Panpel Persib minta maaf
A
A
A
Sindonews.com - Panitia pelaksanan (panpel) pertandingan kandang Persib Bandung menyatakan permintaan maaf kepada penonton yang tidak masuk ke dalam stadion Siliwangi saat pertandingan Persib melawan Persiba Balikpapan digelar, Minggu (9/4) lalu.
Membludaknya jumlah penonton ditenggarai disebabkan oleh tingginya kebocoran tiket. Karena itu, Panpel Persib berencana melakukan sejumlah langkah untuk melakukan perbaikan sistem pelaksanaan pertandingan kandang Maung Bandung.
Salah satu hal yang disoroti Panpel Persib untuk dievaluasi adalah penjagaan di pintu masuk seluruh sektor tribun penonton. Panpel Persib bahkan berencana melakukan tindakan keras dengan melakukan penyegaran petugas jaga pintu masuk stadion.
"Kami minta maaf karena belum maksimal untuk pengurusan tiket ini. Pada dasarnya dari pertandingan ke pertandingan kita selalu melakukan evaluasi. Untuk kali ini, mungkin kita perlu melakukan penyegaraan petugas jaga pintu masuk. Bisa jadi dengan cara melakukan pergantian petugas jaga di seluruh pintu masuk stadion," terang Sekretaris Panpel Persib, Budi Bram Rachman.
Pada laga kandang Maung Bandung, pekan lalu, diperkirakan ada ribuan Bobotoh yang tak bisa masuk ke dalam stadion Siliwangi yang hanya mampu menampung sekitar 25 ribu penonton. Padahal banyak diantara Bobotoh yang tidak masuk tersebut sebenarnya sudah memegang tiket.
Namun, karena kondisi di dalam stadion sudah berdesakan, mereka tidak bisa masuk ke dalam stadion. Diakui Bram kebocoran tiket ini, terjadi di seluruh sektor Stadion Siliwangi. Sehingga jumlah penonton membludak dan memenuhi tribun melebihi kapasitas aslinya.
Untuk meminimalisir terjadinya kebocoran tiket. Panpel Persib berencana untuk menerapkan sistem barcode di setiap lembar tiket. Tujuannya mencegah adanya penonton yang masuk tanpa tiket. Sayangnya rencana tersebut, sejauh ini masih terkendala oleh fasilitas penunjang.
Sistem barcode sendiri sebenarnya sudah pernah diterapkan oleh Panpel Persib pada musim 2008/2009 ketika Kepanpelan Persib masih dipegang oleh Iwan Kartiwan. Sistem ini tergolong cukup sukses karena mampu menekan tingkat kebocoran penjualaan tiket laga kandang Persib.
"Memang rencana itu (penggunaan barcode) sudah lama, tapi ada sedikit kendala karena tergolong mahal investasinya dan prasarana fasilitas stadion juga belum mendukung, seperti pintu masuk stadion. Tapi tidak menutup kemungki
Membludaknya jumlah penonton ditenggarai disebabkan oleh tingginya kebocoran tiket. Karena itu, Panpel Persib berencana melakukan sejumlah langkah untuk melakukan perbaikan sistem pelaksanaan pertandingan kandang Maung Bandung.
Salah satu hal yang disoroti Panpel Persib untuk dievaluasi adalah penjagaan di pintu masuk seluruh sektor tribun penonton. Panpel Persib bahkan berencana melakukan tindakan keras dengan melakukan penyegaran petugas jaga pintu masuk stadion.
"Kami minta maaf karena belum maksimal untuk pengurusan tiket ini. Pada dasarnya dari pertandingan ke pertandingan kita selalu melakukan evaluasi. Untuk kali ini, mungkin kita perlu melakukan penyegaraan petugas jaga pintu masuk. Bisa jadi dengan cara melakukan pergantian petugas jaga di seluruh pintu masuk stadion," terang Sekretaris Panpel Persib, Budi Bram Rachman.
Pada laga kandang Maung Bandung, pekan lalu, diperkirakan ada ribuan Bobotoh yang tak bisa masuk ke dalam stadion Siliwangi yang hanya mampu menampung sekitar 25 ribu penonton. Padahal banyak diantara Bobotoh yang tidak masuk tersebut sebenarnya sudah memegang tiket.
Namun, karena kondisi di dalam stadion sudah berdesakan, mereka tidak bisa masuk ke dalam stadion. Diakui Bram kebocoran tiket ini, terjadi di seluruh sektor Stadion Siliwangi. Sehingga jumlah penonton membludak dan memenuhi tribun melebihi kapasitas aslinya.
Untuk meminimalisir terjadinya kebocoran tiket. Panpel Persib berencana untuk menerapkan sistem barcode di setiap lembar tiket. Tujuannya mencegah adanya penonton yang masuk tanpa tiket. Sayangnya rencana tersebut, sejauh ini masih terkendala oleh fasilitas penunjang.
Sistem barcode sendiri sebenarnya sudah pernah diterapkan oleh Panpel Persib pada musim 2008/2009 ketika Kepanpelan Persib masih dipegang oleh Iwan Kartiwan. Sistem ini tergolong cukup sukses karena mampu menekan tingkat kebocoran penjualaan tiket laga kandang Persib.
"Memang rencana itu (penggunaan barcode) sudah lama, tapi ada sedikit kendala karena tergolong mahal investasinya dan prasarana fasilitas stadion juga belum mendukung, seperti pintu masuk stadion. Tapi tidak menutup kemungki
(wbs)