Kalah dari Fulham, QPR terpuruk di zona degradasi
Kalah dari Fulham, QPR terpuruk di zona degradasi
A
A
A
Sindonews.com - Queens Park Rangers gagal mendekatkan perolehan poinnya dengan zona aman degradasi, setelah menderita kekalahan ketika berkunjung ke Craven Cottage untuk menantang tuan rumah Fulham, Selasa (2/4) dini hari WIB. Tim didikan Harry Redknapp itu menyerah 2-3 di tangan Fulham, yang bermain dengan 10 pemain di 11 menit terakhir pertandingan.
Delapan menit pertandingan baru berlangsung, Fulham sudah mendapatkan hadiah penalti, setelah bek QPR, Christopher Samba, menjatuhkan Ashkan Dejagah di dalam kotak penalti. Mantan striker Manchester United, Dimitar Berbatov, pun berhasil menjalankan tugasnya sebagai eksekutor tembakan penalti. 15 menit kemudian, Berbatov kembali mencetak gol untuk mengubah kedudukan menjadi 2-0.
Keadaan QPR semakin memburuk, saat empat menit menjelang turun minum, pemain belakangnya, Client Hill memasukkan bola ke dalam gawangnya sendiri yang dikawal Julio Cesar. Berusaha menghalau umpan silang John Arne Riise, Hill justru mengarahkan bola ke dalam gawangnya sendiri. Menjelang babak pertama berakhir, Adel Taarabt memperkecil kedudukan menjadi 3-1.
Defisit dua gol ketika menjalani babak kedua, membuat QPR semakin gencar memburu gol tambahan. Empat menit babak kedua berjalan, QPR berpeluang mencetak gol kedua, seandainya Loic Remy berhasil menaklukkan Marc Schwarzer lewat tendangan penalti. Dua menit kemudian, Remy pun membayar kegagalannya dalam mengeksekusi penalti. Pemain depan asal Prancis itu sukses menggoyang jala Schwarzer, memanfaatkan umpan dari Stephane M'bia.
Peluang QPR untuk menyamakan kedudukan semakin besar, setelah gelandang Fulham, Steve Sidwell, dikeluarkan oleh wasit Lee Probert, karena pelanggaran beratnya terhadap M'bia di menit ke-79. Namun, hingga laga berakhir anak-anak didik Redknapp tidak mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk menyamakan kedudukan. Pertandingan pun berakhir dengan skor 3-2 untuk Fulham.
Dengan hasil ini, QPR pun masih berada di posisi kedua dari bawah klasemen dengan poin yang sama dengan tim juru kunci, Reading, yakni 23 poin dari 31 pertandingan. Sementara, Fulham berada di posisi ke-10 dengan 39 poin dari 30 pertandingan. Tim besutan Martin Jol itu terpaut satu poin dari tim peringkat sembilan, Swansea.
Delapan menit pertandingan baru berlangsung, Fulham sudah mendapatkan hadiah penalti, setelah bek QPR, Christopher Samba, menjatuhkan Ashkan Dejagah di dalam kotak penalti. Mantan striker Manchester United, Dimitar Berbatov, pun berhasil menjalankan tugasnya sebagai eksekutor tembakan penalti. 15 menit kemudian, Berbatov kembali mencetak gol untuk mengubah kedudukan menjadi 2-0.
Keadaan QPR semakin memburuk, saat empat menit menjelang turun minum, pemain belakangnya, Client Hill memasukkan bola ke dalam gawangnya sendiri yang dikawal Julio Cesar. Berusaha menghalau umpan silang John Arne Riise, Hill justru mengarahkan bola ke dalam gawangnya sendiri. Menjelang babak pertama berakhir, Adel Taarabt memperkecil kedudukan menjadi 3-1.
Defisit dua gol ketika menjalani babak kedua, membuat QPR semakin gencar memburu gol tambahan. Empat menit babak kedua berjalan, QPR berpeluang mencetak gol kedua, seandainya Loic Remy berhasil menaklukkan Marc Schwarzer lewat tendangan penalti. Dua menit kemudian, Remy pun membayar kegagalannya dalam mengeksekusi penalti. Pemain depan asal Prancis itu sukses menggoyang jala Schwarzer, memanfaatkan umpan dari Stephane M'bia.
Peluang QPR untuk menyamakan kedudukan semakin besar, setelah gelandang Fulham, Steve Sidwell, dikeluarkan oleh wasit Lee Probert, karena pelanggaran beratnya terhadap M'bia di menit ke-79. Namun, hingga laga berakhir anak-anak didik Redknapp tidak mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk menyamakan kedudukan. Pertandingan pun berakhir dengan skor 3-2 untuk Fulham.
Dengan hasil ini, QPR pun masih berada di posisi kedua dari bawah klasemen dengan poin yang sama dengan tim juru kunci, Reading, yakni 23 poin dari 31 pertandingan. Sementara, Fulham berada di posisi ke-10 dengan 39 poin dari 30 pertandingan. Tim besutan Martin Jol itu terpaut satu poin dari tim peringkat sembilan, Swansea.
(nug)
Explore More