Kursi pelatih Persela Lamongan panas

Minggu, 03 Maret 2013 - 19:59 WIB
Kursi pelatih Persela Lamongan panas
Kursi pelatih Persela Lamongan panas
A A A
Sindonews.com - Kursi pelatih Persela Lamongan Gomes de Oliviera mulai panas usai anak asuhnya kembali gagal meraih kemenangan saat kontra Persisam Samarinda. Pada laga yang berlangsung di Surajaya itu Persela hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menghadapi Persisam dan hasil ini membuat LA Mania, sebutan untuk fans fanatik Persela Lamongan menginginkan pergantian pelatih.

Hal ini seakan menjadi sinyal awal bahwa posisi Gomes sebagai arsitek tim Laskar Joko Tingkir-julukan bagi Persela Lamongan mulai tidak aman. Tampil di atas lapangan berlumpur, Persela tidak mampu memanfaatkan momentum sebagai tuan rumah. Gol tim biru laut yang diciptakan Zaenal Arifin juga bukan melalui skema permainan yang baik, melainkan buah blunder kiper Persisam Usman Pribadi yang gagal menghalau bola.

Kekecewaan sudah tidak bisa ditahan LA Mania yang harus menerima timnya tersudut di zona degradasi. Namun nyanyian supporter sejauh ini belum menggulingkan posisi pelatih. Paling tidak belum ada tanda-tanda manajemen Persela mencari sosok alternatif pengganti Gomes.

“Kami konsentrasi pada pembenahan tim dan belum berpikir ke sana (pergantian pelatih). Jujur saja ada banyak aspek yang harus kami pertimbangkan. Tentu ada hal positif dan negatif ke depannya jika terburu-buru mengganti pelatih. Itu yang harus ikut dipikirkan,” terang Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi, Minggu (3/3/2013).

Manajemen Persela memang terhitung sangat sabar menyikapi kinerja Gomes sejauh ini. Walau belum bisa mengangkat prestasi tim sesuai target, posisi pelatih asal Brasil itu masih belum terusik. Yuhronur lebih melihat aspek yang harus dibenahi di tim, misalnya fisik pemain.

Menyikapi suara supporter yang mulai resah dengan kepemimpinan Gomes, Yuhronur sangat bisa memaklumi karena LA Mania datang ke Surajaya untuk melihat timnya menang. “Kami anggap itu aspirasi dari supporter. Tapi bagaimana pun kami harus berupaya tidak panik dalam melihat persoalan di tim,” tuturnya.

Sementara, Gomes sendiri tidak ambil pusing dengan nyanyian supporter yang menyudutkan dirinya. Dia hanya menyesali tindakan tersebut dengan alasan supporter idealnya memberikan dukungan kepada tim hingga pertandingan usai. “Saya tak merasa terganggu. Tapi harusnya mereka terus mendukung tim,” ungkap Gomes.

“Pemain di lapangan sudah berupaya keras untuk meraih kemenangan dan itu harus dihargai. Hasil akhir memang tidak bagus buat kami, tapi itu sudah melalui perjuangan maksimal,” tutup Gomes de Oliviera.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9091 seconds (0.1#10.140)