Kontraktor tuntut pelunasan bayaran
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia menunda penyelenggaraan perhelatan olahraga Islamic Solidarity Games yang sedianya diadakan Juni menjadi Oktober karena kontraktor menutup stadion utama sebagai protes pembayaran yang kurang, menurut penyelenggara Selasa (2/4).
Sekitar 5.000 atlet dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dijadwalkan ambil bagian dalam acara ketiga yang awalnya diadakan 6-17 Juni di Pekanbaru, Riau.
Namun sekretaris panitia penyelenggara, Timbul Thomas Lubis mengatakan bahwa acara akan ditunda sampai Oktober karena sub-kontraktor yang disewa untuk membangun stadion utama marah karena masih belum dibayar sebesar Rp 400 miliar.
“Mereka menolak membuka stadion untuk Games tersebut sampai mereka dibayar penuh,” ujarnya, dengan menambahkan bahwa dana sudah disiapkan agar sub-kontraktor tersebut menerima pembayaran mereka segera.
Lubis mengatakan bahwa Islamic Solidarity Games juga menghadapi masalah lain, seperti kegagalan memulai proses tender untuk beberapa kontrak terkait perhelatan tersebut, yang membuat mereka tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu.
“Kami kira lebih baik menunda acara daripada kurang siap. Kami mengupayakan yang terbaik supaya semuanya tuntas pada waktunya,” ujarnya seperti dilansir voasport.
Islamic Solidarity Games, yang termasuk sepak bola, badminton dan panahan, pada 2009 juga tertunda dan akhirnya dibatalkan menyusul sengketa antara negara-negara Arab dan Iran seputar nama jalur air.
Sekitar 5.000 atlet dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dijadwalkan ambil bagian dalam acara ketiga yang awalnya diadakan 6-17 Juni di Pekanbaru, Riau.
Namun sekretaris panitia penyelenggara, Timbul Thomas Lubis mengatakan bahwa acara akan ditunda sampai Oktober karena sub-kontraktor yang disewa untuk membangun stadion utama marah karena masih belum dibayar sebesar Rp 400 miliar.
“Mereka menolak membuka stadion untuk Games tersebut sampai mereka dibayar penuh,” ujarnya, dengan menambahkan bahwa dana sudah disiapkan agar sub-kontraktor tersebut menerima pembayaran mereka segera.
Lubis mengatakan bahwa Islamic Solidarity Games juga menghadapi masalah lain, seperti kegagalan memulai proses tender untuk beberapa kontrak terkait perhelatan tersebut, yang membuat mereka tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu.
“Kami kira lebih baik menunda acara daripada kurang siap. Kami mengupayakan yang terbaik supaya semuanya tuntas pada waktunya,” ujarnya seperti dilansir voasport.
Islamic Solidarity Games, yang termasuk sepak bola, badminton dan panahan, pada 2009 juga tertunda dan akhirnya dibatalkan menyusul sengketa antara negara-negara Arab dan Iran seputar nama jalur air.
(wbs)