Ingatkan potensi ancaman

Sabtu, 30 Maret 2013 - 16:58 WIB
Ingatkan potensi ancaman
Ingatkan potensi ancaman
A A A
Sindonews.com - Persela Lamongan dituntut bermain dengan segenap jiwa-raga menyambut Sriwijaya FC di Stadion Surajaya, Minggu (31/3). Gagal memetik kemenangan di dua pertandingan terakhir kembali memperberat langkah Laskar Joko Tingkir.

Selain harus menghadapi tekanan dari dalam, kali ini potensi ancaman dari calon lawan juga sangat berat. Sriwijaya FC, dalam konfidensi sangat tinggi setelah meruntuhkan Persepam Madura United 0-2 di Gelora Bangkalan. Klub asal Sumatera Selatan ini memang mencatat statistik bagi di Jawa Timur.

Dari tiga kali bertanding di Jawa Timur, dua kemenangan disabet, yakni atas Persepam dan Persegres Gresik United. Sriwijaya FC hanya kalah dari Arema Cronous. Pantas jika klub berjuluk Laskar Wong Kito harus dipandang sebagai raksasa yang siap membuat Persela kembali menderita.

Pelatih Caretaker Persela Lamongan Didik Ludiyanto tengah berupaya keras menggelorakan semangat pasukannya dan mengingatkan bahwa lawan kali ini jauh lebih tahan banting. Dia dituntut mengubah situasi murung timnya setelah ditahan Pelita Bandung Raya 1-1, menjadi sebuah spirit untuk kembali menghadirkan tiga angka.

“Ya, kami dalam situasi kurang menguntungkan jika dikaitkan dengan hasil imbang lawan Pelita. Walaupun begitu kami tidak boleh menyerah dan silau dengan kekuatan Sriwijaya FC. Surajaya adalah kandang Persela dan kami memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pertandingan,” sebut Didik, Jumat (29/3).

Konsistensi permainan menjadi masalah besar bagi Persela jika mengacu pada hasil laga kontra Pelita. Jika tidak bisa memperbaiki itu saat menjamu Sriwijaya FC, maka bukan tak mungkin Persela bisa diterpa petaka yang lebih hebat. Didik menyadari tim harus memberikan lebih dari 100% di lapangan.

“Kami sangat menyadari lawan kali ini akan jauh lebih berat. Tim akan berupaya fokus dan tidak mengulang kesalahan kala melawan Pelita. Tidak hanya pertahanan, tapi semua lini harus memperbaiki penampilan agar bisa unggul melawan Sriwijaya,” tambah Didik.

Problem terbesar yang menghantui tim Biru Laut adalah produktifitas yang cenderung naik-turun. Sebuah fakta yang unik ketika Persela bisa menciptakan dua gol ke gawang Persija Jakarta dan PSPS Pekanbaru, tapi justru hanya satu gol yang tercipta di depan supporter LA Mania.

Sementara, Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi belum berani menepuk dada walau pihaknya dianggap sebagai ancaman serius tuan rumah. Kas yang sangat puas dengan kemenangan 0-2 atas Persepam Madura United, menginstruksikan timnya untuk tetap kalem dan tidak terlalu percaya diri.

Dia telah membuat beberapa rencana untuk menangkal sergapan tuan rumah. Salah satunya adalah membatasi gerak pemain-pemain yang dianggap kekuatan kunci Persela, seperti Gustavo Lopez, Mario Costas, maupun Samsul Arif. Sejauh tiga pemain ini tidak merajalela, dirinya optimistis Persela tidak akan terlalu berbahaya.

“Pengamatan saya, Persela terbiasa bermain melalui sayap. Kalau pun lewat tengah, pasti melalui Gustavo Lopez. Kalau Gustavo bisa dikawal dengan baik, aliran bola ke Samsul Arif dan Mario Costas akan terbatas. Kami akan memberikan perhatian khusus untuk tiga pemain ini, selain juga mengantisipasi sayap Persela” jelas Kas.

Ucapan itu memperlihatkan kas Hartadi sedikit-banyak sudah hafal dengan karakter permainan Persela. Memang, permainan Persela musim ini sangat dipengaruhi dua faktor, yakni kualitas permainan Gustavo Lopez dan tajam-tidaknya lini depan.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5436 seconds (0.1#10.140)