Persibo dalam dilema, finis big four atau turun kasta

Selasa, 19 Maret 2013 - 15:27 WIB
Persibo dalam dilema,...
Persibo dalam dilema, finis big four atau turun kasta
A A A
Sindonews.com - Persibo Bojonegoro dalam situasi terjepit musim ini. Setelah keluarnya hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Persibo menjadi salah satu klub yang hanya memiliki satu pilihan. Yakni finis big four (empat besar) IPL musim ini atau turun kelas di kompetisi kasta kedua.

Itu karena IPL hanya akan diwakili empat klub yang melaju ke reunifikasi liga. Itu jelas sebuah tugas hampir mustahil bagi Laskar Angling Dharma. Sebab, di awal kompotisi saja klub dalam kondisi limbung dan semakin kecil kesempatan untuk bertanding di lanjutan kompetisi IPL.

Kabar terkini, tim belum menggelar latihan setelah diempaskan New Radiant 0-7 di pentas AFC Cup. Bahkan pemain pilih mengosongkan mess Persibo dan pulang kampung karena belum ada kabar positif terkait kontrak pemain. Situasi semakin mengenaskan karena hutang manajemen terus menumpuk.

Pelatih Persibo Gusnul Yakin yang sedang berada di Malang belum tahu kapan tim bakal kembali berlatih. Padahal pekan depan Persibo harus melakoni pertandingan besar menantang Persebaya Surabaya. Gusnul tidak bisa apa-apa karena semuanya tergantung kontrak pemain.

''Sampai sekarang masih belum ada kabar kapan latihan. Pemain pulang kampung semua. Saya sendiri sebenarnya siap dan optimistis bisa membawa tim lebih baik. Tapi dengan situasi seperti itu, peran pelatih juga tidak mutlak bisa mengubah kondisi di tim,” aku Gusnul Yakin.

Gusnul mengakui musim ini menjadi 'vonis' bagi Persibo setelah melihat hasil KLB tempo hari. Mau tidak mau, tim harus mendapatkan satu dari empat klub terbaik di akhir kompetisi nanti. Dengan begitu Persibo masih bisa mengikuti kompetisi 2014 hasil reunifikasi liga.

''Hanya itu pilihannya. Kalau kondisi seterusnya begini, pemain tidak punya motivasi, jelas sulit bisa mencapai empat besar. Kecuali kalau kemudian ada perubahan yang jauh lebih positif, saya masih yakin Persibo bisa mengincar posisi empat besar,” tutur pelatih asal Malang ini.

Faktanya, apa yang diharapkan sang pelatih masih jauh dari kenyataan. Jangankan menyodorkan klausul kontrak ke pemain, untuk membayar hutang operasional klub saja manajemen kebingungan. Hingga kini utang terus menumpuk karena semua sarana sifatnya sewa.

''Ya, kami masih harus membayar utang dan saya tidak tahu dana dari mana untuk membayarnya. Semua sarana operasional klub harus menyewa dan kami terus membutuhkan dana. Konsorsium yang kami harapkan menjadi solusi juga belum memberikan sinyal bagus,” kata Manajer Persibo Nur Yahya.

Dirinya khawatir pemain yang meninggalkan mess tidak kembali lagi sebelum ada tandatangan kontrak permanen. Itu bisa berarti Persibo bakal tidak bisa bertanding ke markas Persebaya Surabaya pekan depan. Apalagi soal persiapan tim menuju laga itu tidak jelas kapan dimulai.

Dengan kondisi begitu, masih sangat tak masuk akal jika Persibo berniat membidik posisi empat besar. Mengandalkan sumbangan supporter untuk melanjutkan kompetisi jelas bukan langkah bijaksana. Jika situasi tak berubah, maka musim ini bakal menjadi musim terakhir tim oranye di kompetisi level tertinggi.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7836 seconds (0.1#10.140)