Protes tak digubris LPIS, manajemen PSM kecewa
Selasa, 02 April 2013 - 17:44 WIB

Protes tak digubris LPIS, manajemen PSM kecewa
A
A
A
Sindonews.com - Protes PSM yang ditujukan kepada PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator Indonesian Premier League (IPL) belum mendapatkan jawaban. Poin protes tim Juku Eja ke PT LPIS di antaranya adalah, soal status pemain Persepar Palangkaraya serta Persibo Bojonegoro yang belum dikontrak saat menghadapi PSM beberapa waktu lalu.
Tim Juku Eja menilai, seharusnya, dua pertandingan yang sudah dijalani tersebut ditinjau ulang oleh operator liga, karena dinilai melabrak regulasi yang dibuat LPIS. Namun masalahnya, hingga kemarin, PSM belum menerima surat balasan maupun jawaban lisan atas protes tersebut. ''Kami kecewa, karena protes yang kami layangkan tidak mendapat jawaban dari LPIS,” kata Pelatih PSM Petar Segrt.
Menurutnya, kondisi ini akan sangat berpengaruh terhadap iklim sepakbola Indonesia. Karena dampaknya adalah, setiap klub akan seenaknya melabrak regulasi lantaran tidak ada sanksi dari LPIS.
Kekecewaan yang sama juga disampaikan CEO PSM Rully Habibie. Dia mengatakan, semua protes yang diajukan ke LPIS tidak ada kelejelasannya. Dia mengatakan, jika LPIS tidak sempat memberikan jawaban tulis, cukup dengan pemberitahuan lisan. ''Paling tidak ada komunikasi dan mengatakan, bahwa surat protes sudah diterima,” tegasnya.
Rully mengaku tekah kehabisan akal menghadapi sikap diam PT LPIS terhadap protes yang diajukkan PSM. “Saya tidak tahu dengan cara apalagi kami harus sampaikan ke LPIS soal semua protes kami,” ucapnya.
Walaupun kondisi kompetisi IPL makin tidak jelas dengan banyaknya masalah disejumlah klub kontestan, namun PSM tetap akan mengikuti hingga berakhirnya musim 2012/2013.
Dia yakin, diputaran kedua nanti, akan banyak masukan yang diterima LPIS terkait status kompetisi yang sedang dihelat tersebut. “Kami masih yakin ada perbaikan. Apalagi menjelang unifikasi liga,” pungkasnya.
Tim Juku Eja menilai, seharusnya, dua pertandingan yang sudah dijalani tersebut ditinjau ulang oleh operator liga, karena dinilai melabrak regulasi yang dibuat LPIS. Namun masalahnya, hingga kemarin, PSM belum menerima surat balasan maupun jawaban lisan atas protes tersebut. ''Kami kecewa, karena protes yang kami layangkan tidak mendapat jawaban dari LPIS,” kata Pelatih PSM Petar Segrt.
Menurutnya, kondisi ini akan sangat berpengaruh terhadap iklim sepakbola Indonesia. Karena dampaknya adalah, setiap klub akan seenaknya melabrak regulasi lantaran tidak ada sanksi dari LPIS.
Kekecewaan yang sama juga disampaikan CEO PSM Rully Habibie. Dia mengatakan, semua protes yang diajukan ke LPIS tidak ada kelejelasannya. Dia mengatakan, jika LPIS tidak sempat memberikan jawaban tulis, cukup dengan pemberitahuan lisan. ''Paling tidak ada komunikasi dan mengatakan, bahwa surat protes sudah diterima,” tegasnya.
Rully mengaku tekah kehabisan akal menghadapi sikap diam PT LPIS terhadap protes yang diajukkan PSM. “Saya tidak tahu dengan cara apalagi kami harus sampaikan ke LPIS soal semua protes kami,” ucapnya.
Walaupun kondisi kompetisi IPL makin tidak jelas dengan banyaknya masalah disejumlah klub kontestan, namun PSM tetap akan mengikuti hingga berakhirnya musim 2012/2013.
Dia yakin, diputaran kedua nanti, akan banyak masukan yang diterima LPIS terkait status kompetisi yang sedang dihelat tersebut. “Kami masih yakin ada perbaikan. Apalagi menjelang unifikasi liga,” pungkasnya.
(aww)