Selangkah lagi Dell Aspac jadi juara musim reguler
A
A
A
Sindonews.com - Dell Aspac Jakarta menjadi tim yang sangat superior pada musim reguler Speedy NBL Indonesia 2012-2013. Mario Gerungan dkk menyapu bersih kemenangan seri V Bali. Kemarin (7/4) mereka menundukkan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta 67-65 di GOR Purna Krida Kerobokan, Badung.
Itulah sapu bersih keempat Aspac dalam lima seri musim ini. Sebelumnya, tim yang dilatih Rastafari Horongbala tersebut membabat habis semua game di seri I Bandung, seri III Malang, dan seri IV Solo
Satu-satunya seri yang lepas dari genggaman Aspac adalah seri II Jakarta. Di sana Aspac kalah sekali melawan juara bertahan Satria Muda Britama Jakarta.
Kemenangan atas PJ yang merupakan pesaing terdekat memberikan keuntungan sangat besar kepada Aspac. Di atas kertas, satu kaki Aspac sudah menapak tangga juara musim reguler. Aspac sekarang kukuh di puncak klasemen sementara dengan 55 poin hasil 27 menang dan sekali kalah. Sementara itu, PJ berada di posisi kedua dengan 52 poin (24-4).
Aspac baru bisa gagal menjadi juara reguler kalau kalah empat kali di seri VI Surabaya. Di sisi lain, PJ harus menyapu bersih semua kemenangan. Sebab, Aspac menang head-to-head 3-0 atas PJ.
Di Surabaya, Aspac akan berhadapan dengan Hangtuah Sumsel IM, Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga, NSH GMC Riau, Garuda Kukar Bandung, dan CLS Knights. Kalau melihat materi pemain dan soliditas tim, sulit membayangkan Aspac kalah sampai empat kali.
"Memang, kami selangkah lagi menjadi juara musim reguler. Tetapi, pemain jangan sampai cepat puas. Tujuan kami tetap di championship series. Saya kira, ini belum peak performance anak-anak," kata sisten pelatih Aspac Antonius Joko Endratmo seperti dinukil dari laman resmi NBL, Senin (8/4).
Pertandingan melawan PJ memang menjadi test case yang sangat bagus bagi Aspac untuk mengukur kekuatan. PJ yang sehari sebelumnya berjibaku melawan Satria Muda Britama Jakarta memberikan perlawanan yang sangat keras.
Memang, PJ yang tak diperkuat bintang mereka Andy "Batam" Poedjakesuma (cedera betis kiri) tak pernah mampu unggul. Namun, tim yang dilatih Nathaniel Canson itu bisa terus mengejar ketertinggalan poin.
PJ sejatinya memiliki peluang untuk memaksakan overtime, bahkan memenangi pertandingan. Saat game menyisakan 22 detik, Aspac hanya unggul dua poin 67-65. Sebelumnya, dua kali free throw Gerungan gagal menemui sasaran.
Sayangnya, dalam waktu tersisa, PJ tak bisa memanfaatkan kesempatan. Guard Dimas Aryo Dewanto menghabiskan banyak waktu untuk menguasai bola. Dengan ragu-ragu dia memberikan bola kepada small forward Daniel Timothy Wenas. Belum sempat Wenas melakukan percobaan tembakan, waktu keburu habis.
Itulah sapu bersih keempat Aspac dalam lima seri musim ini. Sebelumnya, tim yang dilatih Rastafari Horongbala tersebut membabat habis semua game di seri I Bandung, seri III Malang, dan seri IV Solo
Satu-satunya seri yang lepas dari genggaman Aspac adalah seri II Jakarta. Di sana Aspac kalah sekali melawan juara bertahan Satria Muda Britama Jakarta.
Kemenangan atas PJ yang merupakan pesaing terdekat memberikan keuntungan sangat besar kepada Aspac. Di atas kertas, satu kaki Aspac sudah menapak tangga juara musim reguler. Aspac sekarang kukuh di puncak klasemen sementara dengan 55 poin hasil 27 menang dan sekali kalah. Sementara itu, PJ berada di posisi kedua dengan 52 poin (24-4).
Aspac baru bisa gagal menjadi juara reguler kalau kalah empat kali di seri VI Surabaya. Di sisi lain, PJ harus menyapu bersih semua kemenangan. Sebab, Aspac menang head-to-head 3-0 atas PJ.
Di Surabaya, Aspac akan berhadapan dengan Hangtuah Sumsel IM, Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga, NSH GMC Riau, Garuda Kukar Bandung, dan CLS Knights. Kalau melihat materi pemain dan soliditas tim, sulit membayangkan Aspac kalah sampai empat kali.
"Memang, kami selangkah lagi menjadi juara musim reguler. Tetapi, pemain jangan sampai cepat puas. Tujuan kami tetap di championship series. Saya kira, ini belum peak performance anak-anak," kata sisten pelatih Aspac Antonius Joko Endratmo seperti dinukil dari laman resmi NBL, Senin (8/4).
Pertandingan melawan PJ memang menjadi test case yang sangat bagus bagi Aspac untuk mengukur kekuatan. PJ yang sehari sebelumnya berjibaku melawan Satria Muda Britama Jakarta memberikan perlawanan yang sangat keras.
Memang, PJ yang tak diperkuat bintang mereka Andy "Batam" Poedjakesuma (cedera betis kiri) tak pernah mampu unggul. Namun, tim yang dilatih Nathaniel Canson itu bisa terus mengejar ketertinggalan poin.
PJ sejatinya memiliki peluang untuk memaksakan overtime, bahkan memenangi pertandingan. Saat game menyisakan 22 detik, Aspac hanya unggul dua poin 67-65. Sebelumnya, dua kali free throw Gerungan gagal menemui sasaran.
Sayangnya, dalam waktu tersisa, PJ tak bisa memanfaatkan kesempatan. Guard Dimas Aryo Dewanto menghabiskan banyak waktu untuk menguasai bola. Dengan ragu-ragu dia memberikan bola kepada small forward Daniel Timothy Wenas. Belum sempat Wenas melakukan percobaan tembakan, waktu keburu habis.
(dka)