Persib sebenarnya sudah ditangan spesialis
A
A
A
Sindonews.com – Tidak sepenuhnya Persib Bandung melupakan pembinaan. Faktanya sejak musim 2008/2009, Maung Bandung selalu mempromosikan pemain dari skuad junior. Tapi tetap saja mengundang kritik karena banyak diantara mereka yang dinilai tidak mendapatkan kesempatan yang memadai.
Musim 2008/2009, Maung Bandung mempromosikan tiga pilar dari Persib U-23 diantaranya Wildansyah, Candra Yusuf dan Irwan Wijasmara. Satu musim berselang, giliran bintang Persib U-21 kala itu, Munadi yang menembus tim senior. Berikutnya ada nama Rendi Saputra, Rizky Bagja Permana, Budiawan dan Jajang Sukmara.
Musim ini, Persib memang tidak sepenuhnya mempromosikan para pemain dari tim U-21. Tapi kehadiran sejumlah pemain U-21 dengan status magang, adalah bukti jika Persib masih memberikan perhatian kepada para pemain lokal.
Meski tidak berstatus resmi sebagai pemain. Tapi keikutsertaan beberapa pilar Persib U-21 seperti Dippi Yogaswara, Sena Mahendra dan Agil dalam setiap program latihan tim senior membuat mereka mendapatkan banyak pelajaran maupun pengalaman.
“Jadi ketika mereka (pemain magang) dibutuhkan oleh tim U-21 juga diharapkan dalam kondisi bugar dan siap pakai,” jelas pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman.
Pelatih berusia 54 tahun tersebut sebenarnya memiliki latar belakang yang cukup bisa diharapkan dalam urusan memoles pemain muda. Hal itu dibuktikan Djanur ketika memoles Persib U-21 pada tahun 2006. Lalu Pelita Jaya U-21 dari musim 2008 sampai 2012.
Djanur paham tidak semua pemain dari level junior bisa langsung berkembang. Mereka butuh waktu sebelum bicara kesempatan. Hal itu juga yang ia terapkan ketika memoles Shahar Ginanjar di Pelita Jaya. Dimulai dengan proses pematangan di skuad U-21, Djanur baru mengorbitkan Shahar setelah kiper berusia 22 tahun tersebut berlaga selama tiga musim di level junior.
Dengan pola seperti itu, Shahar dan sejumlah pemain muda lainnya yang dipoles Djanur di Pelita U-21, mampu berkembang pesat. Seperti Egi Melgiansyah yang cukup apik bermain di posisi gelandang bersama Arema Indonesia. Lalu, Ferdinand Alfred Sinaga bersama Persisam Samarinda dan lainnya.
Musim 2008/2009, Maung Bandung mempromosikan tiga pilar dari Persib U-23 diantaranya Wildansyah, Candra Yusuf dan Irwan Wijasmara. Satu musim berselang, giliran bintang Persib U-21 kala itu, Munadi yang menembus tim senior. Berikutnya ada nama Rendi Saputra, Rizky Bagja Permana, Budiawan dan Jajang Sukmara.
Musim ini, Persib memang tidak sepenuhnya mempromosikan para pemain dari tim U-21. Tapi kehadiran sejumlah pemain U-21 dengan status magang, adalah bukti jika Persib masih memberikan perhatian kepada para pemain lokal.
Meski tidak berstatus resmi sebagai pemain. Tapi keikutsertaan beberapa pilar Persib U-21 seperti Dippi Yogaswara, Sena Mahendra dan Agil dalam setiap program latihan tim senior membuat mereka mendapatkan banyak pelajaran maupun pengalaman.
“Jadi ketika mereka (pemain magang) dibutuhkan oleh tim U-21 juga diharapkan dalam kondisi bugar dan siap pakai,” jelas pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman.
Pelatih berusia 54 tahun tersebut sebenarnya memiliki latar belakang yang cukup bisa diharapkan dalam urusan memoles pemain muda. Hal itu dibuktikan Djanur ketika memoles Persib U-21 pada tahun 2006. Lalu Pelita Jaya U-21 dari musim 2008 sampai 2012.
Djanur paham tidak semua pemain dari level junior bisa langsung berkembang. Mereka butuh waktu sebelum bicara kesempatan. Hal itu juga yang ia terapkan ketika memoles Shahar Ginanjar di Pelita Jaya. Dimulai dengan proses pematangan di skuad U-21, Djanur baru mengorbitkan Shahar setelah kiper berusia 22 tahun tersebut berlaga selama tiga musim di level junior.
Dengan pola seperti itu, Shahar dan sejumlah pemain muda lainnya yang dipoles Djanur di Pelita U-21, mampu berkembang pesat. Seperti Egi Melgiansyah yang cukup apik bermain di posisi gelandang bersama Arema Indonesia. Lalu, Ferdinand Alfred Sinaga bersama Persisam Samarinda dan lainnya.
(wbs)