Serangan Persela perlu lebih mematikan
A
A
A
Sindonews.com —Persela Lamongan butuh serangan lebih mematikan menghadapi Persisam Samarinda, Sabtu (2/13), di Stadion Surajaya, Lamongan. Produktifitas tim sedang patut dipertanyakan melihat rendahnya daya eksekusi anak-anak Laskar Joko Tingkir.
Di empat pertandingan terakhir, Persela hanya mampu menceploskan lima gol atau rata-rata hanya 1,25 gol per pertandingan. Statistik yang cukup rendah dibanding jumlah kebobolan yang mencapai tujuh gol menghadapi Persiram Raja Ampat, Persidafon Dafonsoro, Persiba Balikpapan dan Barito Putra.
Jelang laga menjamu Persisam, produktifitas wajib ditingkatkan Persela jika tidak ingin terpeleset lagi. Pelatih Gomes de Oliviera tampaknya menyadari lemahnya finishing touch dan terlihat beberapa hari sebelum laga melakukan sejumlah latihan khusus di depan gawang agar eksekusi lebih mematikan.
“Masuk akal kalau dikatakan kami kurang produktif. Belum ada keseimbangan antara jumlah gol yang tercipta dengan yang masuk ke gawang Persela. Memang di beberapa sesi latihan ada materi khusus untuk penyerang dan semoga bisa meningkatkan produktifitas lawan Persisam,” tukas Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto.
Deretan juru gebrak tim Biru Laut kurang memadai di awal musim ini. Hanya Mario Costas yang dijadikan tumpuan mencetak gol, sedangkan Samsul Arif macet total. Harapan Persela adalah Zaenal Arifin yang berhasil menemukan gawang saat menghadapi Persidafon dan Barito Putra.
Macetnya Samsul Arif membuat pelatih lebih sering meminggirkannya dan memberi kesempatan untuk Zaenal Arifin. Secara umum, kata Didik, sekuat Persela sudah siap tempur menghadapi Pesut Mahakam dan satu-satunya hasil yang diinginkan adalah kemenangan.
“Berada di posisi juru kunci klasemen jelas mengecewakan. Pelatih sudah bicara dengan pemain dan sepakat ingin memperbaiki posisi dengan memberikan kemenangan. Kami tahu ini pertandingan berat, tapi bagaimana pun Persela harus memenangkan pertandingan,” tambah Didik.
Terkait mental, dirinya masih percaya penuh bahwa tim bisa segera bangkit dan meninggalkan zona degradasi. Rentetan kekalahan sekilas menjadikan Persela Lamongan kurang percaya diri menghadapi laga besar ke depan, lawan Persisam Samarinda dan Mitra Kukar.
Tapi sekali lagi Didik menekankan itu bukan hal yang harus dipikirkan. Apalagi jika melihat Persisam yang musim ini selalu gagal menghadapi tim asal Jawa Timur, Arema Cronous dan Persegres Gresik. Dia mengatakan idealnya Persela juga bisa mengalahkan tim asuhan Sartono Anwar.
Persisam sendiri datang ke Jawa Timur dengan ambisi membara untuk mendapatkan angka. Pulihnya Ferdinand Sinaga dan Lancine Kone menjadi pemantik motivasi tersendiri dibanding lawatan ke Jawa Timur sebelumnya. Rombongan Persisam sendiri sudah sampai di Surabaya dan siap menjajal lapangan Stadion Surajaya pada Jumat (1/3).
“Kami agak berbeda sekarang, karena bisa membawa kekuatan penuh. Ferdinand dan Kone bisa ikut dan mungkin akan bermain. Target tidak perlu muluk dulu, yang penting bisa meraih angka di Persela Lamongan dan Persepam Madura United. Kami dalam kondisi bagus dan yakin bisa,” kata Manajer Persisam Agus Coeng.
Pemain Persisam yang dibawa ke Jawa Timur adalah Usman pribadi dan Fauzi Toldo (kiper), Joko Sidik, Wahyu Kristanto, M Roby, Pierre Njanka, Sumardi, Wildansyah, Supriono, Dias Angga Putra (bek), Isdiantono, Sandi, Ibrahim Lovinian, Dian Irawan, Bayu Gatra, Lancine Kone, Rahel Radiansyah (tengah), serta Ferdinand Sinaga, Lerby Leandry, serta Anoure Obiora (depan).
Di empat pertandingan terakhir, Persela hanya mampu menceploskan lima gol atau rata-rata hanya 1,25 gol per pertandingan. Statistik yang cukup rendah dibanding jumlah kebobolan yang mencapai tujuh gol menghadapi Persiram Raja Ampat, Persidafon Dafonsoro, Persiba Balikpapan dan Barito Putra.
Jelang laga menjamu Persisam, produktifitas wajib ditingkatkan Persela jika tidak ingin terpeleset lagi. Pelatih Gomes de Oliviera tampaknya menyadari lemahnya finishing touch dan terlihat beberapa hari sebelum laga melakukan sejumlah latihan khusus di depan gawang agar eksekusi lebih mematikan.
“Masuk akal kalau dikatakan kami kurang produktif. Belum ada keseimbangan antara jumlah gol yang tercipta dengan yang masuk ke gawang Persela. Memang di beberapa sesi latihan ada materi khusus untuk penyerang dan semoga bisa meningkatkan produktifitas lawan Persisam,” tukas Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto.
Deretan juru gebrak tim Biru Laut kurang memadai di awal musim ini. Hanya Mario Costas yang dijadikan tumpuan mencetak gol, sedangkan Samsul Arif macet total. Harapan Persela adalah Zaenal Arifin yang berhasil menemukan gawang saat menghadapi Persidafon dan Barito Putra.
Macetnya Samsul Arif membuat pelatih lebih sering meminggirkannya dan memberi kesempatan untuk Zaenal Arifin. Secara umum, kata Didik, sekuat Persela sudah siap tempur menghadapi Pesut Mahakam dan satu-satunya hasil yang diinginkan adalah kemenangan.
“Berada di posisi juru kunci klasemen jelas mengecewakan. Pelatih sudah bicara dengan pemain dan sepakat ingin memperbaiki posisi dengan memberikan kemenangan. Kami tahu ini pertandingan berat, tapi bagaimana pun Persela harus memenangkan pertandingan,” tambah Didik.
Terkait mental, dirinya masih percaya penuh bahwa tim bisa segera bangkit dan meninggalkan zona degradasi. Rentetan kekalahan sekilas menjadikan Persela Lamongan kurang percaya diri menghadapi laga besar ke depan, lawan Persisam Samarinda dan Mitra Kukar.
Tapi sekali lagi Didik menekankan itu bukan hal yang harus dipikirkan. Apalagi jika melihat Persisam yang musim ini selalu gagal menghadapi tim asal Jawa Timur, Arema Cronous dan Persegres Gresik. Dia mengatakan idealnya Persela juga bisa mengalahkan tim asuhan Sartono Anwar.
Persisam sendiri datang ke Jawa Timur dengan ambisi membara untuk mendapatkan angka. Pulihnya Ferdinand Sinaga dan Lancine Kone menjadi pemantik motivasi tersendiri dibanding lawatan ke Jawa Timur sebelumnya. Rombongan Persisam sendiri sudah sampai di Surabaya dan siap menjajal lapangan Stadion Surajaya pada Jumat (1/3).
“Kami agak berbeda sekarang, karena bisa membawa kekuatan penuh. Ferdinand dan Kone bisa ikut dan mungkin akan bermain. Target tidak perlu muluk dulu, yang penting bisa meraih angka di Persela Lamongan dan Persepam Madura United. Kami dalam kondisi bagus dan yakin bisa,” kata Manajer Persisam Agus Coeng.
Pemain Persisam yang dibawa ke Jawa Timur adalah Usman pribadi dan Fauzi Toldo (kiper), Joko Sidik, Wahyu Kristanto, M Roby, Pierre Njanka, Sumardi, Wildansyah, Supriono, Dias Angga Putra (bek), Isdiantono, Sandi, Ibrahim Lovinian, Dian Irawan, Bayu Gatra, Lancine Kone, Rahel Radiansyah (tengah), serta Ferdinand Sinaga, Lerby Leandry, serta Anoure Obiora (depan).
(wbs)