji coba kedua menghadapi Japfa FC, menang tipis 2-0.
Saat bertemu Fathir 27 FC, PSM menang dengan susah payah dan skor akhir 2-1. Kemudian saat bertemu PS Semen Tonasa, skor telak 6-0. Tentu ini menjadi catatan bagus Syamsul Chaeruddin dkk di lapangan.
Hanya saja, anak-anak asuh Petar Segrt tidak bisa jemawa dengan hasil tersebut. Pertama, tim yang dihadapi adalah klub amatir dan wajar jika PSM menang dengan jumlah gol besar.
Kedua, menghadapi klub amatir seperti Fathir 27 FC, gawang PSM masih sempat kemasukan satu gol. Jika bertemu klub lokal saja sudah bisa kebobolan, bagaimana kalau bertarung di Indonesian Premier League (IPL).
Ini bisa menjadi sinyal buruk bagi Petar untuk segera memperbaiki lini belakang, karena PSM akan menjalani tiga laga tandang sekaligus. Dipastikan tensinya akan sangat tinggi dan syarat tekanan, baik dari sisi teknis maupun penonton.
Benteng pertahanan yang dikawal Cristian Febre, I Ketut Mahendra, dan Syarifuddin Tahar, termasuk Hamdi Hamzah harus lebih solid. Karena di lini ini, cukup banyak perubahan dengan hadirnya beberapa wajah baru.
Misalnya, bergabungnya Tahar dan Hamdi, bisa jadi akan memberi suasana yang berbeda di lini belakang PSM, baik dalam hal koordinasi, termasuk komunikasi dengan sesama pemain belakang, penjaga gawang, dan lini tengah.
Selain itu, panjangnya libur kompetisi di musim lalu, pemanggilan I Ketut Mahendra atau Lebut ke Timnas, ikut berkontribusi pada tidak maksimalnya komunikasi dan koordinasi. "Febre dan Lebut harus kembali dilatih dalam hal koordinasi dan komunikasi. Cukup lama mereka tidak latihan bersama," jelas Petar.
Ini memang tugas berat buat Petar. Namun bukan berarti tidak bisa. Masih ada waktu kurang lebih satu pekan untuk melakukan perbaikan, sebelum PSM menjalani laga perdana di IPL musim 2012/2013. ''Akan terus dilakukan evaluasi untuk mencari komposisi ideal,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pemain belakang PSM Hendra Wijaya mengatakan, Hamdi dan Tahar termasuk pemain yang muda melakukan adaptasi, baik dalam lapangan maupun di luar lapangan. ''Beberapa hari di PSM, mereka sudah mulai klop, termasuk dengan pemain lainnya,” katanya.
Dengan begitu, kekhawatiran sulit melakukan koordinasi dan komunikasi, bisa sedikit diminimalisasi. Kalaupun ada kekurangan, tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan perbaikan dan perubahan.
Hendra mengakui, tidak ada satupun tim punya kualitas merata disemua lini. Pasti ada sisi-sisi yang rapuh dan bisa ditembus serangan lawan. ''PSM juga mungkin seperti ini. Kalau misalnya di tengah sudah bagus, mungkin saja belakang belum bagus,” tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan jadwal yang dikeluarkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator liga, PSM akan menjalani tiga laga away. Pertama pada Selasa (26/2), PSM ditantang Perseman Manokwari di Stadion Maguwoharjo Sleman.
Kemudian Minggu (3/3) bertemu Persibo Bojongero. Pertandingan tandang berikutnya yakni Kamis (7/3), tim Juku Eja akan melawat ke Kalimantan Tengah (Kalimantan Tengah) dan bertemu Persepar Palangkara.
(aww)