PSM kalah beruntun, posisi Petar masih aman
A
A
A
Sindonews.com - Kursi Pelatih PSM Makassar Petar Segrt untuk sementara masih aman. Manajemen klub memutuskan, belum akan melakukan evaluasi kinerja Petar dalam waktu dekat ini.
Desakan mundur terhadap mantan pelatih klub Bali Devata tersebut memang cukup deras mengalir dalam beberapa hari terakhir ini. Terutama datang dari para mantan pemain yang tidak puas dengan performa PSM.
Pria asal Kroasia tersebut dinilai tidak punya kemampuan mumpuni untuk meracik tim. Parameternya adalah kekalahan beruntun PSM, di tiga laga away Indonesian Premier League (IPL) belum lama ini.
Atas desakan tersebut, CEO PSM Rully Habibie menjelaskan, untuk sementara, belum akan melakukan evaluasi terhadap kinerja pelatih maupun pemain. ''Apa yang harus dievaluasi hanya dengan mengacu tiga pertandingan,” jelasnya.
Menurutnya, masih ada beberapa laga yang harus dihadapi PSM di kompetisi IPL musim 2012/2013 ini, sehingga belum waktunya untuk memecat pelatih akibat hasil buruk ditiga laga.
Dia menilai, tidak maksimalnya penampilan PSM ditiga pertandingan away belum lama ini, lantaran kacaunya jadwal yang dikeluarkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), selaku penyelenggara liga.
Rully mencotohkan, satu-satunya klub IPL yang mendapat jadwal tiga pertandingan away hanya dalam rentang waktu 10 hari adalah PSM.
Menurutnya, dengan waktu istrahat yang singkat, sulit bagi pemain melakukan recovery secara maksimal. ''Dari pertandingan pertama di Jogjakarta ke pertandingan kedua di Bojonegoro, hanya berjarak empat hari. Begitu juga pertandingan ketiga di Palangkaraya,” jelasnya.
Sulitnya lagi, PSM harus melewati perjalanan darat selama kurang lebih sembilan jam dari Jogja ke Bojonegoro Jawa Timur (Jatim), untuk laga away kedua.
Kemudian saat akan berangkat ke Palangkaraya Kalimantan Tengah (Kalteng), tim juga harus kembali melewati perjalanan darat ke Surabaya untuk menuju Palangkaraya, menggunakan pesawat.
Rully mengatakan, sebelumnya PSM sudah melayangkan protes terhadap jadwal tersebut. “Hanya sampai berakhirnya tiga laga away tersebut, tidak ada kejelasan dari LPIS,” tuturnya.
Dia menilai, PT LPIS tidak profesional dan setengah hati dalam memutar kompetisi IPL. Menurutnya, aturan surat menyurat-pun termasuk protes PSM, tidak jelas progresnya.
Sementara itu, Pelatih PSM Petar Segrt mengakui padatnya jadwal kompetisi sangat mengganggu persiapan timnya. ''Bagaimana mungkin tim bisa maksimal kalau waktu istirahatnya tidak cukup,” jelasnya.
Dampak lainnya adalah, sejumlah pemain PSM terkena cedera cukup yang parah. Terburuk adalah yang dialami wing bek kiri Satrio Syam.
Beberapa pemain lainnya juga mengalami cedera, misalnya Mirko Spasojevic, termasuk Syamsul Chaeruddin. “Saat ini mereka sedang dalam tahap penyembuhan. Diharapkan sudah bisa tampil di pertandingan keempat nanti,” pungkasnya.
Desakan mundur terhadap mantan pelatih klub Bali Devata tersebut memang cukup deras mengalir dalam beberapa hari terakhir ini. Terutama datang dari para mantan pemain yang tidak puas dengan performa PSM.
Pria asal Kroasia tersebut dinilai tidak punya kemampuan mumpuni untuk meracik tim. Parameternya adalah kekalahan beruntun PSM, di tiga laga away Indonesian Premier League (IPL) belum lama ini.
Atas desakan tersebut, CEO PSM Rully Habibie menjelaskan, untuk sementara, belum akan melakukan evaluasi terhadap kinerja pelatih maupun pemain. ''Apa yang harus dievaluasi hanya dengan mengacu tiga pertandingan,” jelasnya.
Menurutnya, masih ada beberapa laga yang harus dihadapi PSM di kompetisi IPL musim 2012/2013 ini, sehingga belum waktunya untuk memecat pelatih akibat hasil buruk ditiga laga.
Dia menilai, tidak maksimalnya penampilan PSM ditiga pertandingan away belum lama ini, lantaran kacaunya jadwal yang dikeluarkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), selaku penyelenggara liga.
Rully mencotohkan, satu-satunya klub IPL yang mendapat jadwal tiga pertandingan away hanya dalam rentang waktu 10 hari adalah PSM.
Menurutnya, dengan waktu istrahat yang singkat, sulit bagi pemain melakukan recovery secara maksimal. ''Dari pertandingan pertama di Jogjakarta ke pertandingan kedua di Bojonegoro, hanya berjarak empat hari. Begitu juga pertandingan ketiga di Palangkaraya,” jelasnya.
Sulitnya lagi, PSM harus melewati perjalanan darat selama kurang lebih sembilan jam dari Jogja ke Bojonegoro Jawa Timur (Jatim), untuk laga away kedua.
Kemudian saat akan berangkat ke Palangkaraya Kalimantan Tengah (Kalteng), tim juga harus kembali melewati perjalanan darat ke Surabaya untuk menuju Palangkaraya, menggunakan pesawat.
Rully mengatakan, sebelumnya PSM sudah melayangkan protes terhadap jadwal tersebut. “Hanya sampai berakhirnya tiga laga away tersebut, tidak ada kejelasan dari LPIS,” tuturnya.
Dia menilai, PT LPIS tidak profesional dan setengah hati dalam memutar kompetisi IPL. Menurutnya, aturan surat menyurat-pun termasuk protes PSM, tidak jelas progresnya.
Sementara itu, Pelatih PSM Petar Segrt mengakui padatnya jadwal kompetisi sangat mengganggu persiapan timnya. ''Bagaimana mungkin tim bisa maksimal kalau waktu istirahatnya tidak cukup,” jelasnya.
Dampak lainnya adalah, sejumlah pemain PSM terkena cedera cukup yang parah. Terburuk adalah yang dialami wing bek kiri Satrio Syam.
Beberapa pemain lainnya juga mengalami cedera, misalnya Mirko Spasojevic, termasuk Syamsul Chaeruddin. “Saat ini mereka sedang dalam tahap penyembuhan. Diharapkan sudah bisa tampil di pertandingan keempat nanti,” pungkasnya.
(aww)